Daftar Isi
11 min read

Bagaimana Langkah yang Tepat untuk Membangun Sebuah Bisnis?

Tayang 06 Jul 2024
Diperbarui 7 Jan 2025
Di tulis oleh: Author Avatar Salim

Apakah saat ini Anda sedang berencana untuk membangun sebuah bisnis? Jika jawabannya ‘ya’, maka Anda harus memahami terlebih dahulu langkah apa yang harus Anda ambil. Selain itu, dalam proses membangun dan menjalankan sebuah bisnis, juga ada beberapa risiko yang harus Anda pahami dan cermati.

Semua hal tersebut harus Anda kuasai untuk meminimalisir risiko dalam berbisnis. Lalu yang menjadi pertanyaan besar di sini adalah “Apa yang harus Anda lakukan agar sebuah bisnis bisa sukses dan berjalan dengan lancar?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu beragam risiko dalam berbisnis yang sering terjadi berikut ini:

Cara Memulai Bisnis Sendiri yang Tepat

Memulai bisnis sendiri adalah langkah besar yang memerlukan perencanaan matang, strategi yang baik, dan pemahaman mendalam tentang pasar. Berikut adalah langkah-langkah strategis untuk memulai bisnis dengan benar.

1. Tentukan Jenis Usaha

Langkah awal yang paling penting adalah menentukan jenis usaha yang ingin Anda jalankan. Pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan passion Anda. Hal ini penting karena menjalankan bisnis berdasarkan apa yang Anda sukai akan membuat Anda lebih termotivasi untuk terus mengembangkan usaha.

Sebagai contoh, jika Anda menyukai bidang kuliner, cobalah memulai bisnis makanan seperti kafe kecil atau usaha katering. Dengan begitu, Anda akan lebih paham tentang kebutuhan pasar sekaligus mampu berinovasi menciptakan menu-menu yang menarik. Hal yang sama berlaku untuk bidang fashion, teknologi, atau jasa.

Menentukan jenis usaha juga memudahkan Anda untuk memposisikan diri sebagai konsumen. Dengan begitu, Anda dapat menciptakan produk atau layanan yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Misalnya, jika ingin membangun startup, anda bisa mulai dengan membaca artikel ini: 7 Langkah Awal Membangun Bisnis Startup Digital.

2. Lakukan Riset Pasar

Setelah menentukan jenis usaha, langkah berikutnya adalah melakukan riset pasar. Riset ini bertujuan untuk memahami seluk-beluk bisnis, termasuk tren yang sedang digemari, kebutuhan konsumen, serta potensi pesaing. Riset yang mendalam membantu Anda mengembangkan strategi yang tepat sasaran.

Dengan melakukan riset, Anda dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam bisnis. Anda juga bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan dari kompetitor sehingga dapat menawarkan sesuatu yang berbeda atau lebih baik. Selain itu, riset juga membantu dalam memilih supplier atau penyedia bahan baku yang terpercaya untuk memastikan kualitas produk.

3. Buat Anggaran Bisnis

Anggaran adalah elemen penting dalam bisnis. Sebelum memulai, buatlah anggaran rinci yang mencakup biaya operasional, produksi, pemasaran, dan kebutuhan lainnya. Anggaran ini akan membantu Anda mengelola modal dengan lebih bijak dan menghindari pengeluaran berlebihan.

Pastikan anggaran fokus pada kebutuhan esensial terlebih dahulu. Jangan terburu-buru mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang penting. Mulailah dari skala kecil, kemudian kembangkan seiring berjalannya waktu. Dengan anggaran yang baik, Anda dapat menghindari risiko keuangan yang bisa merugikan bisnis.

4. Persiapkan Modal

Modal adalah aspek krusial dalam menjalankan bisnis. Setelah membuat anggaran, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan modal. Modal dapat berasal dari tabungan pribadi, pinjaman, atau investasi dari pihak ketiga. Namun, pastikan untuk tidak tergesa-gesa meminjam jika Anda belum yakin dengan proyeksi bisnis.

Jika modal terbatas, Anda bisa memulai dengan skala kecil. Fokuslah pada kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Seiring waktu, keuntungan yang diperoleh dapat diinvestasikan kembali untuk memperluas usaha.

Bersabar dan bijak dalam mengelola modal akan membantu bisnis Anda tumbuh secara stabil. Jika Anda mau memulai bisnis UMKM dengan modal terbatas, anda bisa membaca artikel ini 16 Kiat Sukses Dalam Membangun Usaha Mikro Anda.

5. Tentukan Waktu yang Tepat untuk Memulai

Memulai bisnis memerlukan perencanaan waktu yang matang. Pilihlah momen yang tepat untuk meluncurkan produk atau layanan Anda. Misalnya, jika Anda ingin membuka usaha makanan khas Ramadhan, waktu terbaik adalah beberapa minggu sebelum bulan puasa.

Perhatikan juga tren pasar dan kondisi ekonomi saat menentukan waktu peluncuran. Hindari memulai bisnis saat pasar sedang lesu, kecuali Anda memiliki strategi khusus untuk menarik perhatian konsumen.

6. Tentukan Keunikan Produk atau Jasa

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, keunikan adalah kunci untuk menarik perhatian konsumen. Pastikan produk atau jasa yang Anda tawarkan memiliki nilai tambah yang membedakannya dari kompetitor. Keunikan ini bisa berupa kualitas produk, inovasi, atau pengalaman pelanggan yang berbeda.

Sebagai contoh, jika Anda menjalankan bisnis kuliner, Anda bisa menciptakan menu yang unik atau menawarkan pelayanan yang cepat dan ramah. Dengan demikian, produk atau layanan Anda akan lebih mudah diingat dan diminati oleh konsumen.

7. Buat Strategi Promosi yang Tepat

Promosi adalah elemen penting dalam memperkenalkan bisnis Anda kepada pasar. Manfaatkan berbagai platform, baik offline maupun online, untuk mempromosikan produk atau jasa. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dapat menjadi alat promosi yang efektif dengan biaya yang relatif rendah.

Pastikan strategi promosi Anda tepat sasaran. Gunakan visual yang menarik, pesan yang jelas, dan tawarkan promo khusus untuk menarik perhatian konsumen. Dengan promosi yang efektif, produk Anda akan lebih cepat dikenal dan diminati. Buat Anda yang mau membangun bisnis online, anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap dengan membaca artikel 13 Tips Sukses Memulai Bisnis Online Terkini yang Tepat Ini!.

Baik, Saya Mau Coba Fitur Laporan Keuangan Mekari Jurnal

atau

Saya Mau Bertanya Kepada Sales Mekari Jurnal!

Software Akuntansi Terbaik Mekari Jurnal Memiliki Fitur Laporan Bisnis Dan Keuangan Yang Lengkap dan Akurat

Berbagai Risiko dalam Membangun Bisnis

Setiap bisnis memiliki risiko yang harus dihadapi. Risiko ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu risiko membangun bisnis sendiri dan risiko membangun bisnis bersama. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis risiko.

1. Risiko Membangun Bisnis Sendiri

Ketika Anda memilih untuk menjalankan bisnis tanpa melibatkan partner, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  • Keterbatasan Ide: Anda harus memikirkan strategi dan inovasi sendiri, yang kadang dapat menjadi beban besar.
  • Keterbatasan Modal: Tanpa partner, Anda harus menanggung seluruh biaya operasional, yang bisa menjadi tantangan besar jika modal terbatas.
  • Kehilangan Motivasi: Mengelola bisnis sendiri bisa membuat Anda merasa kesepian atau kehilangan semangat jika menghadapi masalah.

Untuk mengatasi risiko ini, pastikan Anda memiliki perencanaan yang matang, serta jaringan yang dapat memberikan dukungan dan masukan.

2. Risiko Membangun Bisnis Bersama

Jika Anda memutuskan untuk membangun bisnis bersama partner, ada risiko lain yang perlu diantisipasi:

  • Perbedaan Pendapat: Konflik antar partner sering terjadi, terutama jika visi atau tujuan bisnis berbeda.
  • Masalah Keuangan: Pembagian keuntungan yang tidak adil dapat menimbulkan ketegangan.
  • Ego dan Kepemimpinan: Jika salah satu partner terlalu dominan, hal ini dapat mengganggu harmoni tim.

Untuk mengatasi risiko ini, pastikan Anda memilih partner yang memiliki visi dan nilai yang sejalan. Selain itu, buatlah kesepakatan tertulis untuk menghindari konflik di masa depan.

Masih berkaitan erat dengan risiko dalam berbisnis, ada beberapa fakta seputar bisnis yang bisa Anda simak. Berikut diantaranya:

Fakta-Fakta Seputar Membangun Bisnis

Membangun sebuah bisnis adalah proses yang penuh tantangan dan membutuhkan komitmen besar. Banyak fakta menarik seputar perjalanan membangun bisnis yang sering kali diabaikan oleh calon pengusaha. Berikut ini adalah beberapa fakta penting yang perlu diketahui sebelum memulai usaha.

1. Masa-Masa Awal: Tahun Pertama hingga Ketiga adalah yang Paling Sulit

Tahun-tahun awal sebuah bisnis sering kali menjadi masa paling kritis. Banyak pengusaha pemula yang harus menghadapi berbagai hambatan, mulai dari mencari pasar yang tepat, membangun sistem operasional yang efisien, hingga menjaga stabilitas keuangan. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar bisnis mengalami kegagalan dalam tiga tahun pertama karena kurangnya perencanaan matang dan ketidaksiapan menghadapi tantangan.

Pada fase ini, pengusaha dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Penting untuk memiliki strategi yang fleksibel serta kemampuan untuk mengidentifikasi masalah sejak dini agar bisa segera diatasi.

2. Ketahanan Bisnis Kecil Hanya Berkisar 5 hingga 7 Tahun

Fakta lain yang tak kalah penting adalah bahwa banyak bisnis kecil-kecilan hanya mampu bertahan selama lima hingga tujuh tahun. Faktor seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan tren konsumen, serta manajemen yang kurang baik sering menjadi alasan utama kegagalan bisnis dalam jangka panjang.

Namun, bisnis yang mampu melewati batas waktu ini biasanya memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. Oleh karena itu, fokus pada inovasi, efisiensi operasional, dan peningkatan layanan pelanggan sangatlah penting untuk memastikan kelangsungan bisnis Anda.

3. Pajak dan Persaingan: Masalah Terberat bagi Pebisnis

Pajak yang tinggi dan persaingan bisnis di bidang yang sama sering kali menjadi tantangan terbesar. Pemilik usaha harus memahami peraturan perpajakan yang berlaku serta memastikan kepatuhan terhadapnya agar tidak menghadapi masalah hukum. Di sisi lain, persaingan yang ketat memaksa pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produk atau jasa mereka agar tetap relevan di pasar.

Strategi yang efektif untuk mengatasi persaingan adalah dengan menawarkan nilai tambah yang unik. Misalnya, memberikan layanan yang lebih cepat, menciptakan produk yang inovatif, atau membangun hubungan pelanggan yang lebih erat. Selain itu, penggunaan teknologi seperti software akuntansi Mekari Jurnal dapat membantu pengusaha mengelola keuangan bisnis secara lebih efisien.

4. Sebagian Besar Pemilik Bisnis Berani Mengambil Risiko Besar

Sebanyak 74 persen pemilik bisnis kecil hingga menengah di seluruh dunia berani mengambil risiko besar untuk mencapai kesuksesan. Keberanian ini sering kali menjadi faktor pembeda antara pengusaha sukses dan mereka yang gagal. Namun, penting untuk diingat bahwa keberanian mengambil risiko harus diimbangi dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan risiko yang baik.

Misalnya, sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi besar-besaran, pastikan Anda telah melakukan analisis pasar dan proyeksi keuangan yang mendetail. Dengan begitu, risiko yang diambil memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Peluang Bisnis Sesuai Kepribadian yang Cocok untuk Millenial

Tips Membangun Sebuah Bisnis untuk Meminimalisir Risiko

Memulai bisnis adalah langkah besar yang memerlukan perencanaan matang dan eksekusi yang tepat. Dalam prosesnya, ada berbagai tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Berikut adalah beberapa tips strategis yang dapat diterapkan untuk membangun bisnis yang kuat dan meminimalisir risiko.

1. Tentukan Arah Bisnis Anda

Sebelum melangkah lebih jauh, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan arah bisnis Anda. Ini mencakup berbagai aspek seperti target pasar, jenis produk atau layanan yang akan ditawarkan, serta strategi untuk mencapai profit yang maksimal. Dengan mengetahui arah bisnis, Anda akan memiliki peta yang jelas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sebagai contoh, jika Anda ingin memasuki bisnis makanan, tentukan jenis makanan yang akan dijual, segmen pasar yang disasar (seperti kelas menengah atau premium), dan bagaimana cara memasarkan produk tersebut agar menarik perhatian pelanggan.

Dengan perencanaan yang jelas, Anda akan lebih mudah mengeksekusi langkah-langkah strategis. Untuk mempelajari lebih lanjut, anda bisa baca artikel Panduan Membuat Business Plan untuk Mendirikan Usaha.

2. Tawarkan Sesuatu yang Unik dan Berbeda

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki keunikan adalah hal yang krusial. Anda harus mampu membedakan bisnis Anda dari yang lain. Keunikan ini bisa berupa inovasi pada produk, layanan yang lebih baik, atau pengalaman pelanggan yang lebih menarik.

Misalnya, jika Anda ingin membuka bisnis kedai kopi, pikirkan apa yang membuat kedai Anda berbeda dari pesaing. Apakah itu menu spesial, suasana yang unik, atau layanan personal? Dengan menawarkan sesuatu yang spesial, Anda memberikan alasan kepada pelanggan untuk memilih bisnis Anda dibandingkan kompetitor.

3. Lakukan Riset Pasar untuk Melihat Potensi

Riset pasar adalah fondasi dari bisnis yang sukses. Dengan melakukan riset, Anda dapat memahami kebutuhan pasar, tren terkini, dan preferensi konsumen. Informasi ini sangat berguna untuk menyesuaikan produk atau layanan Anda agar relevan dengan permintaan pasar.

Sebagai contoh, jika Anda ingin membuka toko pakaian, riset pasar dapat membantu Anda memahami gaya yang sedang tren, rentang harga yang diminati, dan preferensi bahan yang disukai oleh konsumen. Dengan data ini, Anda dapat menyusun strategi bisnis yang lebih efektif.

4. Tentukan Strategi Marketing yang Tepat

Pemasaran adalah ujung tombak dari semua bisnis. Bahkan produk terbaik sekalipun membutuhkan strategi marketing yang efektif agar bisa dikenal oleh konsumen. Mulailah dengan menentukan siapa target pasar Anda dan saluran komunikasi apa yang paling efektif untuk menjangkau mereka.

Contohnya, jika target pasar Anda adalah generasi muda, maka menggunakan media sosial seperti Instagram atau TikTok dapat menjadi pilihan yang tepat. Buatlah konten yang menarik, relevan, dan sesuai dengan karakteristik audiens. Selain itu, gunakan promosi seperti diskon atau giveaway untuk meningkatkan awareness terhadap produk Anda.

Baca juga: 9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas

5. Pahami dan Kenali Saingan Anda

Dalam dunia bisnis, pesaing adalah guru terbaik. Mengamati dan menganalisis kompetitor dapat memberikan wawasan berharga tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Hal ini memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan yang mereka lakukan dan mengadopsi strategi yang berhasil.

Misalnya, jika Anda membuka restoran, perhatikan restoran lain yang menawarkan menu serupa. Apa yang membuat mereka sukses? Apa kelemahan mereka yang bisa Anda manfaatkan? Dengan mempelajari pesaing, Anda dapat menyusun strategi yang lebih unggul.

6. Hadapi Masalah dengan Kepala Dingin

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam bisnis, terutama jika Anda memiliki partner. Namun, mengedepankan emosi dalam menghadapi masalah hanya akan memperburuk situasi. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang rasional dan komunikatif untuk mencari solusi.

Misalnya, jika terjadi ketidaksepakatan tentang strategi pemasaran, diskusikan dengan data dan fakta yang relevan. Dengan pendekatan ini, Anda dan partner bisnis dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

7. Kelola Keuangan dengan Bijak

Keuangan adalah napas dari sebuah bisnis. Pengelolaan yang buruk dapat menyebabkan kebangkrutan meskipun bisnis memiliki produk yang bagus. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik.

Pastikan untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara rinci. Gunakan perangkat lunak atau aplikasi akuntansi untuk mempermudah proses ini. Selain itu, alokasikan dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga. Jika Anda tidak yakin dengan kemampuan mengelola keuangan, pertimbangkan untuk menyewa profesional atau konsultan keuangan.

Sayangnya, mengelola keuangan dalam berbisnis tentu menjadi kendala tersendiri karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan seputar sistem keuangan. Namun, masalah yang satu ini sudah bisa diatasi dengan bantuan Mekari Jurnal, yakni software akuntansi terkemuka untuk mengatur dan mengelola keuangan secara sempurna.

Dengan menggunakan Mekari Jurnal, maka pengelolaan seputar keuangan dalam berbisnis menjadi jauh lebih mudah dan sederhana. Selain itu, Mekari Jurnal juga bisa membantu Anda dalam membuat laporan keuangan secara instan dan realtime.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami