Daftar Isi
5 min read

Jenis Tindakan Ekonomi & Cara Mengaplikasikannya dalam Dunia Bisnis

Tayang 27 Aug 2024
Diperbarui 17 Des 2024

Dalam dunia bisnis yang penuh dinamika dan ketidakpastian, setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi besar terhadap kelangsungan dan perkembangan bisnis. Sebuah keputusan yang tampaknya kecil, seperti tidak melakukan restock barang dagangan, dapat berakibat fatal, seperti hilangnya pelanggan karena stok kosong atau penurunan pendapatan yang signifikan. Oleh karena itu, setiap tindakan ekonomi harus diperhitungkan secara matang.

Tindakan ekonomi adalah aktivitas manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil yang diinginkan. Dalam bisnis, tindakan ekonomi dibagi menjadi dua jenis: tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irasional. Kedua jenis tindakan ini memiliki perbedaan mendasar dalam cara pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap bisnis.

Berikut adalah penjelasan blog Mekari Jurnal lebih mendalam mengenai kedua jenis tindakan ekonomi serta contoh penerapannya dalam kegiatan bisnis.

Tindakan Ekonomi Rasional

Tindakan ekonomi rasional adalah keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan logis dan masuk akal untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dalam konteks bisnis, tindakan ini dilakukan dengan analisis mendalam terhadap berbagai faktor seperti biaya produksi, kualitas produk, sumber daya manusia, distribusi, hingga strategi pemasaran.

Ciri-Ciri Tindakan Ekonomi Rasional

  1. Pertimbangan Logis: Keputusan yang diambil melalui proses analisis menyeluruh dan logis.
  2. Efisiensi Biaya: Memaksimalkan keuntungan dengan menekan biaya produksi dan operasional.
  3. Optimalisasi Sumber Daya: Pemanfaatan sumber daya manusia, bahan baku, dan teknologi secara efektif.
  4. Hasil Maksimal: Fokus pada hasil yang paling menguntungkan dengan pengorbanan yang terkendali.

Contoh Tindakan Ekonomi Rasional dalam Bisnis

1. Memilih Jenis Produksi yang Tepat

Sebuah perusahaan manufaktur melakukan riset pasar sebelum menentukan jenis produk yang akan diproduksi. Dengan mengetahui permintaan pasar, perusahaan dapat memproduksi barang yang laku dan menghindari kerugian akibat barang tidak terjual.

2. Efisiensi Biaya Produksi

Dalam upaya menekan biaya, perusahaan memilih bahan baku berkualitas tetapi dengan harga yang lebih terjangkau. Misalnya, perusahaan makanan mengganti pemasok bahan baku yang lebih murah namun tetap memenuhi standar kualitas.

3. Menggunakan Tenaga Kerja Terampil

Dengan merekrut karyawan yang memiliki keterampilan spesifik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini memastikan proses produksi berjalan lancar tanpa adanya pemborosan waktu dan tenaga.

4. Menentukan Sistem Distribusi yang Tepat

Perusahaan memilih jalur distribusi yang efisien untuk menjangkau pelanggan lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah. Misalnya, bekerja sama dengan ekspedisi lokal untuk menekan biaya pengiriman.

5. Melakukan Promosi Efektif

Perusahaan melakukan promosi produk dengan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Dengan memanfaatkan media sosial dan iklan digital, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak calon pelanggan dengan biaya yang lebih efisien.

Penerapan tindakan ekonomi rasional membantu perusahaan untuk mencapai keuntungan optimal dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Keputusan yang didasarkan pada data dan analisis memastikan perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah persaingan pasar yang ketat.

Baca Juga: Alasan Kenapa Anda Perlu Memahami Sistem Ekonomi

Tindakan Ekonomi Irasional

Berbeda dengan tindakan ekonomi rasional, tindakan ekonomi irasional adalah keputusan yang diambil tanpa perhitungan logis dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti biaya, kualitas, waktu, dan daya beli pasar. Akibatnya, tindakan ini sering kali menyebabkan kerugian atau kegagalan bisnis.

Ciri-Ciri Tindakan Ekonomi Irasional

  1. Tanpa Perhitungan Matang: Keputusan diambil secara tergesa-gesa tanpa analisis mendalam.
  2. Pemborosan Sumber Daya: Pemanfaatan sumber daya yang tidak efisien, menyebabkan pemborosan biaya dan tenaga.
  3. Keputusan Emosional: Tindakan lebih banyak didorong oleh emosi atau ekspektasi yang tidak realistis.
  4. Dampak Negatif: Akibat keputusan yang keliru, bisnis mengalami kerugian finansial atau kegagalan produk di pasaran.

Contoh Tindakan Ekonomi Irasional dalam Bisnis

1. Menetapkan Harga Produk yang Terlalu Tinggi

Sebuah perusahaan menetapkan harga jual produk yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing tanpa mempertimbangkan daya beli masyarakat dan kualitas produk. Akibatnya, produk tersebut tidak laku di pasaran.

2. Produksi Tanpa Riset Pasar

Perusahaan memproduksi barang dalam jumlah besar tanpa mengetahui permintaan pasar. Hal ini menyebabkan produk menumpuk di gudang dan tidak terjual.

3. Promosi yang Tidak Tepat Sasaran:

Menghabiskan anggaran besar untuk promosi di media yang tidak relevan dengan target pasar. Misalnya, perusahaan yang menjual produk anak muda beriklan di media cetak yang audiensnya kebanyakan orang tua.

4. Penggunaan Tenaga Kerja Tidak Terampil

Merekrut karyawan tanpa mempertimbangkan keterampilan dan pengalaman, menyebabkan proses produksi berjalan lambat dan tidak efisien.

Dampak Tindakan Ekonomi Irasional

  • Kerugian finansial akibat keputusan yang tidak memperhitungkan biaya dan risiko.
  • Pemborosan sumber daya manusia dan bahan baku.
  • Kehilangan kepercayaan pelanggan akibat kualitas produk yang rendah atau harga yang tidak sepadan.

Untuk menghindari tindakan ekonomi irasional, perusahaan perlu menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang baik. Proses pengambilan keputusan harus berbasis pada data yang valid, riset pasar yang akurat, dan mempertimbangkan efisiensi operasional.

Baca Juga: Contoh Ekonomi Kreatif yang Hasilkan Untung Besar

Pentingnya Pengelolaan Keuangan dalam Bisnis

Salah satu cara efektif untuk memastikan perusahaan selalu menerapkan tindakan ekonomi rasional adalah dengan memiliki pengelolaan keuangan yang sehat. Laporan keuangan yang akurat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi finansial perusahaan, membantu pemimpin bisnis membuat keputusan strategis yang tepat.

Manfaat Pengelolaan Keuangan yang Baik

1. Meminimalkan Risiko Kerugian

Dengan laporan keuangan yang jelas, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya yang dapat ditekan dan meminimalkan risiko kerugian.

2. Mengoptimalkan Anggaran Operasional

Penggunaan anggaran yang efisien memastikan perusahaan tidak mengeluarkan biaya berlebihan untuk produksi atau operasional.

3. Mendukung Pertumbuhan Bisnis

Keuangan yang sehat membuka peluang untuk investasi pengembangan produk, ekspansi pasar, dan peningkatan kapasitas produksi.

4. Analisis Penjualan

Laporan keuangan membantu perusahaan memahami tren penjualan, perilaku pelanggan, dan menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Contoh Praktis:

Jika perusahaan mampu menekan biaya produksi dengan memanfaatkan teknologi atau mencari pemasok bahan baku yang lebih murah, maka harga jual produk dapat lebih kompetitif dibandingkan pesaing. Hal ini membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan meraih keuntungan yang lebih besar.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, setiap pemimpin harus mampu membedakan tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irasional. Keputusan yang didasarkan pada pertimbangan logis, riset mendalam, dan efisiensi operasional akan membantu perusahaan mencapai keuntungan optimal dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sebaliknya, keputusan yang irasional sering kali berdampak buruk bagi keuangan perusahaan dan menghambat kemajuan bisnis. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang baik dan pengambilan keputusan berbasis data menjadi kunci utama dalam menciptakan bisnis yang sukses.

Dengan pemahaman yang baik mengenai tindakan ekonomi ini, perusahaan dapat menghindari risiko kegagalan dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya untuk berkembang di pasar yang kompetitif.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami