
Apa saja kesalahan pencatatan dalam proses rekonsiliasi bank yang umum terjadi? Blog Mekari Jurnal akan membahasnya!
Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan harus memiliki rekening khusus untuk bisnis.
Hal ini dapat membantu Anda memisahkan pengeluaran pribadi dan pengeluaran bisnis.
Dengan memisahkan pengeluaran pribadi dengan bisnis, secara langsung dapat membantu Anda mengelola arus kas perusahaan dengan baik.
Perusahaan atau bisnis biasanya menyimpan uang di Bank untuk memudahkan proses transaksi, seperti transaksi pembelian barang dari supplier, hingga pengeluaran beban dan biaya bisnis.
Namun, terkadang kas dalam bank tidak sesuai dengan transaksi yang telah dicatat dalam transaksi bisnis.
Inilah yang membuat perusahaan membutuhkan proses rekonsiliasi atau pencocokan.
Apa Itu Rekonsiliasi Keuangan dan Mengapa Penting bagi Bisnis?
Rekonsiliasi keuangan adalah proses mencocokkan catatan keuangan internal perusahaan dengan laporan dari pihak eksternal (seperti bank atau supplier) untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar dan tidak ada selisih dalam pembukuan.
Mengapa Rekonsiliasi Keuangan Penting?
Rekonsiliasi keuangan merupakan hal penting bagi perusahaan, karena bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik pada perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa rekonsiliasi keuangan penting bagi perusahaan:
- Mencegah kesalahan akuntansi: Mengidentifikasi perbedaan antara catatan internal dan laporan eksternal.
- Menghindari kecurangan atau fraud: Memeriksa apakah ada transaksi mencurigakan atau manipulasi keuangan.
- Menjaga keakuratan laporan keuangan: Memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
- Memudahkan pengambilan keputusan bisnis: Dengan data yang akurat, pemilik bisnis bisa membuat keputusan finansial yang lebih baik.
- Mendukung kepatuhan pajak: Memastikan semua transaksi terdokumentasi dengan benar untuk keperluan pelaporan pajak.
Jenis-Jenis Rekonsiliasi Keuangan
Terdapat beberapa jenis rekonsiliasi keuangan yang terjadi pada perusahaan, simak penjelasan berikut ini:
1. Rekonsiliasi Bank
Tujuan rekonsiliasi ini adalah untuk membandingkan catatan transaksi bank dalam laporan rekening dengan buku kas perusahaan.
Contoh: Mengecek apakah ada cek yang belum dicairkan atau setoran yang belum masuk dalam laporan bank.
2. Rekonsiliasi Kas Kecil
Selanjutnya, rekonsiliasi kas kecil berguna untuk memastikan saldo kas kecil yang dicatat sesuai dengan jumlah uang tunai yang tersedia.
Contoh: Jika ada dana kas kecil Rp1.000.000, semua pengeluaran harus bisa dipertanggungjawabkan dengan bukti transaksi.
3. Rekonsiliasi Piutang (Accounts Receivable Reconciliation)
Sedangkan, rekonsiliasi poiutang berguna untuk membandingkan catatan piutang pelanggan dengan pembayaran yang diterima.
Contoh: Jika pelanggan sudah membayar Rp5.000.000, tetapi masih tercatat sebagai piutang, maka perlu dilakukan koreksi.
4. Rekonsiliasi Utang (Accounts Payable Reconciliation)
Berbeda dengan jenis sebelumnya, rekonsiliasi untuk bertujuan untuk memverifikasi jumlah utang perusahaan kepada pemasok dengan catatan faktur yang diterima.
Contoh: Jika supplier mengklaim masih ada tagihan yang belum dibayar, tetapi dalam pembukuan sudah tercatat lunas, maka perlu dilakukan pengecekan ulang.
5. Rekonsiliasi Pajak
Kemudian, rekonsiliasi jenis ini memiliki fokus untuk memastikan laporan pajak yang dibayarkan sesuai dengan perhitungan pajak yang berlaku.
Contoh: Membandingkan PPh dan PPN yang telah dibayar dengan laporan pajak perusahaan.
6. Rekonsiliasi Laba Rugi
Selain rekonsiliasi pajak, rekonsiliasi laba rugi juga digunakan untuk memastikan bahwa pendapatan dan biaya dalam laporan laba rugi sesuai dengan catatan transaksi yang ada.
Contoh: Jika laporan menunjukkan laba Rp50 juta, tetapi saldo kas justru berkurang, maka harus ditelusuri penyebabnya.
Manfaat Melakukan Rekonsiliasi Bagi Perusahan
Keberhasilan sebuah usaha dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan.
Saat ini, setiap perusahaan atau usaha harus memiliki rekening sendiri terutama di Bank untuk keperluan usaha, baik untuk melakukan transaksi penerimaan maupun pengeluaran.
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya memiliki kas kecil dalam perusahaan, tapi juga memiliki kas di bank.
Kas perusahaan di Bank adalah dana perusahaan yang disimpan dalam bentuk bilyet atau giro.
Rekonsiliasi bank perlu dibuat karena pada akhir bulan di manabank akan mengirimkan laporan rekening koran kepada nasabahnya beserta cek nasabah yang telah dibayarkan bank dalam bulan itu.
Selain itu, rekonsiliasi bank ini juga membantu mengetahui pemasukan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank, tapi belum dicatat oleh perusahaan.
Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda melalukan rekonsiliasi bank secara otomatis dengan kas perusahaan. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal dengan hubungi sales kami sekarang!
Kesalahan Pencatatan yang Sering Terjadi dalam Proses Rekonsiliasi Bank
Proses rekonsiliasi dilakukan untuk mencocokkan laporan keuangan dari bank dengan catatan perusahaan.
Namun, proses ini terjadi karena beberapa perbedaan seperti prosedur pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran kas.
Lalu apa saja kesalahan pencatatan yang sering ditemukan akuntan dalam melakukan proses rekonsiliasi bank?
1. Perusahaan telah Melakukan Pencatatan, Tapi Bank Belum Mencatatnya
Dalam proses rekonsiliasi, terkadang Anda tidak dapat menemukan transaksi yang sama.
Hal ini dapat terjadi karena transaksi tersebut belum dicatat bank karena beberapa alasan, misalnya setoran akhir bulan atau setoran maksimum jam 00.00 akan dicatat di hari esok.
Untuk menemukan transaksi ini, Anda dapat membandingkan semua transaksi sesuai slip setoran dengan transaksi yang muncul pada laporan bank.
2. Cek yang Masih Beredar
Cek yang sudah dikeluarkan perusahaan dan telah dicatat perusahaan, manun belum disampaikan pada pihak pemegang cek atau bank belum melakukan pembayaran.
Menemukan ini dapat dilakukan dengan membandingkan seluruh cek yang telah dikeluarkan dengan cek yang telah diyangkan oleh bank yang muncul pada laporan bank.
Dengan begitu, pihak bank harus mencatatnya sebagai pengeluaran jumlah saldo yang dimiliki perusahaan.
Baca Juga: 10 Kesalahan dalam Membuat Laporan Keuangan
3. Bank telah Melakukan Pencatatan, Tapi Perusahaan Belum
Kesalahan pencatatan dalam melakukan rekonsiliasi bank ini biasanya terjadi jika:
Inkaso dari Debitur
Adanya pelanggan yang membayar langsung ke rekening perusahaan.
Dengan begitu, pihak bank akan memberitahukan transaksi tersebut melalui rekening koran, sehingga perusahaan akan mengetahui adanya perbedaan karena perusahaan belum melakukan pencatatan.
Jika hal ini terjadi, perusahaan harus menambah catatan transaksinya sesuai dengan jumlah yang tercatat pada bank.
Jasa Giro Bank
Ini adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan, di mana bank mendapatkan manfaat simpanan giro.
Hal ini tidak akan diketahui oleh perusahaan sebelum menerima laporan bank. Jadi setelah perusahaan menerima laporan dari bank, perusahaan harus mencatat penambahan saldo di kas perusahaan sebesar jasa giro yang diberikan oleh bank.
Biaya Bank
Merupakan biaya yang dibebankan bank kepada perusahaan atas jasa bank dalam melayani giro perusahaan.
Dalam masalah ini, bank telah menambahkan giro, namun perusahaan belum melakukan pencatatan karena belum menerima laporan bank sehingga perusahaan harus mencatat pengurangan saldo pada kas perusahaan senilai biaya bank.
Cek Kosong
Cek kosong adalah cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro karena ketidakcukupan dana.
Ketika perusahaan menerima cek dari pelanggan maka perusahaan mencatatnya sebagai penerimaan kas dan disetorkan ke bank untuk menambah saldo rekening perusahaan.
Namun, keesokan harinya pihak bank akan memberitahukan bahwa cek tersebut tidak bisa diuangkan karena tidak memiliki dana yang cukup.
Dalam hal ini, perusahaan harus mengurangi penerimaan kas yang telah dicatat senilai cek kosong.
Kesalahan Pencatatan
Jika saat melakukan proses rekonsiliasi, Anda tidak menemukan kesalahan-kesalahan seperti di atas, kemungkinan kesalahan terjadi karena kesalahan pencatatan di buku perusahaan atau buku bank.
Hal ini dapat menyebabkan penambahan atau pengurangan saldo di buku perusahaan atau buku bank.
Namun apabila setelah dilakukan identifikasi tidak ditemukan penyebab perbedaan saldo, maka terdapat indikasi penggelapan kas.
Solusi Mengatasi Kesalahan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah proses penting untuk memastikan catatan kas perusahaan sesuai dengan catatan bank. Namun, kesalahan rekonsiliasi sering terjadi. Berikut beberapa solusi untuk mengatasi kesalahan tersebut:
1. Pemeriksaan Ulang dan Ketelitian
Untuk memastikan akurasi rekonsiliasi bank, penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap transaksi dengan membandingkan catatan perusahaan dan laporan bank, memperhatikan detail seperti tanggal, jumlah, dan deskripsi, serta meneliti setiap angka untuk menghindari kesalahan pengetikan atau perhitungan dengan bantuan kalkulator atau perangkat lunak akuntansi; selain itu, pastikan setiap transaksi dicatat dengan tanda debit atau kredit yang benar, karena kesalahan tanda dapat menyebabkan perbedaan saldo yang signifikan dan mengganggu keakuratan laporan keuangan.
2. Identifikasi dan Koreksi Kesalahan
Identifikasi dan catat semua perbedaan antara catatan perusahaan dan laporan bank, kelompokkan berdasarkan jenisnya (misalnya, cek yang belum dicairkan, setoran dalam perjalanan, biaya bank). Lalu, koreksi kesalahan pencatatan dengan membuat jurnal penyesuaian di catatan perusahaan atau menghubungi bank jika kesalahan ada di laporan mereka, serta pastikan semua transaksi yang terjadi telah tercatat di kedua catatan, terutama transaksi yang mungkin terjadi di akhir periode.
3. Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi
Selanjutnya, perusahaan dapat memanfaatkan perangkat lunak akuntansi dengan fitur rekonsiliasi otomatis yang membantu mengidentifikasi perbedaan dan mempercepat proses, serta memanfaatkan layanan rekonsiliasi bank online yang disediakan oleh bank untuk membandingkan catatan secara real-time.
4. Prosedur dan Pengendalian Internal
Kemudian, pastikan proses rekonsiliasi berjalan efektif. Penting untuk memiliki prosedur yang jelas dan terdokumentasi dengan baik yang dipahami oleh seluruh staf terkait. Selain itu, pemisahan tugas antara pencatatan kas, rekonsiliasi bank, dan otorisasi transaksi sangat penting untuk mengurangi risiko kecurangan dan kesalahan. Terakhir, review dan pengawasan berkala terhadap proses rekonsiliasi diperlukan untuk memastikan bahwa rekonsiliasi dilakukan dengan benar dan tepat waktu, sehingga akurasi catatan kas perusahaan terjaga.
5. Rekonsiliasi Rutin dan Tepat Waktu
Selanjutnya, untuk melakukan rekonsiliasi bank, sebaiknya dilakukan secara bulanan untuk mengidentifikasi kesalahan sejak dini, dan diselesaikan setelah menerima laporan bank, karena penundaan akan mempersulit identifikasi kesalahan. Dengan menerapkan kebiasaan rekonsiliasi bulanan dan tepat waktu, serta solusi-solusi lain yang telah dibahas, perusahaan dapat meminimalkan kesalahan rekonsiliasi bank dan memastikan akurasi catatan kas.
Hindari Kesalahan Pencatatan dalam Melakukan Rekonsiliasi Bank dengan Menggunakan Mekari Jurnal
Itulah beberapa kesalahan yang sering terjadi saat proses rekonsiliasi bank dalam akuntansi.
Hal ini tentu dapat merepotkan dan menyita banyak waktu.
Oleh karena itu, Mekari Jurnal hadir dengan berbagai fitur yang memudahkan dalam proses rekonsiliasi, salah satunya adalah mencocokkan transaksi bisnis lebih cepat dengan rekonsiliasi Bank di fitur Cash Link.
Mekari Jurnal telah dilengkapi dengan direct feeds yang terhubung dengan Cash Link Bank Feed.
Anda tidak perlu menyalin mutasi rekening secara manual, karena data mutasi akan secara otomatis tercatat pada akun Mekari Jurnal Anda.
Melalui fitur Cash Link, seluruh data yang telah melewati proses rekonsiliasi, akan otomatis dijurnalkan.
Tak perlu mengimpor mutasi rekening setiap harinya, Anda pun bisa lebih menghemat waktu & tenaga.
Dengan menghubungkan rekening bank dengan Mekari Jurnal, Anda secara otomatis dapat melakukan proses rekonsiliasi dengan mudah dan cepat.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut silahkan hubungi tim sales kami langsung. Segera coba Mekari Jurnal secara GRATIS selama 7 hari dengan menekan tombol di bawah ini.
Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!
atau
Jadwalkan Demo Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!
Itulah kesalahan pencatatan dalam rekonsiliasi bank yang umum terjadi sehingga Anda harus lebih berhati-hati dalam melakukannya.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.