
Hindari 4 hal yang akan diulas blog Jurnal By Mekari ini dalam membuat strategi pemasaran produk untuk anak-anak. Beberapa karakteristik anak tersebut perlu menjadi perhatian Anda.
Menjadikan anak-anak sebagai target pasar dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan merupakan hal yang wajar, terlebih jika perusahaan Anda memang bergerak dibidang produk anak-anak.
Hanya saja, Anda harus cermat dan kreatif untuk mengolah ide-ide yang ada, mengingat anak-anak akan sangat tertarik dengan hal-hal yang unik.
Kenapa Demikian?
Pertama, Anda juga harus mengingat bahwa anak-anak akan membeli produk Anda jika orang tua nya bersedia membelikannya. Dengan kata lain, pangsa pasar anak-anak juga berhubungan dengan orangtuanya.
Selain menarik perhatian anak-anak, Anda harus dapat menyakinkan orangtuanya bahwa produk yang Anda tawarkan aman dan bermanfaat. Karena sejatinya setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Maka dari itu, dalam membuat strategi pemasaran di mana Anda menjadikan anak-anak sebagai targetnya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dihindari sehingga strategi pemasaran nantinya akan berhasil.
Anda tidak mau bukan, strategi pemasaran Anda gagal? Bahkan jika dalam aplikasinya pun Anda malah tidak mendapatkan keuntungan? Oleh karena itu, Anda harus mengetahui hal-hal yang perlu dihindari dalam strategi pemasaran dengan target anak-anak.
Sehingga strategi pemasaran yang buat akan tepat.
Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!
Hindari 4 Hal Ini Dalam Membuat Strategi Pemasaran Produk untuk Anak-anak
Berikut beberapa hal yang perlu dihindari dalam strategi pemasaran dengan target anak-anak.
Pertama, Anda harus memastikan kualitas bahan dari produk yang akan diproduksi. Tentu saja anak-anak tidak akan memerhatikan sama sekali mengenai masalah kualitas produk yang akan mereka beli tetapi bagi orangtuanya justru ini merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, menghindari bahan yang berbahaya harus Anda lakukan.
Biasanya pengusaha menggunakan bahan-bahan yang berbahaya agar biaya bahan baku mereka rendah, sehingga keuntungan mereka akan semakin besar. Kondisi tersebut mungkin akan tercapai dan berjalan dengan lancar dalam jangka pendek tetapi untuk jangka panjang semua itu akan menjadi masalah.
Agar nantinya Anda tidak mengalami masalah terkait dengan kualitas bahan baku produk Anda maka tidak menggunakan bahan baku yang berbahaya harus Anda masukan dalam strategi pemasaran.
Dengan begitu jika anak-anak menginginkan produk Anda maka orang tua mereka akan menuruti anak-anaknya untuk membelinya tanpa berpikir dua kali.
Baca Juga : Dukung dan Kembangkan Bakat Bisnis Pada Anak dengan 6 Cara Ini
1. Tidak Memiliki Nilai & Manfaat
Seperti yang diketahui bahwa orang tua memiliki peran penting dalam pembelian produk anak-anak. Hal ini karena orangtuanya lah yang akan membayar produk tersebut. Maka dari itu, jangan hanya membuat produk yang unik, menarik, dan lucu saja tetapi juga memiliki nilai atau manfaat. Anda dapat memberikan nilai edukasi misalnya.
Sehingga orang tua anak-anak tidak akan merasa rugi karena membeli produk yang tidak memiliki manfaat. Menghindari produk yang tidak memiliki manfaat juga merupakan peluang cukup baik di dunia bisnis sekarang.
Mengingat produk untuk anak-anak yang memiliki nilai-nilai edukasi masih minim sehingga menciptakan produk yang bermanfaat merupakan strategi pemasaran yang sangat bagus.
2. Kurang Uji Coba Pasar Sebelum Implementasi Strategi Pemasaran Produk Anak
Seperti yang kita ketahui bahwa riset pasar merupakan bagian dari pemasaran. Tanpa melakukan riset maka Anda tidak dapat mengerti kebutuhan pasar. Oleh karena itu, sebaiknya lakukanlah uji coba atau riset pasar terlebih dahulu sebelum membuat strategi pemasaran.
Jangan sampai Anda mengabaikan apalagi sampai tidak melakukan riset. Mungkin di awal-awal Anda akan merasa terbebani karena biaya riset itu cukup mahal. Namun, lambat laun Anda akan memahami bahwa riset merupakan salah satu bentuk investasi perusahaan.
3. Meniru Pemasaran Pesaing
Hal penting lain yang perlu Anda hindari dalam membuat strategi pemasaran adalah meniru konsep pemasaran pesaing atau kompetitor. Meniru pemasaran pesaing ini sebenarnya tidak hanya ditunjukan dalam hal pemasaran anak-anak tetapi dalam lingkup pemasaran secara umum.
Memiliki orisinalitas dan kreativitas merupakan hal yang wajib, jangan sampai pemasaran yang Anda lakukan meniru kompetitor Anda. Konsumen baik orang dewasa maupun anak-anak tidak akan mengapresiasi bisnis Anda.
Bahkan mereka dapat membanding-bandingkan nya, tentu saja itu tidak baik untuk citra bisnis Anda. Itulah beberapa hal yang perlu dihindari dalam membuat strategi pemasaran dengan target anak-anak.
Sekarang saatnya Anda mengevaluasi strategi pemasaran yang sudah Anda buat. Apakah sudah baik? Memiliki strategi pemasaran yang baik dengan target anak-anak tentu akan lebih mudah dilakukan jika Anda memiliki perhitungan dan pengelolaan keuangan yang baik.
4. Tidak Kelola Keuangan Dengan Aplikasi Akuntansi Seperti Mekari Jurnal
Untuk mengelola keuangan tidak ada salahnya jika Anda menggunakan bantuan software akuntansi dengan fitur lengkap Mekari Jurnal.
Saya Mau Coba Gratis Mekari Mekari Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!
Dapatkan informasi mengenai fitur dan solusi Jurnal secara lebih lengkap di sini.
Nah, 4 hal yang telah diulas blog Mekari Jurnal diatas harus dihindari dalam membuat strategi pemasaran produk untuk anak-anak. Semoga informasi ini bisa berguna untuk Anda yang memerlukannya, dan jangan lupa untuk dibagikan di Sosial Media.
Baca Juga: 4 Strategi Pemasaran untuk Produk Anak-Anak
Contoh Strategi Pemasaran Efektif dengan Target Anak-Anak
Pemasaran produk atau layanan dengan target pasar anak-anak membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan target pasar orang dewasa. Anak-anak memiliki pola pikir, ketertarikan, dan cara mengonsumsi informasi yang unik. Selain itu, dalam banyak kasus, keputusan pembelian dilakukan oleh orang tua atau wali mereka. Oleh karena itu, strategi pemasaran tidak hanya harus menarik bagi anak-anak, tetapi juga harus dapat meyakinkan orang tua tentang manfaat dan keamanan produk yang ditawarkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi pemasaran yang efektif untuk menargetkan anak-anak, beserta contoh penerapannya dalam industri yang berbeda.
1. Gunakan Karakter dan Tema yang Menarik
Mengapa Karakter dan Tema Penting?
Anak-anak sangat dipengaruhi oleh visual yang menarik dan karakter yang mereka sukai. Mereka sering kali lebih tertarik pada produk yang menampilkan karakter kartun favorit mereka dibandingkan dengan produk yang tidak memiliki daya tarik visual. Oleh karena itu, salah satu strategi pemasaran paling efektif adalah memasukkan karakter yang menarik dalam kemasan, iklan, atau materi promosi lainnya.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Gunakan warna-warna cerah, ilustrasi lucu, dan desain yang menyenangkan dalam kemasan produk untuk menarik perhatian anak-anak.
- Manfaatkan karakter kartun populer atau tokoh pahlawan yang sedang tren. Jika memungkinkan, dapatkan lisensi resmi untuk menggunakan karakter tersebut dalam produk.
- Ciptakan maskot brand sendiri yang bisa menjadi ikon pengenal bagi anak-anak. Contohnya adalah Ronald McDonald dari McDonald’s atau Tony the Tiger dari Frosted Flakes.
- Terapkan tema cerita dalam pemasaran produk, misalnya dengan membuat narasi menarik dalam iklan atau media promosi.
Contoh Penerapan:
- Cereal Anak-Anak: Banyak merek sereal menggunakan karakter kartun seperti kelinci, harimau, atau burung untuk menarik minat anak-anak.
- Mainan Edukasi: Produk seperti LEGO atau Play-Doh sering menghadirkan tema karakter yang menarik dalam promosi mereka.
- Makanan Cepat Saji: McDonald’s dengan Happy Meal yang sering kali menghadirkan mainan dari film atau serial populer.
2. Konten Edukatif dan Hiburan
Mengapa Konten Edukatif Penting?
Anak-anak tidak hanya suka bermain, tetapi juga belajar dari pengalaman mereka. Oleh karena itu, menciptakan konten yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dapat menjadi strategi pemasaran yang sangat efektif. Dengan memberikan manfaat edukatif, produk akan lebih diterima oleh orang tua karena dianggap memiliki nilai tambah.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Tambahkan elemen edukasi dalam produk, misalnya permainan berbasis angka atau sains sederhana.
- Gunakan animasi atau video pendek untuk menjelaskan konsep yang kompleks dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak.
- Buat aplikasi interaktif atau permainan yang mengajarkan keterampilan baru sambil tetap menyenangkan.
Contoh Penerapan:
- YouTube Kids & Educational Apps: Platform seperti YouTube Kids sering menampilkan video edukatif yang disponsori oleh merek-merek tertentu.
- Mainan Edukatif: Merek seperti Fisher-Price atau LeapFrog menyediakan mainan yang mengajarkan keterampilan membaca, matematika, dan pemecahan masalah.
- Produk Makanan Sehat: Beberapa produk makanan anak-anak memiliki kemasan dengan permainan edukatif untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap makanan bergizi.
3. Penggunaan Media Sosial dan Platform Anak
Mengapa Media Sosial Efektif untuk Anak-Anak?
Meskipun anak-anak belum tentu memiliki akun media sosial pribadi, mereka sering menonton video dan konten di platform seperti YouTube Kids, TikTok (melalui akun orang tua), dan aplikasi permainan anak-anak. Oleh karena itu, perusahaan dapat menargetkan mereka melalui konten yang diposting di platform ini.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Buat iklan atau video promosi yang disesuaikan dengan format video pendek di platform seperti YouTube Kids.
- Gunakan influencer anak atau keluarga yang memiliki banyak pengikut untuk mempromosikan produk.
- Pastikan konten sesuai dengan regulasi periklanan untuk anak-anak, seperti aturan COPPA (Children’s Online Privacy Protection Act) yang berlaku di beberapa negara.
Contoh Penerapan:
- Kampanye McDonald’s Happy Meal: Sering kali muncul dalam video anak-anak di YouTube.
- TikTok Challenge: Beberapa merek makanan ringan membuat tantangan menarik untuk anak-anak dengan hadiah tertentu.
- Game Interaktif di Aplikasi: Beberapa merek mainan membuat aplikasi sendiri yang memungkinkan anak-anak bermain sambil mengenali produk mereka.
4. Promosi Melalui Komunitas Keluarga
Mengapa Komunitas Keluarga Penting?
Anak-anak tidak mengambil keputusan pembelian sendiri. Oleh karena itu, pendekatan pemasaran yang melibatkan orang tua, sekolah, atau komunitas keluarga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap produk.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Bekerja sama dengan sekolah atau taman kanak-kanak untuk menyelenggarakan acara atau workshop edukatif.
- Mengadakan kegiatan komunitas seperti lomba menggambar atau kompetisi mewarnai dengan hadiah menarik.
- Membangun kerja sama dengan komunitas parenting untuk mempromosikan produk melalui ulasan dan rekomendasi.
Contoh Penerapan:
- Lomba Mewarnai oleh Brand Susu Anak: Banyak perusahaan susu mengadakan kompetisi menggambar dengan hadiah menarik.
- Festival Permainan Anak: Beberapa merek mainan mengadakan festival bermain gratis untuk memperkenalkan produk mereka.
5. Hadiah, Bundling, dan Koleksi
Mengapa Hadiah dan Koleksi Efektif?
Anak-anak sangat menyukai hadiah dan benda yang bisa dikoleksi. Mereka juga sering terdorong untuk membeli produk jika ada tambahan barang yang menarik.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Tambahkan hadiah kecil ke dalam produk, seperti stiker, mainan mini, atau kartu koleksi.
- Buat kampanye “beli dan kumpulkan” di mana anak-anak harus mengumpulkan beberapa produk untuk mendapatkan hadiah khusus.
- Gunakan bundling produk agar lebih menarik, misalnya produk makanan dengan hadiah karakter eksklusif.
Contoh Penerapan:
- McDonald’s Happy Meal: Menghadirkan mainan dalam setiap paket makanan.
- Mainan Koleksi dari Cereal: Banyak merek sereal yang memberikan mainan koleksi dalam setiap kotaknya.
6. Libatkan Orang Tua sebagai Pembeli Utama
Mengapa Melibatkan Orang Tua Itu Penting?
Meskipun anak-anak yang akan menggunakan produk, orang tua-lah yang membuat keputusan pembelian. Oleh karena itu, pemasaran harus dapat meyakinkan orang tua bahwa produk aman, bermanfaat, dan memiliki nilai tambah.
Cara Menerapkan Strategi Ini
- Pastikan produk memiliki sertifikasi keamanan dan kualitas.
- Tampilkan manfaat produk dengan menonjolkan aspek edukasi, kesehatan, atau keamanan.
- Gunakan ulasan dari orang tua atau profesional sebagai strategi pemasaran.
Contoh Penerapan:
- Produk Mainan Edukasi: Banyak merek yang menampilkan ulasan dari psikolog anak atau guru dalam kampanye pemasaran mereka.
- Makanan Sehat untuk Anak: Produk makanan bayi sering kali menonjolkan kandungan gizi dan manfaat kesehatan di kemasannya.
Kesimpulan: Harus Menarik Minat Anak dan Orang Tua
Pemasaran yang ditujukan untuk anak-anak harus menarik, edukatif, dan tetap memperhatikan aspek keamanan serta etika. Dengan menerapkan strategi yang sesuai, perusahaan dapat menarik perhatian anak-anak sekaligus meyakinkan orang tua untuk membeli produk tersebut. Keberhasilan pemasaran produk anak-anak bergantung pada kreativitas dan pemahaman terhadap perilaku anak serta keputusan orang tua dalam berbelanja.
Referensi:
[1] https://www.xendit.co/id/blog/3-strategi-pemasaran-bagi-anda-yang-ingin-menjual-produk-ke-anak-anak/
[2] https://intermezzo.id/jurnal_blog_hindari-4-hal-ini-dalam-membuat-strategi-pemasaran-untuk-anak-anak-1170×500-1/
[3] https://digima.co.id/strategi-pemasaran-produk-anak-di-tiktok/
[4] https://www.sribu.com/id/blog/5-hal-yang-harus-dihindari-dalam-strategi-penjualan-produk/
[5] https://koinworks.com/strategi-bisnis/mainan-anak/promosi-untuk-pelanggan-bisnis-mainan-anak/
[6] https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pemasaran/7-kesalahan-strategi-media-sosial-yang-harus-dihindari-agar-bisnis-untung
[7] https://www.xendit.co/id/blog/hindari-ini-dalam-merencanakan-strategi-pemasaran-untuk-anak-anak/