Konsep Dasar Manajemen Keuangan yang Wajib Diketahui Para Pelaku Bisnis Jika dibandingkan dengan masa lalu, menjalankan bisnis dewasa ini semakin mudah dan murah. Dahulu, jika Anda hendak menjalankan sebuah bisnis, diperlukan modal besar untuk menopang segala jenis lini agar bisnis berjalan lancar. Saat ini, menjalankan bisnis semakin mudah dan murah. Meskipun begitu menjalankan bisnis semakin mudah, tidak serta merta Anda bisa asal menjalankannya. Menjalankan sebuah bisnis, selain membutuhkan modal dan skill saja, namun juga harus mempunyai pengetahuan dasar terkait manajemen yang baik. Konsep dasar dasar manajemen anggaran keuangan sangat diperlukan untuk dipahami oleh para pelaku bisnis. Berikut adalah info penting tentang ilmu manajemen yang harus diketahui dari Mekari Jurnal. Apa Itu Manajemen Keuangan? Suatu perusahaan memang akan membutuhkan banyak faktor untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah internal yang akan berkaitan dengan sistem pengelolaan keuangan. Dengan sistem pengelolaan yang jelas akan membuat bisnis perusahaan terus berkembang. Manajemen keuangan adalah salah satu ilmu atau konsep yang merupakan bagian dari akuntansi. Konsep tentang manajemen keuangan ini harus diketahui para pelaku bisnis karena sangat penting untuk proses pengembangan perusahaan ke depannya. ilmu tentang manajemen keuangan ini juga mempunyai cakupan yang cukup luas. Tak hanya berkutat dengan biaya dan anggaran, namun mempelajari tentang konsep dasar dasar manajemen keuangan bisa menjadi acuan membuat kebijakan bisnis lain yang berkaitan dengan produksi. Sehingga ilmu manajemen keuangan sangat penting untuk dipahami tak hanya untuk departemen keuangan perusahaan saja namun juga banyak pihak terkait. Dalam ilmu dan konsep dasar manajemen keuangan, tak hanya akan belajar tentang bagaimana mengatur dan mengelola anggaran perusahaan dengan baik. Namun juga akan belajar tentang hal lain dalam proses dan aktivitas organisasi pada umumnya. Sehingga ilmu ini juga harus dipahami agar jalannya perusahaan menjadi lebih baik. Selain mengenal pengertian tentang dasar dasar manajemen keuangan, para pelaku bisnis usaha juga harus mengetahui banyak info lainnya tentang manajemen keuangan. Terlebih untuk pebisnis yang sedang merintis dan ingin mengembangkan usahanya. Beberapa diantaranya adalah terkait prinsip yang digunakan hingga konsepnya. Memahami Manajemen Keuangan Taktis dan Strategis dalam Bisnis Keuangan adalah tulang punggung dalam operasional bisnis. Tanpa pengelolaan keuangan yang efektif, perusahaan tidak dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat dan tantangan ekonomi yang terus berubah. Dalam perjalanan mengelola keuangan bisnis, terdapat dua pendekatan utama yang harus dipahami, yaitu manajemen keuangan taktis dan strategis. Kedua konsep ini memiliki fungsi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Manajemen keuangan taktis lebih berfokus pada pengelolaan keuangan sehari-hari, sedangkan manajemen keuangan strategis berorientasi pada perencanaan jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Memahami kedua pendekatan ini sangat penting agar perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan baik. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara manajemen keuangan taktis dan strategis, serta mengapa keduanya berperan penting dalam operasional bisnis. Manajemen Keuangan Taktis: Fokus pada Operasional Harian Manajemen keuangan taktis berkaitan dengan aktivitas keuangan yang bersifat jangka pendek dan operasional sehari-hari. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memastikan kelancaran arus kas, pembayaran kewajiban, serta pengelolaan dana secara efektif agar bisnis dapat berjalan tanpa hambatan. Aspek Utama dalam Manajemen Keuangan Taktis 1. Pengelolaan Arus Kas (Cash Flow Management) Salah satu aspek terpenting dalam manajemen keuangan taktis adalah mengelola arus kas. Arus kas yang sehat memastikan bahwa bisnis memiliki cukup dana untuk membayar utang, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Pengusaha harus mampu menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran agar perusahaan tetap likuid. 2. Pengendalian Biaya Operasional Bisnis harus mengelola biaya operasional dengan efisien agar tidak mengalami pemborosan. Pengeluaran yang tidak perlu dapat menggerus keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen keuangan taktis membantu dalam melakukan audit rutin terhadap pengeluaran agar lebih efisien. 3. Pengelolaan Hutang dan Kewajiban Keuangan Setiap bisnis pasti memiliki kewajiban keuangan, seperti cicilan pinjaman, sewa kantor, atau pembayaran kepada pemasok. Manajemen keuangan taktis memastikan bahwa semua kewajiban ini dibayar tepat waktu untuk menghindari denda atau kerugian akibat gagal bayar. 4. Manajemen Persediaan (Inventory Management) Dalam bisnis ritel dan manufaktur, pengelolaan stok barang sangat krusial. Persediaan yang terlalu banyak dapat menghambat arus kas, sementara persediaan yang terlalu sedikit bisa menyebabkan kehilangan peluang penjualan. Oleh karena itu, manajemen keuangan taktis harus dapat mengatur persediaan dengan efisien. 5. Pelaporan Keuangan Jangka Pendek Laporan keuangan bulanan atau triwulanan sangat penting untuk mengevaluasi performa bisnis dalam periode tertentu. Dari laporan ini, manajemen dapat melihat apakah ada permasalahan keuangan yang perlu segera diselesaikan. Mengapa Manajemen Keuangan Taktis Penting? Memastikan operasional bisnis berjalan lancar tanpa hambatan keuangan. Menghindari masalah likuiditas yang dapat menghambat pembayaran kewajiban. Membantu dalam pengambilan keputusan jangka pendek untuk efisiensi keuangan. Contoh penerapan manajemen keuangan taktis adalah ketika perusahaan restoran harus memastikan pembayaran bahan baku setiap minggu agar operasional tidak terganggu. Jika arus kas tidak dikelola dengan baik, mereka bisa mengalami kesulitan dalam membeli bahan baku, yang pada akhirnya berdampak pada layanan pelanggan. Manajemen Keuangan Strategis: Perencanaan Jangka Panjang Berbeda dengan manajemen keuangan taktis, manajemen keuangan strategis berorientasi pada jangka panjang. Pendekatan ini melibatkan perencanaan dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan nilai bisnis serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Aspek Utama dalam Manajemen Keuangan Strategis 1. Perencanaan Investasi dan Ekspansi Bisnis Manajemen keuangan strategis membantu perusahaan dalam menentukan apakah perlu melakukan ekspansi bisnis, seperti membuka cabang baru atau berinvestasi dalam teknologi baru. Setiap keputusan investasi harus mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan jangka panjang. 2. Analisis Profitabilitas dan Pengembangan Produk Keputusan strategis juga mencakup pengembangan produk atau layanan baru. Bisnis harus melakukan analisis pasar dan profitabilitas sebelum meluncurkan produk agar tidak mengalami kerugian. 3. Strategi Pendanaan Perusahaan Perusahaan perlu menentukan strategi pendanaan yang paling efektif, apakah melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi, atau mencari investor. Setiap opsi pendanaan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga harus dipilih dengan cermat. 4. Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan bisa datang dari berbagai faktor, seperti fluktuasi nilai tukar, perubahan kebijakan ekonomi, atau ketidakstabilan pasar. Manajemen keuangan strategis membantu perusahaan dalam mengantisipasi risiko-risiko tersebut dan menyusun strategi mitigasi. 5. Perencanaan Pajak dan Efisiensi Keuangan Pajak adalah salah satu komponen besar dalam pengeluaran bisnis. Dengan strategi pajak yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan pembayaran pajak dan menghindari beban pajak yang tidak perlu. Membangun Keunggulan Kompetitif Dengan perencanaan keuangan yang strategis, perusahaan dapat berinvestasi dalam inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan daya saing di pasar. Mengapa Manajemen Keuangan Strategis Penting? Menjamin keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang bijak. Mengoptimalkan sumber daya keuangan agar lebih efisien. Contoh penerapan manajemen keuangan strategis adalah ketika perusahaan teknologi memutuskan untuk mengalokasikan dana dalam penelitian dan pengembangan produk baru untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Baca Juga: 10 Jenis Anggaran Perusahaan Jasa yang Perlu Anda Ketahui Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Bisnis Setelah memahami perbedaan antara manajemen keuangan taktis dan strategis, kita dapat melihat betapa pentingnya peran keduanya dalam kesuksesan bisnis. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan bisa menghadapi berbagai tantangan, seperti: Kekurangan dana untuk operasional sehari-hari. Kegagalan dalam merencanakan investasi yang menguntungkan. Risiko kebangkrutan akibat utang yang tidak terkelola. Dengan mengombinasikan kedua pendekatan ini, bisnis dapat berjalan dengan lebih stabil dan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. Bagaimana Mengintegrasikan Manajemen Keuangan Taktis dan Strategis? Gunakan Teknologi Keuangan – Sistem akuntansi digital seperti Mekari Jurnal dapat membantu dalam pencatatan keuangan secara real-time dan memberikan wawasan strategis. Tinjau Laporan Keuangan Secara Berkala – Pemantauan keuangan bulanan dapat membantu dalam mendeteksi potensi masalah lebih awal. Lakukan Evaluasi Keuangan Rutin – Evaluasi berkala memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi berdasarkan kondisi pasar terbaru. Libatkan Tim Keuangan yang Kompeten – Memiliki tim keuangan yang solid sangat penting untuk memastikan implementasi strategi keuangan yang baik. Prinsip Penting Dalam Manajemen Keuangan 1. Akuntabilitas Dalam Bisnis Konsep dasar manajemen tak hanya dijalankan secara teori saja namun juga memerlukan skill dalam pengerjaannya. Hal ini karena penerapan konsep dasar manajemen keuangan ini nantinya tidak akan hanya untuk mengelola keuangan saja namun juga sebagai cara mengelola bisnis secara keseluruhan termasuk organisasinya. Anggaran merupakan faktor yang utama adala menjalankan bisnis. Banyaknya anggaran yang dikeluarkan serta cara pengelolaan anggaran harus dilakukan dengan cermat. Dengan sistem pengelolaan yang tepat akan membuat anggaran bisa efisien digunakan untuk menunjang kinerja bisnis perusahaan agar lebih berkembang. Dalam penggunaan konsep dasar dasar manajemen keuangan, prinsip akuntabilitas merupakan hal yang utama. Prinsip ini merupakan suatu wujud kewajiban dalam hal hukum dan juga moral dalam pembuatan laporan terkait anggaran perusahaan sehingga anggaran yang digunakan bisa dipertanggung jawabkan dengan baik dan terpercaya. Hal yang terkait biaya merupakan suatu hal yang sensitif. Sehingga proses pengelolaan anggaran dalam jumlah besar seperti anggaran perusahaan harus dilakukan dengan teliti dan juga dengan konsep keterbukaan. Sehingga data keuangan yang dilaporkan tersebut nantinya bisa dipertanggung jawabkan. 2. Menggunakan Sistem Pengelolaan Anggaran yang Terpercaya Selain faktor akuntabilitas dan juga keterbukaan dalam laporan anggaran, hal lainnya yang menjadi prinsip dasar dasar manajemen keuangan adalah cara pengelolaannya. Penting untuk mempertimbangkan bagaimana cara dan sistem pengelolaan anggaran perusahaan dalam jumlah yang banyak. Cara pengelolaan dana ini harus menggunakan cara yang terpercaya dan juga dilakukan dengan transparan. Sistem pengelolaan anggaran yang dilakukan ini juga harus bisa terintegrasi dengan sistem lainnya yang terkait. Sehingga pengelolaan anggaran bisa dilakukan lebih efisien dan efektif hingga pembuatan laporannya. Banyak pemakaian aplikasi laporan keuangan dengan konsep pintar digunakan untuk berbagai macam bisnis. Hal ini akan membuat pelaku bisnis lebih memahami cara mengelola anggaran perusahaan dengan lebih baik. Tak hanya itu saja, namun pelaku bisnis juga akan lebih bisa mengatur sumber daya hingga mengambil keputusan yang tepat untuk jalannya bisnis. 3. Tetap Konsisten Dalam Proses Pengelolaan Data Keuangan Prinsip lainnya yang harus dipegang dalam pengelolaan anggaran adalah konsisten. Sistem pengelolaan anggaran perusahaan memang harus mempunyai dasar atau acuan yang tetap. Pengelolaan anggaran yang mempunyai sistem yang berubah ubah ini juga akan merugikan jalannya bisnis kedepannya. Terlebih bila anggaran yang dikelola dalam jumlah yang banyak, sehingga bila acuan atau aturan pengelolaannya terus berubah dan tidak konsisten maka akan ditakutkan memicu potensi kesalahan semakin tinggi. Dengan konsep dasar dasar manajemen keuangan yang benar, maka sistem pengelolaan anggaran bisa dilakukan lebih baik. Namun, perhitungan atau pengelolaan keuangan perusahaan bukan berarti tidak boleh berubah. Perubahan bisa saja terjadi bila didasari dengan aturan yang jelas dan mempunyai alasan yang kuat. Sehingga sistem pengelolaannya bisa dirubah sesuai kebutuhan namun tetap mempunyai dasar yang konsisten. 4. Transparansi / Terbuka Dalam Pelaporan Keuangannya Prinsip lainnya yang harus dipunyai adalah transparansi. Transparan dalam pengelolaan anggaran mempunyai makna bahwa anggaran harus dikelola dengan mengutamakan kejujuran. Keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sangat penting guna menghindari salah paham. Prinsip transparansi ini juga bisa mencegah pelanggaran dalam pengelolaan anggaran perusahaan. Penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan anggaran perusahaan bisa diminimalisir menggunakan prinsip transparansi ini. 5. Sesuai Dengan Standar Akuntansi yang Ditetapkan Perusahaan Hal lainnya yang penting dalam mengatur anggaran perusahaan adalah dengan menetapkan standar akuntansi yang jelas. Penetapan standar ini akan didasarkan pada kondisi perusahaan pada umumnya. Sehingga penetapan standar ini akan membuat pengelolaan anggaran perusahaan bisa dilakukan lebih maksimal. Dengan ilmu ini akan membuat pengelolaan organisasi perusahaan keseluruhan bisa dilakukan lebih baik dan berkualitas. Tak hanya pada bagian keuangannya saja namun juga pengelolaan sumber dayanya. Faktor biaya atau anggaran perusahaan ini memang merupakan hal yang krusial dan penting untuk dikelola dengan baik. Banyaknya anggaran yang digunakan untuk proses produksi belum tentu efisien, sehingga penetapan jumlah anggaran yang baik memerlukan adanya pertimbangan agar tidak terjadi pemborosan. 6. Integritas Dalam Bekerja Prinsip lainnya yang harus dimiliki adalah integritas yang baik. Faktor integritas ini merupakan salah satu yang penting untuk terus dilakukan. Terlebih bila ingin mengembangkan bisnis perusahaan agar lebih luas. Prinsip dasar ini harus tetap dijunjung tinggi. Integritas dalam bekerja akan menjadi suatu jembatan karir yang baik secara positif. Dengan menunjukkan integritas yang tinggi, tak hnay banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan secara efisien namun juga akan berimbas pada diri sendiri yang akan menguasai skill tertentu dengan lebih mudah dan mahir. Cara menunjukkan integritas yang baik untuk perusahaan bisa juga dengan cara pembuatan laporan keuangan yang baik dan transparan. Laporan keuangan adalah hal yang wajib dilakukan dengan teliti dengan tingkat keakuratan yang baik. Sehingga dengan integritas yang tinggi, maka pengelolaan anggaran bisa dilakukan lebih terpercaya. Mengenal 5 Konsep Dasar Manajemen Keuangan 1. Pendapatan Bersih / Net Income Konsep dasar manajemen memang penting untuk diketahui dan dipahami oleh para pelaku bisnis. Dengan menggunakan sistem ini, tak hanya mampu dalam melakukan pengelolaan data keuangan saja, namun juga efektif untuk melakukan pengaturan terhadap sumber daya perusahaan hingga pengelolaan organisasi secara umum. Konsep pertama tentang dasar dasar manajemen keuangan yang perlu diketahui adalah tentang pendapatan bersih atau Net Income. Pendapatan bersih adalah jumlah pendapatan total suatu perusahaan yang akan dikurangi dengan harga pokok penjualan, pengeluaran, bunga, depresiasi, amortisasi, dan pajak. Laporan tentang berapa banyak pendapatan bersih suatu perusahaan ini sangat penting, terutama untuk kepentingan para investor. Investor yang akan masuk ke perusahaan akan menjadikan laporan pendapatan bersih ini sebagai acuan apakah perusahaan tersebut mempunyai pengelolaan yang baik dan cocok untuk berinvestasi. Penilaian tentang pendapatan bersih perusahaan ini biasanya akan muncul pada laporan laba rugi yang dilakukan secara berkala. Laporan ini nantinya akan menjadi dasar indikator profitabilitas perusahaan. Hal ini jugalah yang akan membuat dasar dasar manajemen keuangan penting untuk dipelajari agar laporan bisa dilakukan dengan lebih baik. 2. Kegiatan Alokasi Aset Konsep selanjutnya yang harus diketahui adalah tentang pengelolaan kegiatan alokasi aset perusahaan. Dalam proses pengelolaan alokasi aset resiko terjadinya kesalahan bisa semakin tinggi. Hal ini karena banyaknya data yang diolah sehingga faktor ketelitian sangat penting menentukan kegiatan ini berhasil dilakukan. Salah satu cara untuk mengurangi potensi kesalahan yang bisa terjadi adalah dengan diversifikasi jenis investasi. Diversifikasi ini bisa dilakukan dengan cara membagi kelompok data aset yang akan diolah menjadi beberapa golongan. Dengan cara dasar dasar manajemen keuangan ini maka proses pengelolaan data aset bisa dilakukan lebih maksimal. Kegiatan alokasi aset ini juga bisa diartikan sebagai lokasi penyimpanan uang. Lokasi penyimpanan anggaran perusahaan ini bisa diwujudkan menjadi barang atau berupa investasi. Beberapa contohnya adalah dengan membeli rumah, tanah, dan jenis aset lainnya. Pertimbangan yang tepat akan membuat bisnis perusahaan berjalan lebih lancar. 3. Konsep Bear Market Konsep lainnya yang perlu diketahui adalah Konsep bear market. Konsep ini akan membantu perusahaan dalam mendapatkan info terkait naik dan turunnya surat berharga. Info ini sangat penting bagi perusahaan menjalankan keputusan terkait keberlangsungan bisnisnya. Salah satu alasan mengapa ada bear market pada bursa saham adalah karena banyaknya investor yang menjual saham. Saham yang dijual ini kemudian dan biasanya digunakan untuk mengantisipasi bila kondisi ekonomi mengalami penurunan. Sehingga tindakan pencegahan seperti mengetahui konsep bear market akan sangat membantu. Pengetahuan tentang bear market pada saham ini juga akan berpengaruh pada kebijakan yang akan diambil perusahaan. Kebijakan atau aturan yang akan diambil tentu adalah yang menguntungkan. Informasi penting tentang menjalankan suatu bisnis tidak hanya penting mengetahui faktor di dalam perusahaan saja, namun penting untuk mengetahui apa yang terjadi diluar perusahaan. Informasi tentang saham dan hal lain yang terkait memang harus terus di update agar tidak salah langkah dalam menjalankan bisnis. 4. Rentang Toleransi Risiko Konsep dasar dasar manajemen keuangan selanjutnya adalah tentang Rentang Toleransi Risiko yang mungkin akan terjadi. Setiap perusahaan yang ingin melakukan investasi tentu akan memiliki risiko sendiri yang harus dihadapinya. Rentang atau tingkat risiko yang akan terjadi juga beragam mulai dari rendah hingga tinggi. Perubahan bisnis atau aset yang akan diinvestasikan ini tentu menjadi pertimbangan. Namun dengan langkah pembelajaran tentang dasar manajemen yang baik akan banyak mencegah dan menurunkan risiko bisnis ini. Namun, walaupun begitu risiko dalam bisnis tetap saja bisa terjadi kapan saja dengan ukuran ketidakpastian ekonomi. Sebelum melakukan investasi, maka akan disarankan untuk melakukan peninjauan atau riset terlebih dahulu terkait risiko yang akan mungkin terjadi. Sehingga sebelum hal tersebut terjadi, akan bisa dilakukan langkah pencegahan. Sudah banyak cara dan analisa yang dilakukan untuk mencoba menurunkan risiko bisnis seperti ini. Banyak faktor yang menjadikan cara investasi tetap mempunyai resiko. Baik secara risiko internal yang terpengaruh pada tingkat ekonomi perusahaan, maupun faktor eksternal seperti pasar saham dan lainnya. 5. Tingkat Likuiditas Selanjutnya adalah likuiditas. Pengertian likuiditas sendiri adalah suatu kemampuan dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang harus dilunasi segera dalam waktu yang ditentukan. Sehingga secara umum likuiditas adalah daya suatu perusahaan dalam membayar utang yang dimiliki. Salah satu contoh hutang jangka pendek yang biasa dimiliki oleh perusahaan adalah seperti pajak, dividen, utang usaha, dan masih banyak beberapa jenis hutang lainnya. Setiap perusahaan akan memiliki tingkat likuiditas yang berbeda. Hal ini akan tergantung pada perfoma perusahaan dan faktor keuangannya. Pada laporan keuangan perusahaan, laporan tentang hutang ini biasanya akan dijelaskan atau digambarkan dengan angka. Laporan hutang dan perhitungan laba perusahaan ini juga bisa berupa angka rasio yang bisa dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan sebelumnya. Sehingga bisa dijadikan ajang evaluasi dengan dasar dasar manajemen keuangan yang jelas. Salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik adalah dengan melihat nilai likuiditasnya. Bila semakin tinggi nilai likuiditasnya maka kualitas dan kinerja perusahaan tersebut akan semakin baik. Perusahaan dengan nilai likuiditas yang tinggi terbukti mampu mengelola kegiatan operasional dengan lebih baik. Tak hanya sebagai indikator jalannya operasional perusahaan saja, namun nilai likuiditas juga mempunyai manfaat lainnya. Salah satunya adalah sebagai alat dalam mengantisipasi adanya kebutuhan dana secara mendesak dan harus dipenuhi oleh perusahaan dengan cepat. Manfaat lainnya dari nilai likuiditas perusahaan adalah untuk memudahkan customer atau klien yang ingin melakukan pinjaman dan penarikan dana yang dimilikinya. Nilai likuiditas sebuah perusahaan dapat menjadi tolak ukur tingkat kemudahan perusahaan tersebut dalam mendapatkan investor atau usaha lain yang akan menguntungkan bagi perusahaan. Sudah banyak aplikasi digital yang membantu jalannya administrasi perusahaan. Baca Juga: 8 Konsep Dasar Informasi Akuntansi yang Perlu Diketahui! Fungsi Manajemen Keuangan dalam Bisnis Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi utama yang membantu perusahaan dalam menjalankan operasionalnya secara efisien dan mencapai tujuan jangka panjang. Berikut adalah beberapa fungsi kunci dalam manajemen keuangan: 1. Pengawasan Keuangan Pengawasan keuangan merupakan fungsi penting dalam manajemen keuangan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap transaksi keuangan dicatat secara akurat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengawasan ini melibatkan berbagai aktivitas, seperti: Memantau arus kas masuk dan keluar untuk memastikan keseimbangan keuangan perusahaan. Mengontrol pengeluaran agar tidak melebihi anggaran yang telah direncanakan. Menganalisis laporan keuangan guna mendeteksi adanya penyimpangan atau ketidaksesuaian yang dapat mempengaruhi kestabilan keuangan perusahaan. Pengawasan keuangan yang baik memungkinkan perusahaan untuk menjaga transparansi, mencegah penyalahgunaan dana, serta memastikan bahwa setiap keputusan keuangan didukung oleh data yang valid dan terpercaya. 2. Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan bertujuan untuk menyusun strategi keuangan jangka pendek dan jangka panjang guna memastikan perusahaan dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis yang ketat. Beberapa aspek dalam perencanaan keuangan meliputi: Menentukan kebutuhan anggaran untuk investasi dan operasional. Mengidentifikasi sumber pendanaan terbaik, baik dari pinjaman bank, penerbitan saham, atau modal sendiri. Merancang strategi pengelolaan keuangan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Perusahaan yang memiliki perencanaan keuangan yang matang akan lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi dan memiliki fleksibilitas dalam mengelola risiko keuangan. 3. Alokasi Sumber Daya Manajemen keuangan juga berfungsi dalam mengalokasikan sumber daya keuangan secara efisien ke berbagai divisi atau proyek dalam perusahaan. Dengan melakukan alokasi dana yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap unit bisnis mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi secara optimal. Beberapa pertimbangan dalam alokasi sumber daya keuangan meliputi: Prioritas proyek berdasarkan dampaknya terhadap pertumbuhan perusahaan. Analisis biaya-manfaat untuk menentukan efektivitas investasi. Penyesuaian alokasi anggaran berdasarkan perubahan kondisi pasar dan kebutuhan operasional. Pengalokasian sumber daya yang efisien dapat membantu perusahaan dalam mengurangi pemborosan serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. 4. Pengambilan dan Analisis Keputusan Keuangan Keputusan keuangan dalam perusahaan harus didasarkan pada analisis yang mendalam terhadap berbagai faktor ekonomi dan bisnis. Manajemen keuangan bertanggung jawab dalam menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan strategis, seperti: Memilih antara berbagai opsi investasi yang menguntungkan. Menentukan strategi pendanaan yang paling sesuai. Menyesuaikan strategi bisnis berdasarkan kondisi keuangan perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan berbasis data, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan mengurangi risiko yang tidak perlu. 5. Pengendalian Risiko Keuangan Setiap perusahaan menghadapi berbagai risiko finansial, termasuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko operasional. Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengembangkan strategi mitigasi untuk meminimalkan dampak dari risiko tersebut. Langkah-langkah dalam pengelolaan risiko keuangan meliputi: Menganalisis potensi risiko dan dampaknya terhadap keuangan perusahaan. Menyusun rencana cadangan untuk menghadapi kemungkinan krisis keuangan. Menggunakan instrumen keuangan seperti asuransi dan lindung nilai (hedging) untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi pasar. Dengan manajemen risiko yang baik, perusahaan dapat meningkatkan ketahanan keuangan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian besar. 6. Optimasi Keuntungan Fungsi utama dari manajemen keuangan adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efisien dan menguntungkan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas antara lain: Mengurangi biaya operasional melalui efisiensi proses. Mengoptimalkan strategi harga untuk meningkatkan margin keuntungan. Mengidentifikasi peluang pasar baru untuk ekspansi bisnis. Dengan terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Baca Juga: Strategi Manajemen Keuangan Agar Bisnis Semakin Berkembang Prinsip-Prinsip Dasar dalam Manajemen Keuangan Selain memiliki berbagai fungsi penting, manajemen keuangan juga didasarkan pada beberapa prinsip fundamental yang harus diterapkan dalam setiap keputusan keuangan. Berikut adalah prinsip-prinsip utama dalam manajemen keuangan: 1. Konsistensi Prinsip konsistensi menekankan pentingnya penerapan kebijakan keuangan yang stabil dan berkelanjutan. Konsistensi dalam penggunaan standar akuntansi dan prosedur keuangan memastikan bahwa laporan keuangan dapat diandalkan serta memudahkan analisis dan perbandingan antar periode. Keuntungan dari prinsip ini antara lain: Memudahkan evaluasi performa keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Mengurangi potensi kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan. Meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor dan kreditur. 2. Akuntabilitas Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti setiap keputusan dan tindakan finansial harus dapat dipertanggungjawabkan. Setiap penggunaan dana harus dilaporkan secara jelas agar tidak terjadi penyalahgunaan atau ketidakefisienan dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Akuntabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan memperkuat tata kelola perusahaan. 3. Transparansi Prinsip transparansi menuntut perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan yang jelas dan dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan yang relevan. Transparansi sangat penting untuk mencegah terjadinya praktik manipulasi atau penyalahgunaan dana. Perusahaan yang menerapkan prinsip transparansi akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari investor, mitra bisnis, dan masyarakat. 4. Prudensi (Kehati-hatian) Dalam mengambil keputusan finansial, perusahaan harus selalu menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghindari risiko yang tidak perlu. Analisis risiko yang cermat harus dilakukan sebelum mengambil langkah besar, seperti ekspansi bisnis atau investasi dalam proyek baru. Prinsip prudensi membantu perusahaan untuk tetap stabil dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan menjaga keberlanjutan bisnis. 5. Kelangsungan Hidup (Going Concern) Prinsip ini menekankan bahwa perusahaan harus dikelola sedemikian rupa agar tetap dapat bertahan dalam jangka panjang. Ini mencakup strategi keuangan yang berorientasi pada keberlanjutan, seperti pengelolaan arus kas yang sehat dan diversifikasi pendapatan. Kelangsungan hidup bisnis dapat dijamin dengan manajemen risiko yang baik serta perencanaan keuangan yang matang. 6. Integritas Integritas dalam manajemen keuangan memastikan bahwa seluruh transaksi dan pelaporan keuangan dilakukan dengan jujur dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Integritas yang tinggi dapat mencegah terjadinya skandal keuangan yang merusak reputasi perusahaan. Baca Juga: Pengertian Anggaran Kas (Cash Budget) dan Metode Tahapan Penyusunan Tips Manajemen Keuangan Bisnis Beserta Contohnya Manajemen keuangan merupakan aspek krusial dalam menjalankan bisnis, baik skala kecil, menengah, maupun besar. Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya memastikan kelangsungan operasional perusahaan tetapi juga membantu dalam perencanaan strategi jangka panjang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip dan strategi yang tepat, bisnis dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan serta mengurangi risiko finansial. Artikel ini akan membahas berbagai tips manajemen keuangan yang dapat diterapkan dalam bisnis, beserta contoh nyata untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. 1. Buat Anggaran yang Realistis Mengapa Anggaran Itu Penting? Anggaran merupakan alat utama dalam manajemen keuangan yang berfungsi sebagai panduan dalam pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Dengan memiliki anggaran yang realistis, bisnis dapat mengontrol arus kas, menghindari pengeluaran berlebih, serta memastikan ketersediaan dana untuk kebutuhan operasional dan investasi. Anggaran yang efektif harus mencerminkan realitas keuangan perusahaan, termasuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran yang mendetail. Selain itu, anggaran juga perlu fleksibel untuk menyesuaikan perubahan yang mungkin terjadi dalam bisnis. Cara Membuat Anggaran yang Realistis Identifikasi Sumber Pendapatan: Pastikan semua sumber pendapatan dicatat dengan baik, baik dari penjualan, investasi, maupun pendapatan lainnya. Catat Semua Pengeluaran: Rinci pengeluaran tetap seperti sewa, gaji karyawan, dan biaya listrik, serta pengeluaran variabel seperti pemasaran dan biaya produksi. Sisihkan Dana Darurat: Pastikan ada anggaran khusus untuk menghadapi kondisi darurat seperti penurunan permintaan pasar atau biaya tak terduga lainnya. Evaluasi Secara Berkala: Anggaran harus diperbarui secara berkala berdasarkan kondisi bisnis yang berkembang. Contoh Kasus: Sebuah perusahaan startup e-commerce merancang anggaran bulanan dengan membagi pengeluaran menjadi tiga kategori utama: Biaya tetap (fixed cost): Sewa kantor, gaji karyawan, dan langganan perangkat lunak. Biaya variabel (variable cost): Biaya pengemasan dan pengiriman produk. Dana cadangan: Disisihkan 10% dari pendapatan untuk dana darurat. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa anggaran tetap seimbang dan menghindari kekurangan dana dalam operasional. 2. Kontrol Pengeluaran Impulsif Dampak Pengeluaran Impulsif terhadap Keuangan Bisnis Pengeluaran impulsif, baik dalam bisnis maupun kehidupan pribadi, dapat berdampak negatif terhadap stabilitas keuangan. Dalam bisnis, keputusan pembelian yang tidak direncanakan dengan baik dapat mengakibatkan peningkatan biaya operasional yang tidak perlu. Hal ini juga dapat mengurangi likuiditas perusahaan dan menghambat investasi dalam aspek bisnis yang lebih penting. Cara Mengendalikan Pengeluaran Impulsif Tentukan Prioritas Pengeluaran: Pastikan setiap pengeluaran memiliki manfaat yang jelas bagi bisnis. Gunakan Metode ‘Pendinginan’ (Cooling-off Period): Sebelum membeli sesuatu dalam jumlah besar, beri waktu untuk meninjau apakah pembelian tersebut benar-benar dibutuhkan. Terapkan Persetujuan Berjenjang: Dalam perusahaan besar, sistem persetujuan berjenjang untuk setiap pembelian dapat mengurangi keputusan impulsif yang tidak perlu. Gunakan Perangkat Lunak Keuangan: Aplikasi atau software keuangan dapat membantu melacak pengeluaran dan memberikan peringatan jika terjadi pemborosan. Contoh Kasus: Sebuah restoran baru memutuskan untuk membeli peralatan dapur premium tanpa mengevaluasi apakah peralatan tersebut benar-benar dibutuhkan. Setelah tiga bulan, mereka menyadari bahwa banyak dari peralatan tersebut jarang digunakan, menyebabkan pemborosan dana yang seharusnya bisa dialokasikan untuk pemasaran. Dengan menerapkan metode ‘pendinginan’ sebelum pembelian besar, restoran tersebut mulai melakukan analisis kebutuhan sebelum mengeluarkan dana. 3. Utamakan Pembayaran Utang Mengapa Pembayaran Utang Harus Diprioritaskan? Utang bisnis, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi beban yang berat dan menghambat pertumbuhan perusahaan. Menumpuknya utang dengan bunga tinggi dapat mengurangi profitabilitas dan menghambat investasi dalam peluang bisnis baru. Strategi Pengelolaan Utang yang Efektif Bayar Utang dengan Bunga Tertinggi Terlebih Dahulu: Ini dikenal sebagai metode ‘debt avalanche,’ di mana pembayaran diprioritaskan pada utang dengan bunga tertinggi untuk mengurangi total bunga yang harus dibayar. Gunakan Metode ‘Debt Snowball’: Metode ini berfokus pada melunasi utang kecil terlebih dahulu agar memberikan motivasi bagi perusahaan untuk melanjutkan pembayaran utang lainnya. Restrukturisasi Utang: Jika mengalami kesulitan membayar, pertimbangkan untuk menegosiasikan ulang syarat pinjaman dengan kreditur guna mendapatkan bunga yang lebih rendah atau perpanjangan jangka waktu pembayaran. Contoh Kasus: Sebuah toko ritel mengambil pinjaman dengan bunga tinggi untuk menambah stok barang sebelum musim liburan. Setelah musim liburan berakhir, mereka menghadapi kesulitan keuangan akibat pembayaran bunga yang tinggi. Dengan menerapkan metode ‘debt avalanche,’ mereka fokus melunasi pinjaman berbunga tinggi terlebih dahulu, sehingga beban bunga yang harus dibayar dalam jangka panjang berkurang. 4. Investasi untuk Masa Depan Mengapa Investasi Itu Penting? Investasi merupakan strategi utama untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang. Dengan mengalokasikan sebagian keuntungan untuk investasi, perusahaan dapat memperluas operasional, meningkatkan inovasi produk, atau meningkatkan efisiensi produksi. Strategi Investasi yang Cerdas Diversifikasi Portofolio Investasi: Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi. Sebar investasi ke berbagai sektor agar risiko dapat diminimalkan. Pilih Investasi yang Sesuai dengan Profil Risiko: Bisnis harus memahami tingkat risiko yang dapat mereka tanggung sebelum berinvestasi. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Jika tidak memiliki keahlian dalam investasi, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional agar keputusan investasi lebih tepat. Contoh Kasus: Sebuah perusahaan teknologi kecil mulai berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan produk baru. Dalam dua tahun, investasi tersebut membuahkan hasil dengan peluncuran produk inovatif yang meningkatkan pendapatan perusahaan hingga 50%. 5. Manfaatkan Teknologi Keuangan Keunggulan Teknologi dalam Manajemen Keuangan Teknologi keuangan (fintech) telah membawa revolusi dalam pengelolaan keuangan bisnis. Dengan menggunakan aplikasi dan perangkat lunak keuangan, perusahaan dapat menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi dalam pelaporan keuangan serta analisis data. Jenis Teknologi Keuangan yang Dapat Digunakan Aplikasi Akuntansi: Seperti software akuntansi Mekari Jurnal dengan fitur yang lengkap, Xero dan QuickBooks, yang dapat membantu dalam pencatatan transaksi secara otomatis. Aplikasi Pengelolaan Anggaran: Seperti Mint atau YNAB, yang membantu mengontrol pengeluaran. Teknologi Pembayaran Digital: Seperti e-wallet atau QR code untuk transaksi yang lebih cepat dan aman. Contoh Kasus: Sebuah perusahaan logistik mulai menggunakan perangkat lunak akuntansi berbasis cloud yang memungkinkan mereka melacak transaksi secara real-time. Akibatnya, efisiensi dalam pencatatan keuangan meningkat, mengurangi kesalahan pelaporan hingga 30%. 6. Edukasi Keuangan Berkelanjutan Pentingnya Edukasi Keuangan dalam Bisnis Mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang keuangan adalah investasi jangka panjang bagi pemilik bisnis. Dengan terus belajar mengenai pajak, investasi, dan pengelolaan risiko, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih tepat. Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Mengikuti Seminar dan Pelatihan Keuangan. Membaca Buku atau Artikel tentang Keuangan Bisnis. Menggunakan Jasa Konsultan Keuangan. Contoh Kasus: Seorang pemilik usaha kecil yang awalnya tidak memahami pajak bisnis mulai mengikuti seminar keuangan. Setelah memahami strategi pengurangan pajak, ia berhasil menghemat hingga 20% dari pengeluarannya setiap tahun. Kelola Keuangan Bisnis Dengan Bantuan Aplikasi Mekari Jurnal Lebih Untung Pengolahan data skala besar hingga penyimpanan bisa dilakukan dengan mudah dan aman menggunakan bantuan aplikasi digital yang sesuai. Anda bisa menemukan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan di aplikasi Mekari Jurnal dengan praktis. Penggunaan aplikasi pencatatan keuangan dengan dasar dasar manajemen keuangan ini akan membantu meningkatkan produktivitas bisnis. Aplikasi yang terintegrasi dengan banyak sistem ini mampu membantu pengelolaan bisnis perusahaan hingga tanpa batas. Itulah beberapa informasi penting tentang konsep dasar manajemen perusahaan yang bisa anda ketahui. Tingkat produktivitas bisnis atau usaha bisa ditingkatkan bila mengetahui cara dan langkah yang benar sehingga pedoman dan konsep manajemen diatas akan membantu untuk mengembangkan usaha yang baru dirintis dengan lebih efisien. Referensi: [1] https://feb.almaata.ac.id/2023/10/26/10-konsep-dasar-pengelolaan-keuangan-pribadi-maupun-kelompok/ [2] https://siborang.stiapen.ac.id/wp-content/uploads/2023/07/BUKU-DASAR-DASAR-MANAJEMEN-KEUANGAN-2023.pdf [3] https://repository.unikom.ac.id/42135/1/13.%20KONSEP%20MANAJEMEN%20KEUANGAN.pptx [4] https://repository.unikama.ac.id/409/1/1.%20Konsep%20Dasar%20Manajemen%20Keuangan.pdf [5] https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=203274