Daftar Isi

Apa Itu Sarbanes-Oxley Act? Pahami Pentingnya Undang-Undang Ini untuk Perusahaan

Tayang 21 Apr 2025
Highlight
  • Pengesahan Sarbanes-Oxley Act dilatarbelakangi atas skandal besar yang muncul di Amerika Serikat dan menghancurkan kepercayaan publik dan pasar keuangan
  • Perundang-undangan SOX terbagi menjadi beberapa bagian komponen utama yang masing-masing memiliki aturan dan pedoman dalam mengelola praktik akuntansi yang komprehensif
  • Adanya Sarbanes-Oxley Act memberikan dampak positif terhadap tata kelola perusahaan yang lebih baik dan mengurangi risiko penyalahgunaan keuangan dan praktik akuntansi hingga 66%
  • Adapun terdapat kritik yang diberikan dalam aturan yang tercantum dalam SOX yang sebagian besar dirasakan oleh perusahaan kecil dan menengah yang mengadopsinya

Apakah kalian pernah mendengar tentang Sarbanes-Oxley Act sebelumnya?

Sarbanes-Oxley Act atau SOX Act merupakan sebuah undang-undang hukum yang disahkan pada 30 Juli 2002 pada kongkres di Amerika Serikat.

Perundangan ini ditujukan sebagai reformasi terhadap peraturan sekuritas dan hukuman bagi pelanggar hukum dalam konteks akuntan dan investor.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pentingnya Sarbanes-Oxley Act dan keberadaannya dalam perusahaan, simak selengkapnya dalam artikel dari Mekari Jurnal berikut ini!

Sejarah Sarbanes-Oxley Act

Sejarah Sarbanes-Oxley Act atau Undang-Undang Sarbaner-Oxley dimulai pada tanggal 30 Juli tahun 2002 pada sebuah kongres yang diadakan di Amerika Serikat.

Alasan utama dari disahkannya undang-undang ini dilandasi dari serangkaian skandal keuangan yang mengguncang perusahaan-perusahaan besar pada saat itu, seperti Enron, WorldCom, dan Tyco International.

Skandal ini berkaitan dengan berbagai hal, mulai dari penipuan, manipulasi keuangan, hingga kurangnya pengawasan tata kelola.

Jika di highlight lebih dalam, skandal Enron contohnya, melibatkan berbagai manipulasi laporan keuangan yang ternyata menyembunyikan utang besar perusahaan.

Adanya manipulasi laporan keuangan ini bahkan mengarah ke salah satu kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS, di mana salah satunya adalah menggelembungkan nilai anak perusahaannya dari US$ 185 juta menjadi US$ 366 juta.

Termasuk juga melakukan pinjaman dana namun disalahklasifikasikan sebagai perdagangan energi berjangka dengan nilai US$ 8 miliar.

Ketahui lebih lanjut mengenai Kenali Fraud Laporan Keuangan dan Praktiknya yang Merugikan Perusahaan

Kasus pada WorldCom juga terjadi skandal yang kurang lebih sama, di mana eksekutifnya membesar-besarkan pendapatan hingga miliaran dollar.

Akibat dari kasus dengan profil tinggi ini, kepercayaan publik dan pasar keuangan menjadi hancur.

Oleh karena itu, Sarbanes-Oxley Act muncul sebagai respon atas reformasi legislatif atas penipuan serupa dan transformasi laporan keuangan di masa depan.

Baca Juga: Mengungkap Kecurangan Dalam Laporan Keuangan: Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Tujuan Sarbanes-Oxley Act

Lalu, apa yang mendasari pengesahan Sarbanes-Oxley Act pada saat itu? Apa tujuannya?

Berdasarkan dari Senator Paul Sarbanes dan Wakil Michael Oxley, tujuannya antara lain:

  1. Melalui adanya SOX, eksekutif tinggi memiliki tanggung jawab pribadi atas keakuratan laporan keuangan
  2. Melindungi investor dengan meningkatkan keandalan pengungkapan keuangan perusahaan melalui pengendalian internal dan audit berkala
  3. Meningkatkan transparansi tata kelola dan memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya, sehingga pengguna laporan keuangan dapat membuat keputusan yang lebih tepat
  4. Bertujuan untuk mengurangi praktik penipuan keuangan dan mendorong praktik manajemen yang lebih bertanggung jawab
  5. Terakhir, memperkuat integritas pasar keuangan AS dan menyediakan kerangka kerja untuk mendeteksi dini akan kecurangan keuangan kembali

Baca Juga: Apa Itu Akuntansi Forensik Dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Komponen Utama dari Sarbanes-Oxley Act

Ada beberapa bagian struktur yang menjadi bagian dari Sarbanes-Oxley Act di mana berfokus pada aspek-aspek dalam pengelolaan perusahaan dan pelaporan keuangan, di antaranya:

1. Bagian 302: Sertifikasi CEO dan CFO

Bagian ini memberikan pedoman kepada CEO dan CFO secara spesifik dalam mensertifikasi keakuratan laporan keuangan.

Mereka harus memastikan langsung apakah laporan keuangan sudah terbebas dari kesalahan material dan memastikan sistem pengendalian internal yang memadai.

Baca Juga: 8 Jenis Sertifikasi Akuntansi Dan Cara Mendapatkannya!

2. Bagian 404: Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan

Bagian ini menetapkan perusahaan untuk dapat mempertahankan pengendalian internal yang efektif untuk pelaporan keuangan.

Perusahaan juga harus melakukan evaluasi secara berkaladan menilai efektivitasnya dalam pelaporan keuangan.

Tujuan dari bagian 404 ini adalah untuk mengidentifikasi kelamahan yang terjadi dalam pelaporan dan mengurangi risiko penipuan.

3. Pendirian Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)

Pada saat pengesahan Sarbanes-Oxley Act, terdapat juga elemen penting yang terjadi di dalamnya, yaitu pendirian dewan PCAOB yang berfungsi mengaudit perusahaan publik dan memastikan praktik audit telah mematuhi standar yang ketat.

Salah satu peran pentingnya adalah menjaga kualitas dan independensi audit, memastikan bahwa laporan keuangan telah tercermin keadaan keuangan yang sesungguhnya.

4. Perlindungan Whistleblower

Dalam Sarbanes-Oxley Act juga mencakup ketentuan yang kuat dalam melindungi seorang whistleblower atau pelapor pelanggaran dari tindakan yang berisiko terhadap keberadaannya.

Seseorang yang melaporkan praktik penipuan ini akan dilindungi berdasarkan undang-undang Sarbanes-Oxley Act tanpa takut kehilangan pekerjaan atau menghadapi konsekuensi lainnya.

Baca Juga: Apa itu Auditor, Tugas, Kode Etik dan Jenisnya? Ini Penjelasannya

Dampak dari Penerapan Sarbanes-Oxley Act

Setelah penerapan dari kebijakan Sarbanes-Oxley Act yang sudah disahkan, tata kelola perusahaan mulai mengalami perbaikan.

Pejabat perusahaan yang ketahuan dan dengan sengaja mengesahkan laporan keuangan palsu dapat ditahan dan dipenjara sesuai penyalahgunaan yang dilakukannya.

Penerapan tata kelola yang lebih bersih mulai diterapkan di perusahaan pada saat itu juga, seperti pedoman dalam pasal 802 SOX yang mencantumkan tiga aturan, yaitu:

  1. Mengatur terkait pemusnahan dan pemalsuan catatan
  2. Dengan tegas menetapkan periode penyimpanan catatan
  3. Menguraikan catatan bisnis secara spesifik, termasuk komunikasi elektronik

Penerapan dari SOX terasa pada penyajian kembali laporan keuangan, di mana penyajian kembali meningkat sebesar 66% karena perusahaan (tahun 2005) berhasil mengoreksi laporan keuangan dengan mematuhi bagian 404 SOX.

Kemudian, pada tahun 2006, penyajian kembali meningkat karena perusahaan dan auditor dapat meninjau laporan keuangan untuk kesalahan dan masalah mengenai praktik akuntansi atau sistem pengendalian internal.

Tantangan dan Kritik terhadap Sarbanes-Oxley Act

Walaupun dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengelolaan perusahaan dan praktik akuntansi yang lebih kredibel, masih terdapat beberapa kritik yang keluar terutama dari perusahaan kecil.

Adapun beberapa tantangan dan kritikan yang muncul antara lain:

1. Biaya yang Lebih Mahal

Adanya penerapan SOX membuat biaya kepatuhan dan pemeliharaan yang mahal, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah.

Peningkatan biaya ini diakibatkan dari adanya audit eksternal dan penerapan sistem pengendalian internal yang lebih kompleks, sehingga meningkatkan biaya operasional.

Baca Juga: Audit Perusahaan Butuh Dokumen Apa Aja? Cek Di Sini!

2. Beban Administratif Meningkat

Kemudian, beban biaya untuk persyaratan pelaporan sesuai regulasi SOX juga memakan waktu dan sumber daya.

Aspek ini mungkin tidak terasa secara langsung bagi perusahaan yang sudah stabil, namun bagi perusahaan dengan sumber daya akuntansi dan keuangan yang terbatas, cukup terbebani.

Dampaknya, perusahaan menjadi kehilangan fokus akan tujuan utamanya karena berfokus dalam pemeliharaan operasi inti dan pertumbuhannya.

3. Sistem Kepatuhan yang Terlalu Kompleks

Kritik terakhir berkaitan dengan bagian-bagian pedoman dalam Sarbanes-Oxley Act yang terlalu kompleks dan sulit dipahami.

Bagi sebagian perusahaan besar, mematuhi ketentuan ini tanpa persiapan modal keuangan dan keahlian akuntansi yang cukup dapat sangat membebani.

Kesimpulan

Melihat dari sejarah, komponen, dan dampak dari Sarbanes-Oxley Act memainkan peran krusial dalam membentuk tata kelola perusahaan dan standar keuangan di Amerika Serikat dan negara lain yang mengadopsinya.

Melalui kepatuhan ini, memulihkan kepercayaan terhdap publik dan pasar keuangan agar terhindar dari kasus yang sama.

Bagi perusahaan, dengan mematuhi dan memahami SOX dengan baik dapat menjadi kesempatan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan keberhasilan jangka panjang.

Dalam dunia tata kelola perusahaan yang dinamis, mematuhi regulasi seperti Sarbanes-Oxley Act agar perusahaan dapat berkembang di lingkungan yang semakin terstruktur.

 

 

 

Referensi:

Sarbanes Oxley Act, “The Sarbanes-Oxley Act”.

Investopedia, “Sarbanes-Oxley Act: What It Does to Protect Investors”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami