Reseller dan Affiliate: Pengertian, Perbedaan, dan Keuntungannya Di era digital seperti sekarang menjadi reseller dan affiliate bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebenarnya keuntungan reseller vs affiliate tidak terlalu berbeda jauh, keduanya sama-sama memberikan keuntungan berupa komisi. Perbedaan affiliate dan reseller adalah dari sistem yang di gunakan, affiliate memasarkan barang dengan hanya memberikan link rujukan unik, sedangkan kata reseller lebih seperti menjualkan ulang dan lebih bebas. Sistem affiliate banyak digunakan di digitalal marketing, sedeang reseller banyak dipakai dalam usaha bisnis langsung seperti jual barang ulang di online shop, atau sering juga di sebut dropship. Untuk memperoleh penghasilan dalam menjalankan afiliasi pemasaran, ada beberapa cara yang bisa dipilih, salah satu caranya yaitu jadi pemain affiliate. Menjadi seorang reseller atau affiliate bisa dijadikan sebagai alternatif bagi orang-orang yang minim skill dan pengalaman, untuk mendapatkan tambahan pemasukan. Lalu, apa saja keuntungan reseller dan affiliate itu? Keuntungan Reseller dan Affiliate secara Umum Menjadi seorang reseller atau afiliator menawarkan berbagai keuntungan, terutama bagi mereka yang mencari kemudahan dan aksesibilitas dalam memulai bisnis. Kedua model bisnis ini tergolong mudah dan murah, karena tidak memerlukan modal besar maupun keahlian khusus. Tanggung jawab yang diemban pun relatif ringan, terutama bagi afiliator yang hanya bertugas mempromosikan produk. Reseller memiliki tanggung jawab sedikit lebih besar karena perlu mengelola stok barang, namun tetap lebih sederhana dibandingkan pemilik bisnis online yang harus mengurus seluruh aspek operasional. Baca juga: Contoh Bisnis Reseller Kenapa Harus Menjadi Affiliator? Tanpa Modal Awal: Tidak perlu membeli produk terlebih dahulu. Minim Risiko: Tidak ada risiko rugi karena tidak perlu menyimpan stok. Fleksibel: Bisa dijalankan dari mana saja dengan hanya membagikan link. Cocok untuk Content Creator: Bisa dipadukan dengan strategi pemasaran digital seperti blog, YouTube, dan media sosial. Kenapa Harus Menjadi Reseller? Keuntungan Lebih Besar: Bebas menentukan harga jual sendiri. Bisa Membangun Brand Sendiri: Memiliki kendali penuh atas strategi pemasaran dan branding. Peluang Jangka Panjang: Bisa berkembang menjadi bisnis besar dengan memiliki loyal customer. Fleksibilitas dalam Promosi: Bisa menjual produk secara online maupun offline. Baca juga: Keuntungan Menjadi Reseller Mengenal Reseller dan Affiliate dalam Bisnis Online Bisnis online menjadi salah satu bidang usaha yang memiliki prospek cerah di masa mendatang, oleh karena itu semakin banyak orang yang mulai menggeluti bisnis online ini. Selain, terbuka untuk siapa pun bisnis online seperti reseller dan affiliate juga mudah dijalankan bahkan oleh pemula sekalipun. Secara garis besar menjadi reseller dan affiliate bisa dilakukan oleh semua orang tanpa memandang ijazah, usia, pengalaman, serta kelas sosial. Semua orang memiliki peluang yang sama dalam menggeluti bidang ini jadi bukan hal yang mustahil, untuk memulai menjalaninya meskipun belum memiliki pengalaman sama sekali. Baca juga: Contoh Bisnis Online Tanpa Modal Apa itu Affiliate dan Reseller? Banyak orang yang menganggap bahwa affiliate dan reseller merupakan pekerjaan yang serupa. Padahal keduanya agak sedikit berbeda. Perbedaan affiliate dan reseller terletak dari cara kerjanya yang mana keduanya memiliki sistem yang sedikit berbeda, meskipun sama-sama menawarkan keuntungan dalam bentuk komisi. Namun, untuk persamaan affiliate dan reseller, yaitu sama-sama bagian dari internet marketing yang merupakan salah satu strategi paling sering digunakan pada sebuah bisnis masa kini. Sistem pemasaran melalui affiliate dan reseller juga menjadi salah satu metode pemasaran digital yang sedang banyak berkembang. Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang pengertian dan perbedaan affiliate dan reseller: Pengertian Affiliate Dikutip dari Forbes, sebanyak 83% pebisnis menggunakan affiliate marketing sebagai strategi pemasaran mereka. Data ini menunjukkan perubahan signifikan dalam teknik pemasaran, di mana affiliate dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan pelanggan. Sedangkan pengertian afiliator atau affiliate marketer itu sendiri adalah individu yang mempromosikan produk tanpa perlu memilikinya, dan akan mendapatkan komisi jika berhasil mengarahkan pelanggan untuk melakukan pembelian. Untuk memulai, seseorang perlu mendaftar sebagai anggota program afiliasi. Komisi yang diperoleh biasanya berkisar antara 15% hingga 50% dari harga produk yang terjual. Berikut ini alur kerja para affiliate marketer: Memberikan link pembelian produk kepada calon pelanggan –> pelanggan melakukan transaksi –> pelanggan melakukan konfirmasi transaksi –> kemudian mereka akan mendapatkan komisi dari transaksi penjualan yang berhasil. Untuk menarik calon pelanggan biasanya affiliator diharuskan membuat review terkait produk yang ditawarkan. Jadi, mereka tidak hanya fokus terhadap komisi saja dan harus mempelajari banyak hal terutama dalam menjalin hubungan dengan calon pelanggan. Pengertian Reseller Reseller adalah orang yang membeli barang atau produk dengan tujuan untuk menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan oleh seorang reseller sangat bervariasi, biasanya di kisaran 30 persen hingga 80 persen. Potensi keuntungannya memang lebih besar dari affiliate, namun untuk menjadi reseller perlu menyediakan modal yang tidak terlalu besar untuk membeli produk dari supplier. Berikut ini alur kerja para reseller: Membeli produk dari supplier –> pelanggan melakukan transaksi pembelian –> reseller mengirim produk ke pelanggan –>reseller mendapatkan keuntungan Sebenarnya pekerjaan menjadi seorang reseller bukanlah hal yang sulit dan hampir sama mudahnya dengan affiliate. Keuntungan reseller dan affiliate sebenarnya juga tidak terlalu berbeda dan sama-sama mudah dijalankan. Perbedaan Affiliator dan Reseller Walaupun terlihat mirip, affiliator dan reseller memiliki perbedaan pada sistem penjualan. Berikut adalah perbedaan affiliator dan reseller yang harus kamu tahu! Aspek Affiliator Reseller Cara Kerja Mempromosikan produk orang lain melalui link afiliasi dan mendapat komisi dari setiap penjualan. Membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali dengan harga yang ditentukan sendiri. Modal Awal Tidak perlu modal, hanya perlu platform promosi seperti website, media sosial, atau blog. Butuh modal untuk membeli stok produk sebelum dijual kembali. Stok Barang Tidak perlu menyimpan stok, karena produk dikirim langsung oleh penjual utama. Harus menyetok barang atau bekerja sama dengan supplier yang menyediakan sistem dropship. Keuntungan Berdasarkan komisi yang ditentukan oleh pemilik produk (biasanya 5%-50%). Berdasarkan selisih harga beli dan harga jual yang ditetapkan sendiri. Tanggung Jawab Tidak menangani pengiriman atau layanan pelanggan. Bertanggung jawab atas pengiriman, stok barang, dan layanan pelanggan. Contoh Amazon Affiliate, Shopee Affiliate, TikTok Affiliate, Lazada Affiliate. Shopee, Tokopedia, Instagram Shop, bisnis dropship, toko online pribadi. Jenis-jenis Afiliasi dalam Dunia Affiliate Marketing Berbeda dengan reseller, affiliator terdiri dari beberapa jenis yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut ini beberapa jenis affiliate secara umum harus diketahui: Influencer Jenis afiliasi yang akan dibahas pertama yaitu influencer yang merupakan seseorang dengan kemampuan yang kuat, untuk mempengaruhi keputusan orang lain dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Para influencer memiliki banyak (ratusan ribu hingga jutaan) pengikut yang loyal di media sosial, seorang influencer bisa dengan mudah mempengaruhi pengikutnya. Agar tertarik membeli atau bahkan mempromosikan produk yang mereka tawarkan. Contoh kalangan yang bisa disebut sebagai influencer diantaranya seperti selebriti, pakar atau ahli, dan pengguna sosial media yang memiliki banyak pengikut di media sosialnya. Blogger Jenis afiliasi berikutnya adalah blogger. Pekerjaan ini dapat meningkatkan konversi penjualan dari suatu produk atau jasa yang mereka tawarkan. Blogger merupakan salah satu strategi pemasaran yang bisa membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan. Karena pada umumnya seorang blogger melakukan uji coba produk (barang atau jasa) lalu membagikan pengalamannya saat menggunakan produk tersebut. Tidak hanya itu, sebagian orang lebih percaya terhadap blogger dibandingkan dengan influencer karena pada umumnya blogger, mempunyai lebih banyak pengetahuan dan pemahaman mengenai produk dan jasa yang mereka tawarkan. Media Massa Jenis afiliasi yang terakhir adalah media massa, melalui media massa sebuah produk dapat meningkatkan brand awareness. Namun, biaya yang dikeluarkan terbilang jauh lebih mahal dibandingkan dengan jenis afiliasi lainnya, sehingga jarang digunakan. Bagaimana Sistem Kerja Affiliator? Ketika seseorang ingin menjadi seorang affiliate marketer, mereka harus mendaftarkan diri ke suatu perusahaan yang membuka pendaftaran affiliate marketer. Setelah menjadi member atau anggotanya, mereka dapat mempromosikan produk melalui berbagai platform, baik media sosial seperti Instagram, Facebook, atau melalui website maupun blog, Atau bisa juga mempromosikannya ke berbagai forum online yang relevan. Nah, saat terjadi pembelian melalui link afiliasi yang mereka promosikan, maka orang tersebut akan mendapatkan komisi sesuai kesepakatan di awal. Komisi yang didapatkan oleh setiap affiliate marketer sangat bervariasi, tergantung dengan produk dan brand yang ditawarkan. Berikut ini cara kerja para affiliate marketer profesional yang sudah berpengalaman dalam mendapatkan banyak pelanggan: Mempelajari Produk Pasti sudah tidak asing dengan pepatah tak kenal maka tak sayang, supaya bisa mempromosikan produk dengan baik. Tentunya seorang affiliate marketer harus mengenali dan mempelajari segala informasi yang ada tentang produk tersebut. Dengan begitu mereka dapat menonjol keunggulan dan keuntungan menggunakan produk yang ditawarkan. Memilih Produk yang Sedang Tren Untuk menjadi affiliate marketer yang sukses harus bisa melihat kondisi pasar, ini berguna agar mereka bisa memilih produk apa yang sedang diminati oleh masyarakat secara general. Dengan begitu, potensi mendapatkan komisi akan semakin terbuka lebar, karena produk yang ditawarkan memiliki banyak peminat dan bisa diterima dengan mudah di masyarakat. Mempromosikan di Berbagai Platform Media Sosial Tidak masalah jika tidak memiliki website atau blog untuk mempromosikan produk, karena ada media sosial yang bisa dimanfaatkan secara gratis. Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan berbagai forum online bisa digunakan untuk media promosi tanpa perlu mengeluarkan modal. Melakukan Uji Coba Produk Supaya lebih mengenal dan mendalami produk ditawarkan, seorang affiliate marketer perlu mencoba menggunakan produk tersebut. Dengan begitu, mereka dapat menjelaskan produk tersebut secara rinci kepada para calon pelanggan. Dengan membagi pengalaman pribadi saat menggunakan produk, affiliate marketer bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut. Membuat Konten yang Berkualitas Meskipun seorang affiliate marketer tidak diharuskan memiliki keahlian dalam membuat konten di media sosial. Tapi, mereka perlu mempelajarinya secara bertahap supaya berhasil mendapatkan banyak pelanggan dan komisi. Konten yang berkualitas tidak hanya harus berisi tentang informasi produk, tapi juga harus berisi informasi yang bermanfaat untuk orang yang membaca atau melihatnya. Dengan begitu konten tersebut tidak terkesan monoton dan terlihat menarik di mata masyarakat, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan calon pelanggan terhadap produk tersebut. Bagaimana Cara Kerja Reseller? Cara kerja reseller secara garis besar, yaitu dengan membeli produk dari pihak pertama yang bisa berupa produsen, distributor, supplier, atau pihak lainnya lalu menjualnya kembali ke pelanggan. Berikut ini beberapa tahapan cara kerja reseller yang perlu dipahami: Menentukan Produk Sebelum menjadi reseller, seseorang harus menentukan produk apa yang nantinya akan dijual terlebih dahulu. Dalam proses pemilihan penentuan produk, perlu melakukan analisis terkait dengan permasalahan, keresahan, dan kebutuhan yang sedang terjadi di pasar. Dengan memahami ketiga hal tersebut, seorang reseller bisa memilih produk yang tepat dan bisa memberikan keuntungan secara berkala dalam jangka panjang. Bekerja Sama dengan Supplier yang Tepat Fokus utama reseller adalah menjual dan memasarkan produk, maka mereka harus memilih supplier yang tepat dan terpercaya. Selain itu, mereka juga harus membangun kerja sama yang baik dengan pihak supplier agar tercipta hubungan kerja yang kondusif. Memilih supplier dari pihak pertama berupa produsen atau distributor jauh lebih rendah risiko, bila dibandingkan menjadi seorang dropshipper. Itulah mengapa menjadi reseller lebih aman dari risiko habisnya stok ketika ada pelanggan yang ingin melakukan pembelian. Saat melakukan bekerja sama dengan supplier, sebaiknya jangan hanya dengan satu supplier saja untuk meminimalisir terjadinya risiko bisnis yang tidak terduga. Pasalnya, ada kalanya supplier kehabisan stok produk karena kendala tertentu. Saat hal tersebut terjadi ada alternatif supplier lain yang bisa dijadikan penyelamat. Maka, perlu untuk mengetahui detail produk di setiap gudangn dengan aplikasi inventory yang sangat membantu bisnis ini. Melakukan Pemasaran Tugas utama reseller yaitu memasarkan produk yang dijual kepada masyarakat, melalui berbagai cara. Saat ini, cara yang paling sering digunakan yaitu melakukan pemasaran dengan melalui media sosial dan platform e-commerce. Jika, ingin memperoleh peluang yang lebih besar sebaiknya memanfaatkan fitur sosial media ads, contohnya seperti Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, dan lainnya. Bila perlu cobalah pasarkan produk dengan menggunakan data demografi dan psikografi dari target pelanggan yang dituju. Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan Karena pekerjaan reseller berhubungan langsung dengan pelanggan, maka mereka harus membangun hubungan baik dengan para pelanggan. Caranya dengan berkomunikasi dengan baik dan memberikan penjelasan seputar produk dengan kalimat yang ramah. Ketika pelanggan mendapatkan pengalaman pelayanan yang ramah, biasanya sebagian besar dari mereka akan melakukan pembelian ulang karena merasa puas. Oleh karena itu, penting sekali membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka. Bagaimana tertarik menjadi reseller atau affiliate marketer? Dari pembahasan kali ini bisa diketahui bahwa keuntungan reseller vs affiliate sebenarnya tidak jauh berbeda. Buat tagihan untuk para customer Anda secara praktis dengan aplikasi invoice Mekari Jurnal.