Daftar Isi

Mengenal Alat Pengukur Transaksi dalam Akuntansi dan Fungsinya

Tayang 20 Dec 2024
Diperbarui 6 Jan 2025

Pencatatan transaksi keuangan merupakan hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan kelancaran operasional bisnis.

Untuk menjaga pencatatan yang akurat dan sistematis, diperlukan sebuah alat pengukur transaksi dalam akuntansi untuk menilai dan memantaunya.

Pada artikel ini akan menjelasan pemahaman mengenai alat pengukur transaksi dalam akuntansi, termasuk jenis dan fungsinya untuk menjaga kelancaran manajemen keuangan.

Apa Itu Alat Pengukur Transaksi dalam Akuntansi?

Alat pengukur transaksi dalam akuntansi mengacu pada perangkat yang digunakan dalam mencatat, memonitor, dan mengelola setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam sebuah bisnis.

Adanya alat ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa semua transaksi dapat tercatat dengan benar dan tepat waktu.

Jika alat ukur ini tidak digunakan dengan baik, risiko kesalahan pencatatan akan meningkat dan dapat mengakibatkan laporan keuangan yang tidak akurat dan keputusan bisnis yang salah.

Alat Pengukur Transaksi Tradisional dalam Akuntansi

Saat ini sudah banyak teknologi yang menghadirkan alat modern yang dapat mengukur transaksi secara lebih efektif.

Namun, bagi Anda yang baru merintis bisnis dan belum memiliki sumber daya yang cukup, Anda masih bisa menggunakan alat pengukur yang bersifat tradisional dan masih sering digunakan oleh para akuntan.

1. Buku Kas Manual

Alat pengukur transaksi pertama yang bisa Anda gunakan adalah buku kas manual, yang masih banyak digunakan oleh bisnis mikro atau usaha kecil.

Format yang digunakan dalam buku kas ini biasanya dalam bentuk tabel dengan kolom-kolom untuk tanggal, deskripsi transaksi, jumlah, dan saldo.

Pada kegiatan aktivitas sehar-hari, buku kas manual akan dipakai untuk mencatat transaksi masuk dan keluar secara rinci dan belum dibutuhkan sistem akuntansi yang lebih kompleks.

2. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengukur dengan cara mencatat semua transaksi secara kronologis, baik yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, maupun transaksi lainnya.

Nantinya data yang terinput di dalam jurnal umum dapat tercatat dalam buku besar akuntansi. Penerapannya sendiri untuk jurnal umum masih banyak digunakan oleh bisnis kecil dan menengah.

3. Neraca Saldo

Neraca saldo digunakan untuk memvalidasi bahwa saldo dari semua akun sudah seimbang setelah transaksi tercatat dalam jurnal.

Jika terdapat perbedaan saldo, akuntan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari kesalahan dalam pencatatan transaksi dan tetap seimbang antara akun debit dan kredit.

Simak Lebih Lanjut: Cara Membuat Neraca Saldo Lengkap dengan Contoh, Mudah!

Alat Pengukur Transaksi Modern dalam Akuntansi

Nah, setelah itu seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak perusahaan yang beralih ke alat pengukur transaksi yang lebih modern untuk memaksimalkan efisiensi operasional bisnis.

1. Software Akuntansi

Software akuntansi modern sekarang ini memungkinkan akuntan untuk dapat mencatat transaksi keuangan secara otomatis, sehingga dapat memantaunya secara real-time.

Adanya teknologi otomatisasi juga memastikan tidak ada kesalahan dalam menghitung dan memasukkan data keuangan.

Salah satu contoh dan rekomendasi software akuntansi yang ditemukan di pasaran seperti Mekari Jurnal, Quickbooks, dan Xero.

2. Sistem Point of Sale (POS)

Aplikasi POS akan sering digunakan pada bisnis yang terlibat dalam transaksi penjualan langsung, seperti restoran dan toko ritel.

Melalui sistem POS, data transaksi yang terjadi dan berhasil akan terintegrasi langsung ke dalam sistem akuntansi perusahaan, khususnya ke dalam penyusunan laporan keuangan.

3. Spreadsheet (Excel atau Google Sheets)

Walaupun secara teknologi sudah cukup tertinggal dibandingkan 2 alat pengukuran yang disebutkan di atas.

Excel atau google sheets masih sering digunakan sebagai dasar untuk mencatat dan menganalisis data keuangan, baik pada skala perusahaan kecil hingga besar.

Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah kesederhanaannya dalam menjalankan rumus-rumus sederhana untuk menghitung data keuangan.

Simak Lebih Lanjut: Contoh Pembukuan Toko Excel Sederhana, Download Sekarang!

Komponen Utama Alat Pengukur Transaksi dalam Akuntansi

Pada alat pengukur transaksi dalam akuntansi, baik tradisional maupun modern, memiliki komponen utama yang harus ada agar sistem pencatatan transaksi berjalan dengan baik.

Komponen-komponen tersebut terdiri atas:

1. Pencatatan Transaksi

Komponen pencatatan transaksi dibutuhkan untuk mencatat pemasukan maupun pengeluaran seara detail dan tepat.

Pencatatan ini akan membantu akuntan untuk memudahkan pelacakan arus kas dan mempersiapkan laporan keuangan yang akurat.

Ketahui bagaimana tahapan pencatatan yang benar dalam artikel Tahapan Pencatatan Transaksi Keuangan Menjadi Buku Besar

2. Penghitungan Saldo

Komponen ini biasanya dapat ditemukan ketika akuntan ingin memindahkan dan menghitung saldo akun dari pembukuan ke penyusunan laporan keuangan.

Saldo akun yang dihitung termasuk akun pendapatan, pengeluaran, piutang, utang, dan modal.

3. Laporan Keuangan

Komponen laporan keuangan ini berfungsi untuk membantu dalam penyusunan berbagai jenis laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.

4. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi bertujuan untuk memastikan bahwa data transaksi yang tercantum dalam pembukuan seseai dengan historis keluar masuk kas dalam bank.

Komponen pengukuran ini dapat membantu mengidentifikasi kesalahan pencatatan atau perbedaan yang perlu diperbaiki agar laporan keuangan lebih akurat.

Manfaat Alat Pengukur Transaksi dalam Akuntansi

Berikut adalah manfaat dalam menggunakan alat pengukur transaksi dalam akuntansi

1. Efisiensi Waktu

Melalui sistem yang sudah berjalan secara otomatis, pencatatan transaksi akan berjalan lebih efektif daripada harus mencatat setiap transaksi satu per satu secara manual.

2. Mempertahankan Tingkat Akurasi

Fitur dari software akuntansi otomatis juga membantu dalam meminimalisir risiko kesalahan manusia, sehingga mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dapat Terpantau Secara Real-time

Software akuntansi yang telah mengadopsi cloud dapat membantu proses pemantauan semakin mudah.

Hal ini dikarenakan alat pengukur yang sudah berbasis cloud sehingga dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

4. Kemudahan Pelaporan Pajak

Alat pengukur transaksi juga memudahkan perusahaan dalam mengelola laporan pajak.

Studi Kasus Penggunaan Alat Pengukur Transaksi

Berikut beberapa studi kasus yang menggambarkan penggunaan alat pengukur transaksi dalam sistem akuntansi dari berbagai jenis perusahaan.

1. Studi Kasus Pada Usaha Mikro: Buku Kas Manual

Pada skala mikro dan kecil, seperti kelontong dan warung, penggunaan buku kas manual masih menjadi solusi praktis dalam mencatat transaksi harian.

Adanya buku kas memungkinkan pemilik untuk mencatat setiap rincip pemasukan dan pengeluaran, seperti penjualan barang.

Meskipun sistem ini terbilang sederhana, buku kas manual sangat berguna bagi usaha kecil yang tidak memerlukan perangkat lunak akuntansi canggih.

Terlebih, ini serta memungkinkan pemilik usaha untuk tetap memantau kondisi keuangan secara langsung tanpa biaya yang besar.

2. Studi Kasus Pada Ritel: Penggunaan Software POS Terintegrasi

Pada perusahaan ritel, penggunaan aplikasi POS terintegrasi mempermudah pengelolaan transaksi keuangan.

Melalui setiap transaksi yang berhasil, sistem akan memproses secara otomatis ke dalam pencatatan dan laporan keuangan yang ada.

Hal ini memungkinkan pemilik usaha untuk dapat memantau operasional sehari-hari secara real-time, di toko cabang manapun, mulai dari keuangan hingga inventaris.

Adapun, melalui fitur berbasis otomatis, kesalahan manusia yang sering terjadi dapat diminimalisir, sehingga menghasilkan laporan yang lebih akurat dan efisien.

Simak Lebih Lanjut: Industri Ritel: Analisa Perkembangan dan Tantangan, serta Solusi dari Mekari Jurnal

3. Studi Kasus Pada Perusahaan Startup

Pada bisnis yang sedang berkembang, seperti startup, penggunaan software akuntansi berbasis cloud seperti Mekari Jurnal memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam mengelola transaksi keuangan.

Adanya teknologi ini membantu tim akuntansi untuk mengakses data dengan mudah, di mana ini cocok bagi startup yang sering bergerak cepat dan membutuhkan update keuangan yang real-time.

Bagaimana Mekari Jurnal Membantu dalam Pengukuran Transaksi?

Mekari Jurnal adalah solusi software akuntansi berbasis cloud yang dirancang khusus untuk memudahkan pencatatan dan pengelolaan transaksi keuangan.

Software ini cocok untuk digunakan oleh berbagai jenis perusahaan, mulai dari skala kecil, menengah, maupun besar.

Ada beragam fitur unggulan yang bisa Anda manfaatkan dalam Mekari Jurnal untuk pencatatan dan pengukuran yang lebih baik, seperti:

1. Pencatatan Transaksi Otomatis

Mekari Jurnal membantu sistem pencatatan transaksi keuangan sebuah perusahaan menjadi lebih efektif dan akurat berkat sistem yang berjalan secara otomatis.

Setiap transaksi yang terjadi, baik pemasukan maupun pengeluaran, langsung tercatat dalam sistem tanpa memerlukan input manual yang rumit.

2. Integrasi dengan Bank dan Sistem Pembayaran

Salah satu fitur dari Mekari Jurnal yang membantu pencatatan keuangan adalah sistem akuntansinya yang terintegrasi dengan bank dan berbagai sistem pembayaran lainnya.

Melalui hal ini, transaksi yang dilakukan akan secara otomatis tercatat dalam sistem, menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan data secara manual dan meminimalkan kesalahan pencatatan.

3. Laporan Keuangan Instan

Mekari Jurnal adalah software akuntansi yang menyediakan laporan keuangan secara instan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Laporan ini dihasilkan secara otomatis berdasarkan data transaksi yang sudah tercatat dalam pembukuan, sehingga perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan mereka kapan saja tanpa menunggu lama.

4. Rekonsiliasi Transaksi dengan Cepat

Mekari Jurnal memungkinkan pengguna untuk membandingkan transaksi yang tercatat dengan data bank secara real-time.

Hal ini mempermudah proses rekonsiliasi dan memastikan bahwa catatan keuangan selalu sesuai dengan catatan bank, mengurangi potensi kesalahan atau kecurangan.

Coba Mekari Jurnal sekarang juga dan dapatkan free trial selama 7 hari secara langsung!

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

Melalui ke empat fitur yang mendukung proses pencatatan transaksi dari Mekari Jurnal, hal ini akan mempermudah bisnis dalam mengelola keuangan.

Berbagai risiko yang mungkin terjadi ketika pencatatan dilakukan secara manual dapat diminalisir atau bahkan dihilangkan.

Data yang terdapat di dalam laporan keuangan-pun dapat terjaga kualitasnya, serta tetap akurat.

Pemilik atau manajer bisnis juga dapat dengan mudah menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk pertumbuhan dan pengelolaan perusahaan di masa depan.

 

 

 

Referensi:

Investopedia, “Accounting Measurement: Definition, Types, Principles, Examples”.

Accountingtools, “Accounting measurement definition”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami