Daftar Isi

7 Manfaat Perencanaan Keuangan untuk Bisnis

Tayang 19 Jun 2020
Diperbarui 11 Apr 2025
Key Highlights
  • Perencanaan keuangan bisnis adalah serangkaian tindakan untuk menyusun strategi, anggaran, dan perkiraan finansial guna menjamin ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk operasional, investasi, dan pertumbuhan berkelanjutan dalam rangka mencapai target-target bisnis
  • Manfaat dari penyusunan rencana keuangan yaitu, mengelola kas menjadi lebih baik, mempermudah visibilitas keadaan ekonomi perusahaan, mengurangi risiko bangkrut, mempermudah mengambil keputusan keuangan, mempersiapkan dana darurat, dan meningkatkan regulasi serta akuntabilitas perusahaan.

Perencanaan keuangan untuk bisnis adalah proses merencanakan, mengatur, dan mengendalikan aktivitas keuangan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan bisnisnya. 

Pada anggaran finansial ini melibatkan pembuatan strategi keuangan, anggaran, dan rencana untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk beroperasi, berinvestasi, dan tumbuh secara berkelanjutan.

Namun, perencanaan keuangan merupakan strategi yang cukup sulit dilakukan, apalagi untuk individu yang mau memulai usaha.

Sebagaimana dikutip dari Forbes, perencanaan keuangan membantu individu atau bisnis mengoptimalkan keuangan melalui analisis aset, utang, dan proyeksi rencana keuangan masa depan. 

Informasi lebih lanjut mengenai pentingnya perencanaan keuangan untuk bisnis dapat Anda simak di blog Mekari Jurnal!

1. Meningkatkan Pengelolaan Kas

Perencanaan keuangan memegang peranan penting dalam pengelolaan arus kas bisnis.

Melalui proyeksi pendapatan dan pengeluaran yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi kekurangan kas di masa depan dan mengambil langkah proaktif, seperti menunda pengeluaran non-esensial atau mencari sumber pendanaan jangka pendek.

Sebaliknya, perencanaan juga membantu mendeteksi kelebihan dana yang tidak produktif, memungkinkan bisnis untuk menginvestasikannya, pengembangan produk, atau instrumen investasi yang menghasilkan keuntungan. 

2. Alasan Perencanaan Keuangan, Mempermudah Pengambilan Keputusan

Ketersediaan data keuangan yang terstruktur dan teranalisis melalui perencanaan keuangan memberdayakan pemilik bisnis untuk mengambil keputusan strategis yang lebih terinformasi dan minim risiko.

Misalnya, sebelum melakukan ekspansi ke pasar baru atau berinvestasi pada aset baru, bisnis dapat mengevaluasi proyeksi keuangan, memahami potensi Return on Investment (ROI), dan mengukur dampaknya terhadap arus kas dan profitabilitas secara keseluruhan.

Data ini juga krusial dalam mengidentifikasi area bisnis yang kurang efisien atau tidak menguntungkan. Dampak dari pengambilan keputusan ini untuk melakukan pengurangan biaya, restrukturisasi, atau bahkan divestasi.

Keputusan yang didasarkan pada data keuangan yang solid akan meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang bisnis.

3. Mengurangi Risiko Kebangkrutan

Perencanaan keuangan yang matang berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap potensi masalah keuangan

Dengan memproyeksikan skenario keuangan yang berbeda, bisnis dapat mengidentifikasi kerentanan finansial seperti menganalisis tingkat utang, keuntungan yang tipis, atau ketergantungan pada satu sumber pendapatan. 

Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko, seperti diversifikasi produk atau layanan, negosiasi persyaratan utang, atau implementasi penghematan biaya. 

Dengan kemampuan mengantisipasi dan merespons potensi krisis keuangan, bisnis dapat meningkatkan ketahanan finansialnya dan mengurangi risiko kebangkrutan secara signifikan.

Baca juga: Hindari Kebangkrutan, Hindari Kesalahan Pencatatan Keuangan

4. Memaksimalkan Porfitabilitas sebagai Alasan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan secara langsung berkontribusi pada peningkatan profitabilitas bisnis.

Melalui penetapan target pendapatan dan pengendalian biaya yang ketat, perusahaan dapat memastikan penggunaan sumber daya yang efisien.

Analisis varian antara anggaran dan realisasi memungkinkan identifikasi area pengeluaran anggaran yang tidak sesuai.

Selain itu, perencanaan keuangan membantu dalam mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan margin keuntungan.

Misalnya penyesuaian harga, optimasi rantai pasokan, atau pengembangan produk dengan margin yang lebih tinggi.

Dengan fokus pada pengelolaan pendapatan, pengeluaran, dan investasi yang optimal, bisnis dapat mencapai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

5. Persiapan Dana Darurat dan Pertumbuhan Masa Depan

Perencanaan keuangan yang bijaksana mencakup alokasi dana untuk tujuan jangka panjang, termasuk pembentukan dana darurat dan persiapan di masa depan.

Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti krisis ekonomi, kerusakan aset, atau penurunan permintaan yang signifikan.

Dengan memiliki dana darurat yang memadai, bisnis dapat melanjutkan operasional tanpa harus berutang dengan bunga tinggi atau menjual aset penting.

Selain itu, perencanaan keuangan memungkinkan bisnis untuk mengalokasikan dana investasi di masa depan, seperti pengembangan produk baru, ekspansi pasar, atau akuisisi, tanpa mengganggu arus kas operasional saat ini.

6. Memudahkan Akses ke Pendanaan

Perusahaan dengan perencanaan keuangan yang solid dan terdokumentasi dengan baik memiliki keunggulan signifikan dalam mengakses sumber pendanaan.

Laporan keuangan yang akurat dan terstruktur, merupakan hasil dari perencanaan keuangan yang baik, memberikan keyakinan kepada investor mengenai kesehatan finansial dan potensi pertumbuhan bisnis.

Selain itu, rencana bisnis yang jelas dan realistis, yang didasarkan pada proyeksi keuangan yang matang, menunjukkan visi dan strategi perusahaan.

Dengan demikian, jenis anggaran ini dapat meningkatkan kredibilitas bisnis dan membuka pintu untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk ekspansi atau mengatasi tantangan finansial.

7. Peningkatan Kepatuhan Regulasi dan Akuntabilitas

Perencanaan keuangan yang komprehensif memastikan bahwa bisnis memenuhi semua kewajiban pajak dan regulasi keuangan yang berlaku.

Proses penyusunan anggaran, pencatatan transaksi, dan lapaoran keuangan yang tepat waktu adalah bagian integral dari anggaran.

Hal ini meminimalkan risiko denda atau sanksi hukum akibat ketidakpatuhan.

Selain itu, perencanaan ini meningkatkan akuntabilitas dan transparansi bagi semua pemangku kepentingan, termasuk pemilik, manajemen, karyawan, dan investor.

Dengan adanya sistem keuangan yang terstruktur dan terdokumentasi, kinerja keuangan bisnis dapat dipantau dan dievaluasi secara objektif, sehingga mendorong pengelolaan yang dapat diandalkan.

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula

Cara Menyusun Perencanaan Anggaran yang Efektif

Dalam menyusun rencana anggaran bisnis, perhatikan setiap transaksi keuangan. Hindari pengeluaran berlebih akibat kesalahan perhitungan laporan keuangan. Ikuti langkah efektif menyusun perencanaan keuangan berikut:

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Memisahkan keuangan bisnis dan pribadi merupakan langkah penting untuk memulai penyusunan anggaran bisnis. Dengan memisahkan keuangan, Anda bisa lebih fokus mengelola, menghitung, dan menganalisa pendapatan serta pengeluaran secara cermat. Jika keuangan masih tercampur, tingkat visibilitas arus keuangan akan rancu dan tidak akurat.

2. Tentukan Target Bisnis per Kuarter

Untuk langkah selanjutnya, Anda bisa menetapkan target bisnis per kuartal. Misalnya, pada kuarta pertama, Anda bisa menetukan KPI penjualan di angka tertentu. Di tahap ini juga penting mengalisis pendapatan dan alokasi anggaran yang memungkinkan.

3. Evaluasi Pengeluaran dengan Bijak sebagai Langkah Perencanaan Keuangan

Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mengevaluasi pengeluaran penting dan pengeluaran sekunder. Gunakan konsep Need vs. Want ketika harus melakukan transaksi. Jika kategori pengeluaran berada di Need berarti itu adalah kebutuhan yang harus segera dicapai. Namun, jika kebutuhan berada di Want, langkah yang dilakukan adalah sebaliknya, yaitu menunda kebutuhan karena dianggap tidak terlalu menunjang operasional bisnis. Dengan mengikuti langkah ini, Anda bisa dengan bijak mengelola anggaran.

4. Perkirakan Jumlah Pemasukan Berdasarkan Data yang Valid

Data posibilitas keuangan bisa dianalisis berdasarkan historis penjualan, tren pasar, dan analisis kompetitor. Anda bisa menggunakan metode forecasting, yaitu menghitung linear regression, moving average, dan tren musiman yang bisa memperkirakan jumlah arus engagement ke brand.

5. Buat Struktur Keuangan dengan Memprioritaskan Urgensi untuk Perencanaan Keuangan

Langkah terakhir, Anda bisa mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang paling penting untuk operasional bisnis. Selain itu, Anda juga bisa mengalokasikan anggaran berdasarkan biaya tetap, biaya variabel, dan investasi bisnis. Dengan mengkategorikan dana, rencana keuangan akan semakin jelas dan mudah dialokasikan.

Kelola Perencanaan Keuangan Lebih Mudah dengan Mekari Jurnal

Untuk membuat perencanaan keuangan yang akurat dan tepat, Anda membutuhkan analisis yang mendalam mengenai fokus dan rencana bisnis ke depan.

Untuk mengoptimalkan proses ini, Anda dapat memanfaatkan software akuntansi seperti Mekari Jurnal yang memiliki kemampuan untuk mengelola arus kas secara efisien, menyajikan laporan utang dan piutang yang komprehensif, serta memberikan visibilitas yang jelas terhadap total aset perusahaan.

Selain itu, integrasi Mekari Jurnal dengan sistem inventaris stok barang, distribusi logistik, dan invoicing berbasis cloud akan menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis secara keseluruhan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaat ini dengan mencoba free trial Mekari Jurnal selama 14 hari!

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami