Daftar Isi
7 min read

8 Tips Menjaga Cash Flow atau Arus Kas Bisnis Tetap Sehat

Tayang 24 Jun 2022
Diperbarui 5 Mar 2025
Di tulis oleh: Author Avatar Eril Obeit Choiri
Di review oleh: Mekari  reviewer Devi Priyanti S.E

Banyak pengusaha yang hanya mementingkan dan mengejar profit yang besar, tetapi kurang memperhatikan cash flow atau arus kas. Cek 8 tips berikut untuk menjaga cash flow agar bisnis tetap sehat.

Membangun brand dalam bisnis memang penting.

Dengan brand yang sudah terbangun dengan baik biasanya diikuti dengan penjualan yang tinggi sehingga profit yang masuk semakin bertambah.

Namun, jika dalam pengelolaan cash flow dalam bisnis tidak dikelola dengan baik dan benar, maka bisnis tidak lama lagi akan gulung tikar.

Banyak pula kasus bisnis yang gulung tikar padahal profit yang dihasilkan besar, tetapi mereka kehabisan cash flow sehingga operasional dihentikan, manajemen tidak bisa membayarkan gaji, tagihan menumpuk, sehingga kinerja perusahaan menurun.

Agar arus kas bisnis Anda tetap sehat, ada baiknya Anda perlu mengetahui 8 tips menjaga cash flow atau arus kas bisnis berikut ini.

1. Berikan Tingkat Prioritas pada Pengeluaran

Pada dasarnya setiap pengeluaran memiliki tingkat prioritas yang harus diperhitungkan secara benar.

Ada pengeluaran yang memiliki dampak besar terhadap kemajuan bisnis dan ada juga pengeluaran yang tidak terlalu berpengaruh dalam bisnis.

Untuk itu, sebelum membuat keputusan untuk mengeluarkan kas, cobalah amati terlebih dahulu, apakah itu termasuk hal yang penting dan dapat mengembangkan bisnis, atau dapat ditunda pengeluarannya?

2. Ketahui Biaya Produksi & Total Pengeluaran untuk Menjaga Cash Flow Bisnis

Dengan mengetahui secara rinci total pengeluaran selama masa produksi bisa menghindarkan Anda dari salah menentukan harga jual.

Dengan perhitungan harga jual yang tepat ditambah dengan profit bisnis, maka cash flow bisnis Anda akan tetap sehat.

Cara lain yang bisa menarik banyak pembeli adalah dengan memberikan diskon pada produk yang Anda jual, tetapi perlu diingat bahwa harga diskon jangan sampai di bawah harga pokok.

Baca juga: Cara Membuat serta Contoh Laporan Arus Kas

3. Menerapkan Strategi Product Bundling

Product Bundling atau penggabungan produk adalah salah satu strategi penjualan yang menarik untuk konsumen. Dengan hanya membeli satu produk konsumen akan mendapatkan gabungan dari beberapa produk.

Manfaatnya bagi pemilik bisnis adalah produk yang dijual bisa lebih banyak, sehingga berdampak pada cash flow bisnis yang meningkat.

Contoh saja pada rumah makan biasanya tersedia menu paket makanan dan minuman dengan harga yang lebih murah dari menu biasa.

tips menjaga cash flow bisnis

4. Memberikan Penawaran Harga Lebih Tinggi

Besarnya profit yang didapat ditentukan dari harga jual suatu produk. Dengan harga yang tinggi, Anda akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.

Sehingga, jika ada konsumen yang menawar, harga jatuhnya tidak akan jauh dari harga awal yang sudah ditetapkan.

Tapi perlu dicek juga bahwa harga yang Anda tetapkan tidak jauh dari harga standar di pasaran.

Selain itu, untuk menarik konsumen membeli produk Anda dengan harga yang lebih tinggi, Anda bisa memberikan perbedaan dengan produk lain, mulai dari packaging yang menarik , pelayanan, bonus, dan lain sebagainya.

5. Mendorong Pembelian Ulang

Semakin banyak produk yang terjual berarti semakin banyak pula profit yang didapatkan. Dengan mendorong pembelian secara berulang, maka semakin banyak produk yang bisa dijual.

Cara yang paling mudah untuk bisa mendatangkan pembelian berulang contohnya dengan memberikan program beli 10 kali bonus 1 kali dalam 2 bulan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

6. Menunda Penambahan Inventaris

Inventaris dalam bisnis memang penting dalam bisnis Anda, tetapi untuk menambah inventaris dalam bisnis, Anda perlu mengeluarkan uang dari arus kas yang jumlahnya tidak sedikit, sehingga berpengaruh kepada bisnis Anda.

Jika penambahan inventaris memang tidak terlalu berpengaruh terhadap profit yang akan didapatkan, maka lebih baik Anda melakukan penundaan untuk membelinya, tunggu hingga arus kas bisnis Anda sudah surplus banyak.

Saat ini, Mekari Jurnal telah terintegrasi dengan teknologi berbasis AI untuk bantu analisa laporan keuangan khususnya arus kas dan laba-rugi secara lebih mendalam lewat fitur Airene. sehingga Anda dapat menemukan tren baru untuk membantu dalam menyusun strategi keuangan bisnis yang lebih optimal.

Dapatkan Peluang Untuk Meningkatkan Bisnis dengan Analisa Laporan Arus Kas dan Laba-Rugi Mekari Jurnal

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

7. Menjaga Cash Flow dengan Melakukan Evaluasi

Dengan melakukan evaluasi berkala terhadap laporan cash flow, Anda akan bisa mendeteksi permasalahan yang terjadi pada keuangan bisnis Anda.

Walaupun dilihat sekilas sehat-sehat saja tetapi belum tentu didalamnya seperti yang dilihat.

Baca Juga: Cara Menghitung dan Contoh Cash Flow yang Baik dan Benar

8. Konsisten

Jika evaluasi sudah selesai dan sudah dilakukan perbaikan, maka selanjutnya Anda harus selalu konsisten menerapkan evaluasi secara berkala.

Jika tidak dilakukan secara konsisten, ditakutkan akan datang masalah pada cash flow bisnis Anda.

Panduan Membuat Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas suatu bisnis dalam periode tertentu. Laporan ini membantu bisnis memahami kondisi keuangan dan memastikan bahwa ada cukup kas untuk operasional.

Komponen Utama Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dibagi menjadi tiga aktivitas utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Arus kas jenis ini digunakan untuk menggambarkan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional bisnis.

Contoh:

  • Penerimaan dari penjualan barang/jasa.
  • Pembayaran gaji karyawan.
  • Pembayaran beban operasional (sewa, listrik, pajak).

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Selanjutnya, arus kas ini khusus untuk mencatat transaksi terkait investasi perusahaan.

Contoh:

  • Pembelian atau penjualan aset tetap (tanah, mesin, kendaraan).
  • Investasi dalam saham atau obligasi.
  • Penerimaan dividen dari investasi.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Kemudian, jenis arus kas ketiga bertujuan untuk mencerminkan aktivitas keuangan perusahaan dalam hal pendanaan.

Contoh:

  • Penerimaan dari pinjaman bank.
  • Pembayaran utang jangka panjang.
  • Pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Dalam menyusun laporan arus kas, ada dua metode utama yang dapat digunakan, seperti berikut:

1. Metode Langsung (Direct Method)

Untuk metode ini, arus kas menyajikan berdasarkan transaksi langsung (kas masuk dan keluar). Selain itu, setiap penerimaan dan pengeluaran kas dicatat langsung dalam laporan.

Contoh:

  • Kas diterima dari pelanggan = Rp100.000.000
  • Kas dibayarkan ke pemasok = Rp50.000.000
  • Kas untuk membayar gaji = Rp30.000.000

Kelebihan: Lebih mudah dipahami karena menunjukkan arus kas yang nyata.
Kekurangan: Membutuhkan data transaksi yang lebih rinci.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Metode selanjutnya dimulai dari laba bersih dan menyesuaikannya dengan transaksi non-kas dan perubahan aset serta kewajiban lancar.

Contoh:

  • Laba bersih = Rp50.000.000
  • + Penyusutan aset = Rp5.000.000
  • – Kenaikan piutang usaha = Rp10.000.000
  • + Kenaikan utang usaha = Rp15.000.000

Kelebihan: Mudah disusun karena menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca.
Kekurangan: Kurang mencerminkan transaksi kas secara langsung.

Contoh Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

PT Maju Sejahtera
Laporan Arus Kas
Periode: Januari – Desember 2024

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih: ……………………………. Rp 100.000.000
Penyesuaian:
+ Penyusutan aset tetap: ………… Rp 10.000.000
– Kenaikan piutang usaha: ……… (Rp 5.000.000)
+ Kenaikan utang usaha: ………… Rp 8.000.000
Total Arus Kas dari Operasi: …….. Rp 113.000.000

Arus Kas dari Aktivitas Investasi
– Pembelian peralatan: …………… (Rp 20.000.000)
– Investasi saham: ………………….. (Rp 10.000.000)
Total Arus Kas dari Investasi: ……. (Rp 30.000.000)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
+ Penerimaan pinjaman bank: …. Rp 50.000.000
– Pembayaran dividen: …………… (Rp 15.000.000)
Total Arus Kas dari Pendanaan: … Rp 35.000.000

Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih
113.000.000 + (-30.000.000) + 35.000.000 = Rp 118.000.000
Kas Awal: …………………………………… Rp 50.000.000
Kas Akhir: …………………………………… Rp 168.000.000

Gunakan Jurnal untuk Menjaga Cash Flow Bisnis Anda

Memang untuk pengelolaan keuangan bisnis tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Karena akibat yang ditimbulkan akan berpengaruh besar pada kemajuan bisnis.

Untuk memudahkan dalam perhitungan transaksi keluar masuk pada cash flow bisnis, Anda perlu menggunakan software akuntansi online seperti Jurnal.

Jurnal adalah software akuntansi online yang bisa membantu Anda dalam masalah akuntansi bisnis.

Di Jurnal, Anda juga dapat melihat cash flow atau arus kas keuangan bisnis Anda secara realtime, kapan dan di mana saja.

Daftar sekarang juga dan nikmati free trial aplikasi bisnis 14 hari untuk pengguna baru. Silahkan cek juga aplikasi stok gudang untuk mengelola inventaris produk bisnis.

Nah, itulah beberapa tips untuk menjaga cash flow agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami