
Istilah industri kreatif mulai digunakan sekitar 20 tahun lalu untuk menggambarkan sejumlah kegiatan yang mengandalkan ide baru dan dukungan teknologi digital. Industri kreatif ini tumbuh dalam lingkungan ekonomi kreatif atau ekonomi yang memberikan nilai tambah. Terdapat beberapa contoh ekonomi kreatif seperti dipaparkan berikut ini.
Tidak hanya dilakukan individu, ekonomi kreatif bahkan sudah menjadi elemen penting yang menyumbangkan pendapatannya ke pendapatan negara. Di bawah ini akan dijelaskan seluk-beluk dan contoh ekonomi kreatif, mulai dari definisi hingga dukungan teknologi untuk perkembangan bisnis kreatif.
Apa Itu Ekonomi Kreatif?
Ekonomi Kreatif adalah konsep ekonomi yang menitikberatkan pada penciptaan nilai melalui ide, kreativitas, dan inovasi, di mana sektor-sektor usaha berfokus pada produksi barang atau jasa yang memiliki elemen kreativitas tinggi. Ekonomi kreatif menggabungkan keterampilan, bakat, dan pengetahuan untuk menghasilkan produk dan layanan yang unik dan bernilai tambah, sehingga memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian. Sektor ini mencakup berbagai bidang, mulai dari seni, desain, film, musik, kuliner, mode, hingga teknologi digital dan periklanan.
Ekonomi kreatif dianggap sebagai pendorong utama inovasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi di era modern. Dengan mengandalkan ide-ide baru dan eksplorasi nilai-nilai budaya serta teknologi, ekonomi kreatif berkontribusi pada daya saing nasional dan internasional.
Membedah Lebih Dalam Tentang Pengertian Ekonomi Kreatif
Pada dasarnya, ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama dan didukung keberadaan industri kreatif. Ekonomi kreatif memanfaatkan potensi budaya, kearifan lokal, dan inovasi sebagai sumber ekonomi. Dia salah satu sektor ekonomi yang tumbuh paling cepat dan paling tangguh.
Dengan kata lain, ekonomi kreatif menggabungkan industri budaya tradisional (nilai komersial dikaitkan dengan produk budaya dan pemikiran asli) serta bentuk kreatif kontemporer yang didukung teknologi. Pengamat industri kreatif John Howkins menekankan bahwa barang atau jasa dapat dihasilkan dari ide dan kreativitas manusia sebagai faktor produksi utama yang disebut juga sebagai ekonomi kreatif.
Gagasannya tertuang dalam bukunya bertajuk Creative Economy: How People Make Money From Ideas yang terbit pada 2001. Sebagai contoh, Ekonomi kreatif ini tersaji dalam sinergi industri kreatif: publisitas, arsitektur, desain, film, musik, televisi, penerbitan, dan sebagainya. Ekonomi kreatif menyiratkan transaksi produk-produk kreatif.
Baca Juga: 6 Manfaat Ekonomi Kreatif untuk Kesuksesan Usaha
Kreativitas sebagai Faktor Produksi
Agar sebuah produk kompetitif di pasar, dibutuhkan ide-ide baru yang kemudian diubah ke dalam realitas konkret untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kunci ide baru adalah kreativitas. Kreativitas dikaitkan dengan kualitas sumber daya manusia dan faktor produksi tenaga kerja yang juga mencakup tenaga kerja tanpa banyak kreativitas tetapi efisien.
Kreativitas adalah proses mental yang menghasilkan ide-ide baru, konsep-konsep baru atau keterkaitan antara ide-ide yang ada, terlebih lagi kreativitas menyiratkan penataan kembali informasi yang sudah diketahui untuk mencari tahu apa yang tidak diketahui.
Dengan demikian, konsep kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan karya yang baru dan adaptif terhadap kendala situasional. John Howkins mengemukakan bahwa kreativitas dalam bentuk gagasan, ide-ide, dan mimpi-mimpi saja tidak memiliki nilai ekonomi, dan akan bernilai ekonomi apabila diwujudkan dalam bentuk produk-produk yang dapat diperdagangkan atau dikomersialisasikan.
Saat ini kreativitas merepresentasikan mesin ekonomi baru berbasiskan pada teknologi, bakat individu, dan daya tahan. Industri kreatif dikaitkan dengan aktivitas yang berasal dari kreativitas, keterampilan, dan bakat individu yang memiliki potensi kekayaan dan penciptaan lapangan kerja melalui eksploitasi kekayaan intelektual.
Selain kreativitas, contoh unsur lain yang dianggap penting untuk menunjang ekonomi kreatif adalah nilai tambah. Nilai tambah dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi.
Kreativitas tidak hanya akan melipatgandakan produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan. Hal itu akan terwujud bila kreativitas sebagai sumber daya utama ekonomi kreatif dapat dimaksimalkan dengan baik.
Coba gratis software akuntansi online Mekari Jurnal, Sekarang Juga!
Contoh Keterampilan dalam Ekonomi Kreatif
Berikut ciri dan keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk berkembang dalam ekonomi kreatif:
Kompetensi dan penguasaan bidang
Karena nilai seorang pekerja kreatif dalam ekonomi kreatif bergantung pada kekuatan ide-idenya, maka dibutuhkan kompetensi agar berhasil. Namun, tidak cukup hanya memiliki keterampilkan, diperlukan juga visi untuk menghasilkan ide-ide mutakhir dalam industri tertentu. Kompetensi dan penguasaan bidang dapat diperoleh lewat serangkaian latihan, memperbanyak pengalaman, dan sering menguji banyak ide.
Keterampilan kewirausahaan
Selain ide bagus dan kompetensi, seseorang butuh keterampilan kewirausahaan yang cocok agar proyek terus berjalan dan menguntungkan. Keterampilan kewirausahaan tidak terbatas pada aspek finansial. Penting juga bagi hasil pekerja kreatif untuk memahami pemasaran, penjualan, dan organisasi. Jika bekerja dengan tim, keterampilan manajemen juga akan berguna.
Menjadi bagian dari komunitas
Dalam ekonomi kreatif aspek sosial penting diperhatikan. Memiliki jejaring sosial dapat menguntungkan pelaku kreatif satu waktu nanti. Jika nantinya perlu berkolaborasi, pelaku kreatif dapat memanfaatkan jaringan relasinya untuk menemukan rekan kolaborasi yang tepat.
Relasi dengan kelompok kreatif juga berguna untuk mendapatkan dukungan inspirasi dan mental. Bagaimanapun, dalam ekonomi yang menghargai ide dan kreativitas, akan sulit untuk membangun peran seseorang di pasar tanpa kehadiran orang lain.
Baca Juga: Apa yang dimaksud Industri Kreatif? Apa Manfaatnya?
Contoh Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Ekonomi kreatif berkembang pesat di Indonesia, terbukti dari kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang menunjukkan tren positif serta penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha yang cukup tinggi.
Karena itu, tidak dapat dipungkiri, ekonomi kreatif akan menjadi pilar ekonomi masa depan Indonesia. Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dapat disimak dari data berikut. Pada 2016, ekonomi kreatif berkontribusi Rp 922,59 triliun atau 7,44 persen terhadap PDB Indonesia. Sumbangan terbesar berasal dari kuliner, fesyen, dan kriya.
Lantas, pada 2017, PDB ekonomi kreatif tembus angka Rp 1.009 triliun. Pertumbuhan paling pesat terjadi pada empat subsektor, yaitu desain komunikasi visual (DKV); musik; film, animasi, dan video; arsitektur.
Contoh, pada 2019 ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.105 triliun terhadap PDB nasional. Nilai tersebut berasal dari 17 subsektor, antara lain arsitektur, desain interior, DKV, fotografi periklanan, kerajinan (kriya), aplikasi, tv dan radio, dan seni rupa.
Perkembangan ini menjadikan Indonesia menempati posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB negara. Ekonomi kreatif juga memberikan peluang besar bagi munculnya usaha-usaha baru. Pada 2019 ekonomi kreatif meningkatkan angka serapan kerja sebanyak 17 juta orang.
Namun, perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia masih menyimpan beberapa kendala, seperti belum meratanya penyebaran sumber daya manusia atau lainnya serta sulit menembus pasar internasional dan memperoleh sumber pendanaan usaha.
Contoh Produk Kreatif yang Menguntungkan Di Bidang Akuntansi
Produk kreatif di bidang akuntansi bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dengan memanfaatkan kebutuhan akan solusi manajemen keuangan yang lebih efisien, otomatis, dan ramah pengguna. Berikut adalah beberapa contoh produk kreatif yang bisa dikembangkan di bidang akuntansi dan memiliki potensi keuntungan:
1. Aplikasi Pembukuan dan Keuangan untuk UMKM
Aplikasi ini dirancang khusus untuk pelaku usaha kecil dan menengah yang mungkin tidak memiliki latar belakang akuntansi. Aplikasi ini dapat mencakup fitur sederhana untuk mencatat pemasukan, pengeluaran, inventaris, dan membuat laporan keuangan secara otomatis.
- Fitur Unggulan: Pencatatan transaksi otomatis, laporan keuangan real-time, integrasi dengan bank, analisis laba rugi, dan fitur perpajakan sederhana.
- Keuntungan: Memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengelola keuangan tanpa perlu menyewa akuntan, sehingga banyak diminati oleh pengusaha kecil.
- Model Bisnis: Berlangganan bulanan atau tahunan dengan biaya terjangkau.
2. Sistem Akuntansi Berbasis Cloud
Sistem akuntansi berbasis cloud memungkinkan perusahaan mengakses data keuangan mereka kapan saja dan di mana saja, serta memberikan keamanan data yang lebih baik. Solusi berbasis cloud ini cocok untuk bisnis kecil hingga menengah yang ingin mengelola akuntansi mereka secara online.
- Fitur Unggulan: Laporan keuangan otomatis, akses multi-pengguna, pelacakan inventaris, manajemen piutang dan utang, serta integrasi dengan aplikasi lain.
- Keuntungan: Efisiensi operasional meningkat karena aksesibilitas yang tinggi, dan pengguna tidak perlu mengelola perangkat keras sendiri.
- Model Bisnis: Berbasis langganan bulanan dengan opsi paket premium untuk fitur tambahan.
3. Platform Manajemen Pajak Otomatis
Platform ini dapat membantu individu dan perusahaan untuk menghitung pajak mereka secara otomatis berdasarkan pemasukan dan pengeluaran yang tercatat, serta mempermudah proses pelaporan pajak secara online.
- Fitur Unggulan: Penghitungan otomatis pajak, notifikasi tenggat waktu, panduan pengisian formulir pajak, dan integrasi dengan sistem pemerintah untuk pelaporan langsung.
- Keuntungan: Membantu pengguna menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan penghitungan pajak yang bisa berakibat pada denda.
- Model Bisnis: Berlangganan tahunan atau biaya per layanan pelaporan pajak.
4. Aplikasi Pembukuan Pribadi dan Manajemen Anggaran
Aplikasi ini bisa membantu pengguna mengelola keuangan pribadi mereka dengan mencatat pemasukan, pengeluaran, dan membuat anggaran secara otomatis. Produk ini menyasar individu yang ingin mengatur keuangan pribadi dengan lebih baik.
- Fitur Unggulan: Pencatatan pengeluaran otomatis, grafik analisis pengeluaran, fitur pengaturan anggaran, pengingat pembayaran, dan tips penghematan.
- Keuntungan: Banyak orang tertarik pada solusi yang membantu mereka mengelola keuangan pribadi secara efektif.
- Model Bisnis: Freemium, dengan versi berbayar yang mencakup fitur lanjutan.
5. Kursus atau Platform Pelatihan Akuntansi Online
Platform ini menawarkan pelatihan dalam bentuk video, e-book, atau webinar tentang konsep akuntansi dasar, aplikasi akuntansi, manajemen keuangan, hingga perpajakan. Targetnya bisa mahasiswa, pengusaha kecil, atau individu yang ingin memahami akuntansi dasar.
- Fitur Unggulan: Kursus modular, kuis interaktif, sertifikasi, dan sesi konsultasi dengan pakar.
- Keuntungan: Tingginya permintaan terhadap kursus akuntansi online, terutama bagi para pengusaha kecil dan pemilik bisnis.
- Model Bisnis: Berlangganan atau biaya per kursus.
6. Chatbot atau Virtual Assistant Akuntansi
Chatbot ini dirancang untuk membantu pengguna dengan pertanyaan dasar seputar akuntansi, seperti cara mencatat transaksi, menghitung pajak, atau membuat laporan sederhana. Chatbot ini bisa diintegrasikan dengan aplikasi akuntansi atau platform obrolan populer.
- Fitur Unggulan: Bantuan otomatis 24/7, pemrosesan bahasa alami untuk menjawab pertanyaan, dan integrasi dengan aplikasi keuangan untuk saran otomatis.
- Keuntungan: Membantu pengguna mendapatkan jawaban instan terkait akuntansi tanpa perlu konsultasi langsung, menghemat waktu dan biaya.
- Model Bisnis: Freemium dengan layanan konsultasi premium.
7. Layanan Akuntansi Outsourcing Berbasis Aplikasi
Ini adalah layanan yang menawarkan jasa akuntansi outsourcing yang bisa diakses melalui aplikasi. Perusahaan dapat mengunggah dokumen, transaksi, atau pertanyaan terkait akuntansi, dan tim akuntan profesional akan mengurusnya secara online.
- Fitur Unggulan: Layanan pembukuan jarak jauh, pengelolaan laporan keuangan, pelaporan pajak, dan konsultasi via aplikasi.
- Keuntungan: Memberikan layanan akuntansi tanpa perlu rekrutmen internal dan membantu perusahaan mengelola akuntansi dengan lebih mudah.
- Model Bisnis: Berbasis langganan dengan biaya tambahan untuk layanan khusus.
8. Aplikasi Pencatatan dan Manajemen Invoice Otomatis
Aplikasi ini membantu perusahaan atau freelancer mengelola invoice mereka, mengirimkan tagihan secara otomatis, melacak status pembayaran, serta mengirimkan pengingat untuk invoice yang jatuh tempo.
- Fitur Unggulan: Pembuatan invoice otomatis, pengingat jatuh tempo, pelacakan pembayaran, integrasi dengan sistem akuntansi, dan laporan keuangan khusus.
- Keuntungan: Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan invoice dan mengurangi kemungkinan pembayaran terlambat.
- Model Bisnis: Berbasis langganan atau biaya per invoice yang dihasilkan.
9. Aplikasi Audit Internal Otomatis
Aplikasi ini menyediakan template dan panduan untuk melakukan audit internal yang membantu perusahaan kecil hingga menengah dalam mengidentifikasi kesalahan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan mereka.
- Fitur Unggulan: Template audit, alat penilaian risiko, analisis kesalahan, dan laporan audit otomatis.
- Keuntungan: Membantu perusahaan dalam menjaga akuntabilitas dan kepatuhan dengan biaya yang lebih rendah.
- Model Bisnis: Berbasis langganan atau biaya per audit.
10. Marketplace Jasa Akuntansi Freelance
Marketplace ini mempertemukan akuntan freelance dengan perusahaan yang memerlukan jasa akuntansi secara sementara. Marketplace ini bisa menghubungkan akuntan dengan berbagai keahlian spesifik, dari pembukuan hingga perpajakan.
- Fitur Unggulan: Sistem pencocokan kebutuhan dengan freelancer, pengaturan pembayaran, sistem rating, dan komunikasi langsung melalui platform.
- Keuntungan: Membantu perusahaan kecil yang tidak memiliki tim akuntansi internal untuk mendapatkan jasa akuntansi dengan biaya fleksibel.
- Model Bisnis: Komisi dari setiap transaksi atau biaya berlangganan bagi freelancer.
Produk-produk kreatif di bidang akuntansi ini bisa menjadi solusi menguntungkan yang tidak hanya membantu perusahaan dan individu mengelola keuangan dengan lebih baik, tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang di era digital. Pilihan model bisnis seperti langganan bulanan, biaya per layanan, atau biaya per transaksi memungkinkan monetisasi berkelanjutan, sementara inovasi dalam fitur, terutama integrasi teknologi digital, dapat meningkatkan daya saing dan kepuasan pengguna.
Contoh Ekonomi Kreatif Lainnya
Kreatifitas dapat menghasilkan profit bila diolah dengan tepat. Pemilihan bisnis kreatif dapat disesuaikan dengan keterampilan yang dimiliki, pasar, dan penggunaan teknologi. Berikut dua contoh ekonomi kreatif dengan ongkos kecil, tetapi bisa hasilkan untung cukup besar.
Mengajar Keahlian Tertentu
Karena pelaku kreatif cenderung memiliki pengetahuan banyak di salah satu bidang, pelaku kreatif dapat membangun sebuah bisnis yang mengandalkan pengetahuan dan keahliannya itu. Kemampuan ini dapat bersifat teknis, kreatif, atau bahkan mencakup soft skill seperti negosiasi, networking, dan komunikasi.
Jika Anda memiliki keterampilan yang membutuhkan waktu lama untuk dikuasai, memiliki batasan yang besar untuk memulai, dan berpotensi mendulang permintaan, Anda dapat mempertimbangkan membuka bisnis mengajar secara online. Misalnya saja, bisnis pelatihan pemasaran secara online.
Anda hanya membutuhkan alat perekam, jaringan Internet, media sosial, dan jaringan pertemanan. Buat silabus materi pelatihan yang akan diajarkan, susun dalam paket-paket menarik, dan tetapkan harga. Jangan lupa sertakan curriculum vitae supaya orang lain yakin kemampuan Anda mumpuni di bidang tersebut. Promosikan paket-paket pelatihan ini di media sosial dan jaringan pertemanan Anda.
Desain Interior
Pandemi Covid-19 membuat gaya hidup orang berubah. Banyak orang bekerja dan belajar dari rumah. Situasi ini membuat sejumlah sudut rumah digunakan sebagai lokasi bekerja atau lokasi belajar.
Gaya hidup ini bisa menjadi peluang membangun bisnis desain interior dengan tawaran merancang ruang kerja dan ruang belajar yang nyaman di rumah. Ide ini terdengar sepele, tetapi perubahan gaya hidup sesungguhnya mendorong penciptaan kebutuhan yang berbeda dari sebelumnya.
Untuk memulai usaha desain interior, perlu tenaga dan logistik. Dari segi tenaga, bisnis ini membutuhkan setidaknya dua orang. Satu bekerja sebagai desainer, sedangkan yang lain sebagai kontraktor.
Di sisi logistik, Anda perlu memiliki sebuah laptop untuk mengerjakan desain, software desain interior, serta workshop. Jika belum punya dana yang cukup untuk membeli software profesional, Anda bisa mencoba software gratis seperti Google Sketchup. Dan, bila belum mampu mengontrak sebuah studio, Anda bisa saja menggunakan sebuah garasi atau ruko kecil sebagai tempat pengerjaan proyek.
Penggunaan Software Akuntansi pada Bisnis Kreatif
Bisnis ekonomi kreatif yang berhasil membutuhkan software yang mendukung kinerjanya. Cakupan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu bisnis kreatif antara lain inventori, stok barang, pengaturan invoice, dan data penjualan-pembelian.
Software akuntansi online Mekari Jurnal dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan, persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran.
Dengan menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal, Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi karena data keuangan bisnis diproses dengan baik.
Untuk info selengkapnya terkait aplikasi catatan keuangan hingga program inventory barang, Anda bisa mengunjungi website Jurnal atau mencoba demo gratis selama 14 hari dengan mengetuk banner di bawah ini.