Daftar Isi

Apa Itu Rasio Modal Kerja dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tayang 28 Feb 2025

Rasio modal kerja atau biasa disebut rasio likuiditas, menggambarkan ukuran kelancaran suatu operasi dalam sebuah bisnis atau perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan, pelaku bisnis tentu membutuhkan rasio modal kerja guna membiayai operasional perusahaan tersebut.

Untuk mengetahui seberapa sehat kondisi bisnis yang dijalankan selama ini, Anda perlu mengetahui tentang rasio modal kerja di dalam perusahaan Anda.

Pahami lebih mengenai jenis-jenis, mengapa rasio modal kerja penting, dan bagaimana menghitungnya dalam artikel Mekari Jurnal berikut ini.

Definisi Rasio Modal Kerja

Rasio modal kerja adalah gambaran posisi keuangan jangka pendek berupa ukuran kelancaran proses operasi suatu perusahaan dalam kurun waktu satu tahun.

Kata lain dari rasio likuiditas itu menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan membayar utang atau kewajiban dengan kas atau aset non-kas yang mereka miliki.

Dalam setiap proses bisnis, perusahaan membutuhkan modal kerja berupa kas atau aset non-kas yang dapat dicairkan untuk membiayai operasional perusahaan tersebut.

Modal kerja seringkali dikenal dengan istilah aset lancar perusahaan dalam laporan keuangan. Aset itu dikelola untuk menghasilkan pendapatan rutin perusahaan.

Intinya, perusahaan harus memiliki perkiraan dan aset lancar untuk membiayai kebutuhan operasi demi kelancaran proses bisnis.

Dalam format laporan keuangan, kebutuhan operasi atau beban pengeluaran rutin itu tersaji sebagai utang lancar.

Pada dasarnya, aset lancar harus mampu membayar utang lancar perusahaan. Jika tidak, hal itu mengindikasikan proses bisnis rutin perusahaan macet.

Kebutuhan modal kerja masing-masing perusahaan bervariasi tergantung jenis usahanya.

Perusahaan ritel misalnya, membutuhkan dana untuk membeli dan menyimpan barang dagangan, membayar gaji karyawan, dan beban operasional penjualan lain.

Perusahaan manufaktur membutuhkan dana untuk membeli bahan baku, gaji karyawan, dan beban produksi, beban administrasi, dan beban-beban lainnya.

Dengan membandingkan nilai aset lancar dan utang lancar, dapat diperkirakan kelancaran operasi perusahaan. Perbandingan aset lancar dan utang lancar biasa disebut rasio modal kerja.

Menyusun data aset lancar dan utang lancar tersebut akan lebih mudah jika Anda menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal.

Dengan fitur laporan keuangan, khususnya laporan neraca keuangan pada Mekari Jurnal, Anda tak perlu lagi mengumpulkan data aset lancar dan utang lancar perusahaan secara manual, melainkan via online dan dapat dipantau secara real time.

Baca Juga: Dampak Kesalahan Pencatatan Akuntansi Persediaan Terhadap Laporan Keuangan 

Alasan Rasio Modal Kerja Penting 

Pada dasarnya, rasio ini sangat penting untuk mengetahui kondisi perusahaan. Pasalnya, rasio tersebut mampu memberi gambaran posisi keuangan jangka pendek sehingga membantu perusahaan mengevaluasi dan memantau seberapa besar efisiensi modal kerja yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Para pemilik bisnis, akuntan, investor dan pelaku ekonomi lain menggunakan rasio likuiditas itu untuk menghitung modal kerja atau aset keuangan yang tersedia dalam sebuah perusahaan.

Baca Juga: Mengukur Kinerja Perusahaan dari Nilai Free Cash Flow

Dapat dikatakan, hal ini merupakan indikasi yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menangani kewajiban keuangan jangka pendeknya, seperti membayar gaji karyawan, membayar utang, dan kewajiban lain.

Khusus bagi pelaku usaha, kata lain dari rasio likuiditas itu penting untuk menjadi barometer bagi kesehatan keuangan perusahaan.

Rasio ini juga dapat membantu memprediksi masalah arus kas yang akan datang dan bahkan sinyal kebangkrutan yang sangat penting dalam perekonomian saat ini.

Bagi kreditur, kata lain dari rasio likuiditas itu bisa menjadi acuan untuk mengetahui prospek terkait dividen dan kemampuan perusahaan membayar biaya bunga utang di masa mendatang.

Jurnal software akuntansi UKM

Jenis-jenis Rasio Modal Kerja

Beberapa jenis rasio modal kerja yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek, antara lain:

1. Current Ratio

Rasio ini melakukan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan utang lancar. Jika rasio yang menunjukkan aktiva lancar dalam komposisi yang lebih besar dari utang, maka perusahaan dapat dikategorikan cukup memuaskan.

Beberapa ahli akuntansi menilai standar umum jumlah current ratio ialah sebesar 200% atau 2x. Hal itu bisa digambarkan dengan setiap Rp1 utang jangka pendek terjamin oleh aktiva lancar sebesar Rp2.

Namun, beberapa lain menganggap tak ada standar umum rasio modal kerja yang pasti. Pengukuran perlu membandingkan dengan rasio rata-rata perusahaan di industri sejenis.

Baca Juga: Mengenal Risiko Likuiditas: Pengertian, Penyebab, Pengukuran, dan Cara Mengatasi

2. Quick Ratio

Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar kecuali inventori atau persediaan dengan utang jangka pendek. Perhitungan quick ratio bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban tanpa persediaan.

Pasalnya, persediaan membutuhkan waktu cukup lama untuk direalisasikan menjadi uang tunai.

Komponen aktiva lancar selain persediaan dianggap paling likuid untuk menjamin pembayaran utang saat jatuh tempo. Pada dasarnya, kreditur akan memperhatian quick ratio dalam pemberian kredit.

Berdasarkan perhitungan, jika quick ratio kurang dari 100%, maka posisi likuiditas dianggap kurang baik.

3. Cash Ratio

Rasio ini terdiri dari kas ditambah dengan instrumen efek atau aset likuid yang paling terjamin.

Cash ratio yang bertambah dapat berarti jumlah uang tunai yang tersedia semakin banyak, sehingga proses pelunasan kewajiban tidak akan mengalami kesulitan.

Namun, cash ratio yang terlalu tinggi akan mengurangi potensi peningkatan pengembalian investasi rata-rata atau rate of return.

Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan Perusahaan (Financial Analysis Ratio)

Cara Menghitung Rasio Modal Kerja

Pada dasarnya, rasio modal kerja atau rasio likuiditas merupakan perbandingan antara besaran aset lancar dan utang lancar dalam suatu perusahaan.

Rasio Modal Kerja = Aset Lancar / Utang Lancar

Contohnya: berdasarkan laporan neraca, rasio modal kerja perusahaan A tercatat Rp15.000.000.000 / Rp5.000.000.000 = 300%.

Artinya, ketersediaan likuiditas 300% dari pembayaran kewajiban yang harus dilakukan.

Kata lain dari rasio likuiditas itu yang tinggi menunjukkan bahwa modal kerja yang dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan beban operasi rutinnya, dan perusahaan tidak kekurangan likuiditas untuk membayar beban pengeluaran rutin tersebut.

Rasio Keuangan untuk Menilai Keputusan Struktur Modal Kerja

Analisa Rasio Modal Kerja yang Sehat

Rasio modal kerja yang sehat adalah tidak terlalu kecil tetapi juga tidak terlalu berlebihan.

Rasio likuiditas yang rendah, di mana aset lancar kurang dari utang lancar, menandakan bahwa perusahaan berpotensi menghadapi kesulitan dalam pertumbuhan dan bahkan risiko kebangkrutan.

Sebaliknya, jika rasio modal kerja terlalu besar atau modal kerja berlebihan menunjukkan adanya aset yang menganggur. Umumnya, perusahaan menghindari untuk memegang kas terlalu besar karena modal yang menganggur adalah beban.

Bukan tanpa alasan, hal itu disebut beban karena nilai kas umumnya berkurang terkikis oleh waktu. Kas yang menganggur juga berisiko untuk disalahgunakan.

Perusahaan yang memiliki rasio likuditas yang tinggi juga tak selamanya menjamin utang yang sudah jatuh tempo bisa terbayar.

Hal ini dapat terjadi jika distribusi aktiva lancar tidak menguntungkan.

Misalnya, jika jumlah persediaan relatif tinggi dibanding tingkat penjualan yang akan datang, maka tingkat perputaran persediaan atau inventory turnover adalah relatif rendah. Pada akhirnya, terjadi investasi berlebihan dalam persediaan atau inventori.

Baca Juga: ROI VS EVA: Mana yang Lebih Baik Digunakan Perusahaan?

Agar dapat melakukan analisa yang tepat dan cepat, terutama untuk menghindari investasi berlebih pada inventori, Anda bisa memanfaatkan fitur Laporan Ringkasan Inventori yang terdapat dalam software akuntansi online Mekari Jurnal.

Melalui fitur Laporan Ringkasan Inventori, Anda dapat menyusun serta memantau daftar kuantitas dan nilai seluruh barang persediaan pada tanggak yang ditentukan.

Beberapa hal yang patut dicermati dalam melakukan analisa pada rasio modal kerja antara lain:

  • Kemampuan perusahaan membayar utang-utangnya secara tepat waktu
  • Penggunaan modal kerja yang efisien oleh manajemen
  • Modal kerja masuk dalam kategori cukup, kurang, atau berlebihan
  • Peringkat kredit (credit rating) perusahaan menguntungkan atau tidak
  • Perkembangan posisi keuangan jangka pendek

Baca Juga: Manajemen Aset: Prosedur dan Tahapan Pelaksanaan

Faktor Rasio Modal Kerja Terbukti Sehat

Beberapa faktor yang menunjukkan kata lain dari rasio likuiditas itu perusahaan sehat antara lain, perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban tepat pada waktunya sesuai kesepakatan, khususnya berhubungan dengan pihak eksternal.

Selain itu, perusahaan mampu menjaga dan memelihara modal kerja agar dapat mengoperasikan bisnis secara normal. Hal ini terkait dengan internal perusahaan.

Faktor lain ialah perusahaan mampu memberi dividen, dan mampu memelihara tingkat pembiayaan yang menguntungkan.

Mekari Jurnal Bantu Pantau Kinerja Rasio Likuiditas Perusahaan

Untuk memantau kinerja rasio likuiditas itu, Anda dapat menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal. Jurnal menyediakan berbagai fitur yang berfungsi untuk mencatat dan memonitor laporan kinerja bisnis secara berkala dengan mudah.

Mekari Jurnal menyediakan beragam fitur unggulan antara lain, tampilan dashboard bisnis dengan data real time, laporan keuangan, pengelolaan inventori, dan pengelolaan aset secara rinci.

Tak hanya itu, terdapat pula modul penjualan dan pembelian, rekonsiliasi bank, serta integrasi bisnis yang memudahkan Anda mengambil keputusan bisnis secara bijak.

Cari tahu selengkapnya mengenai produk di website Mekari Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis secara langsung.

c

Di atas adalah penjelasan lengkap tentang pengertian rasio modal kerja, jenis, cara menghitung, dan juga informasi lain yang terkait.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

 

 

 

Referensi:

Investopedia, “Working Capital Ratio: What Is Considered a Good Ratio?”.

Investopedia, “Understanding Liquidity Ratios: Types and Their Importance”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami