Brand Repositioning: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Implementasi Key Highlights Brand repositioning adalah upaya perusahaan untuk mengubah status atau kondisi produk/brand yang sudah ditawarkan di pasaran, dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang disasar. Namun, ada tantangan dalam menerapkan brand repositioning, di antaranya adalah resistensi pelanggan, biaya yang mahal, resiko gagal yang tinggi dan, tidak sesuai identitas brand. Keuntungan menerapkan brand repositioning adalah menjangkau segmen pasar baru, meningkatkan daya saing, memperbaiki citra brand, dan meningkatkan penjualan. Strategi brand positioning yang efektif adalah dengan melakukan riset, melibatkan pelanggan, memperhatikan kesejahteraan masyarakat, dan mengikuti tren yang hadir di pasar. Tips Brand repositioning agar dapat berjalan efektif yaitu dilakukan dengan strategi yang matang, perencanaan yang sesuai dengan identitas brand, dan menerapkan campaign positif. Brand repositioning adalah strategi mengubah citra brand di mata publik. Strategi ini bertujuan memasuki segmen pasar baru agar dapat menjangkau pelanggan baru. Strategi brand repositioning dilakukan untuk mengatasi jumlah pelanggan yang menurun, kurangnya inovasi produk, dan brand yang sudah mulai ditinggalkan masyarakat. Maka dari itu, banyak pemiliki bisnis yang melakukan brand repositioning agar menjaga kestabilan usaha mereka. Simak informasi selengkapnya di Blog Mekari Jurnal. Apa Itu Brand Repositioning? Brand reposition adalah salah satu strategi marketing untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap suatu brand. Langkah ini sering digunakan sebagai respons terhadap perubahan tren pasar, persaingan, atau kebutuhan untuk menjangkau segmen pelanggan baru yang belum tersentuh. Dalam pelaksanaannya, perusahaan akan melakukan serangkaian penyesuaian yang komprehensif, termasuk modifikasi marketing yang mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi. Selain itu, repositioning dapat melibatkan perubahan dalam desain produk, fitur, kemasan, serta penargetan segmen pasar yang lebih spesifik. Tujuan utama dari brand repositioning adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dengan menyelaraskan produk/jasa dengan kebutuhan dan keinginan pasar yang terus berkembang. Tantangan dalam Brand Repositioning Repositioning produk bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing di pasar, tetapi juga memiliki tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam melakukan repositioning produk: 1. Resistensi dari Pelanggan Lama Ketika suatu produk telah memiliki basis pelanggan yang loyal, perubahan posisi produk dapat menyebabkan kebingungan atau bahkan kehilangan pelanggan lama yang tidak lagi merasa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. 2. Biaya yang Tinggi Proses repositioning seringkali memerlukan investasi besar, termasuk dalam riset pasar, rebranding, kampanye pemasaran baru, dan perubahan produk. 3. Risiko Gagal Memenuhi Harapan Pasar Baru Jika repositioning tidak dilakukan dengan baik, perusahaan bisa kehilangan pasar lama tanpa berhasil menarik pasar baru yang ditargetkan. 4. Ketidaksesuaian dengan Identitas Brand Mengubah posisi produk tanpa mempertimbangkan identitas brand dapat menyebabkan kebingungan di pasar dan melemahkan citra brand. 5. Persaingan yang Ketat Strategi repositioning tidak menghilangkan potensi persaingan yang tinggi. Dengan kompetitor di segmen pasar yang berbeda, yang bisa memiliki keunggulan lebih kuat sehingga menciptakan persaingan yang kompetitif. 6. Kegagalan dalam Eksekusi Strategi Pemasaran Perubahan positioning harus didukung dengan strategi pemasaran yang kuat. Jika eksekusi kurang efektif, repositioning bisa gagal menarik perhatian pelanggan baru. Bagaimana Cara Mengimplementasikan Brand Repositioning yang Efektif? Untuk mengimplementasikan brand repositioning, perusahaan harus memilih cara yang tepat. Setiap cara menentukan di mana fokus utama dalam meluncurkan bentuk promosi baru dari sebuah produk yang akan direposisi. Bentuk promosi baru mungkin berfokus pada konsumen yang disasar, kompetitor lain, atau publik yang lebih luas lagi. Mari kita tinjau beberapa cara dalam mengimplementasikan brand repositioning. Baca juga: Strategi Digital Marketing yang Efektif Melibatkan Pelanggan Anda bisa menilai suatu produk sebagai bentuk representasi dari suatu konsumen. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan harus mengupayakan untuk menyesuaikan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bagaimana caranya? Dibutuhkan kreativitas dan ketelitian untuk mencari tahu apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan. Misalnya, Perusahaan ZinePak adalah perusahaan jasa kreatif yang bekerja dengan para artis atau grup band untuk mengubah cara mereka berkomunikasi dengan penggemar. Salah satu solusi yang ditawarkan perusahaan ini adalah membuat merchandise fisik untuk dipasangkan dengan CD artis terkait. Perusahaan membantu membangun brand artis atau grup band melalui keterlibatan penggemar dan diajak berpartisipasi melalui pengisian kuesioner terkait merchandise seperti apa yang cocok untuk dikeluarkan oleh artis atau grup band idola. Ini jelas merupakan bentuk win-win solution. Memperkuat Identitas Brand Dalam melakukan strategi brand repositioning, pembentukan identitas yang konsisten sangat penting dan krusial. Identitas ini, yang meliputi logo, slogan, materi pemasaran, dan lainnya, harus dikomunikasikan secara terpadu untuk membangun persepsi positif di benak Pelanggan. CSR (Corporate Social Responsibility) Publik mulai mengharapkan suatu bisnis atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban suatu bisnis atau perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring dengan berkembangnya bisnis tersebut. Atau umumnya kegiatan tersebut bernama CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk memanfaatkan strategi ini, perusahaan dapat bekerjasama dengan badan amal atau membuat serangkaian program yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Adaptasi Branding Perubahan kondisi yang bersifat eksternal akan selalu terjadi dari waktu ke waktu. Ini berlaku untuk perusahaan dan pelanggan Anda. Tentu, proposisi nilai yang Anda tawarkan lewat produk Anda mungkin serupa dari tahun ke tahun, tetapi cara penyajian nilai tersebut perlu disesuaikan. Misalnya, perhatikan kisah evolusi perusahaan boneka Barbie sebagai merek, yang dimulai pada tahun 1959 sebagai Toy Fair. Sementara Barbie tetap memiliki boneka yang sama dari waktu ke waktu. Namun, cara mereka memasarkan produknya mulai berubah. Pada awalnya, fokus dari branding produknya hanya sekedar kecantikan belaka. Hari ini fokus tersebut bergeser dengan memasukkan konteks memberdayakan perempuan untuk menjadi wanita yang tidak hanya cantik, namun kuat dan mandiri. Sebelum pergeseran ke arah memberdayakan perempuan, penjualan Barbie sempat terjun bebas. Semenjak strategi brand repositioning dilakukan pada tahun 2015, penjualan telah meningkat lebih dari 20%. Dapat Menginspirasi Sesama Terakhir, strategi ini bisa Anda lakukan ketika bisnis Anda sudah memperlihatkan prospek yang bagus. Anda bisa berbagi pengalaman atau kiat-kiat yang Anda lakukan bagaimana bisnis Anda bisa berjalan mulus terhadap publik. Dan poin pentingnya, pengalaman yang anda bagikan lewat artikel blog atau social media harus berdasarkan pengalaman riil Anda, bukan dari sekedar teori. Dengan menginspirasi sesama, secara tidak langsung Anda mengomunikasikan nilai-nilai produk perusahaan Anda kepada pelanggan. Dan diharapkan pelanggan akan semakin loyal dengan produk-produk perusahaan Anda. Apa Keuntungan Strategi Repositioning Produk? Strategi repositioning produk dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan yang ingin tetap relevan di pasar dan meningkatkan daya saing. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari brand repositioning: 1. Brand Repositioning untuk Menjangkau Segmen Pasar Baru Repositioning dapat meningkatkan peluang brand dikenal lebih luas dari sebelumnya. Hal ini, dapat terjadi karena repositioning memungkinkan perubahan cara penerapan strategi marketing atau jenis produk/jasa yang ditawarkan sehingga dapat menjangkau segmen pasar baru. Repositioning berguna jika segmen pasar lama mulai jenuh atau kurang memberikan pertumbuhan yang signifikan. 2. Meningkatkan Daya Saing di Pasar Keuntungan repositioning selanjutnya, perusahaan dapat mengatasi tekanan dari kompetitor dengan menyesuaikan strategi dan nilai jual produk mereka. Cara ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk/jasa, tetapi tetap mempertahankan harga awal. 3. Brand Repositioning Mengatasi Penurunan Penjualan Penurunan penjualan seringkali mengindikasikan bahwa produk kehilangan relevansinya di mata konsumen. Dalam situasi seperti ini, reposisi brand dapat menjadi solusi efektif untuk menghidupkan kembali minat pasar yang merosot. Baca juga: Cara Mengatasi Produk Tidak Laku 4. Meningkatkan Citra Brand Repositioning yang sukses dapat mengubah cara pelanggan melihat suatu merek, meningkatkan citra dan reputasi di pasar. Contohnya, McDonald’s yang awalnya dikenal sebagai fast food berkalori tinggi melakukan repositioning dengan menambahkan menu sehat untuk menarik pelanggan yang peduli dengan kesehatan. 5. Mengikuti Tren Pasar yang Berkembang Perusahaan dapat mengikuti tren baru dalam industri dan menyesuaikan produk mereka agar tetap relevan di mata konsumen. 6. Memaksimalkan Potensi Produk yang Kurang Dikenal Beberapa produk yang kurang sukses di pasar awalnya bisa diberikan kesempatan kedua melalui repositioning yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, sebuah aplikasi pengelola tugas yang kurang diminati oleh individu dapat repositioning sebagai alat produktivitas untuk tim kerja dan perusahaan. 7. Brand Repositioning Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Jika repositioning dilakukan dengan benar, pelanggan akan bertahan memakai produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini juga berlaku bagi pelanggan baru, karena mereka tertarik dengan perubahan yang dilakukan sehingga meningkatkan daya loyalitas pelanggan. Kelola Perencanaan Keuangan Brand Repositioning dengan Mekari Jurnal Untuk mengoptimalkan strategi brand repositioning, pengelolaan keuangan yang akurat dan efisien sangat penting. Mekari Jurnal, sebagai software akuntansi daring yang komprehensif, hadir sebagai solusi terpercaya. Dengan fitur-fitur canggih seperti aplikasi faktur dan kwitansi, Mekari Jurnal memudahkan Anda dalam melacak transaksi, membuat laporan keuangan, dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Mekari Jurnal membantu Anda memahami kinerja bisnis secara menyeluruh dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi faktur untuk membantu Anda dalam mengelola dan mengirim faktur.