Penerapan Guerilla Marketing pada Bisnis yang Perlu Dicermati Guerilla marketing atau pemasaran gerilya pertama kali diperkenalkan oleh Jay Conrad Levinson. Prinsip pemasaran ini membidik target semaksimal mungkin menggunakan peluru seminimal mungkin, seperti melakukan promosi di media-media yang menjangkau banyak viewer. Agar viewer lebih mudah tertarik, promosi berupa iklan harus dibuat kreatif. Guerilla marketing juga menekankan komunikasi yang sporadis, menggunakan berbiaya rendah, dengan hasil yang optimal. Dalam perjalanannya, seiring dengan tingginya penetrasi internet, aktivitas marketing jenis ini telah menjalar ke ranah online atau populer disebut dengan istilah guerilla digital marketing. Ketahui lebih banyak tentang guerilla marketing dan bagaimana penerapannya pada bisnis pada artikel blog Mekari Jurnal ini. Apa Itu Guerilla Marketing? Guerilla Marketing adalah strategi pemasaran yang tidak konvensional, mengandalkan kreativitas, kejutan, dan interaksi langsung dengan audiens untuk menciptakan dampak besar dengan anggaran terbatas. Konsep ini terinspirasi dari taktik “gerilya” dalam perang—menggunakan serangan cepat, elemen kejutan, dan sumber daya minimal untuk mencapai tujuan. Berikut penjelasan lengkapnya: Ciri-Ciri Utama: Kreativitas Tinggi: Menggunakan ide unik dan mengejutkan untuk menarik perhatian. Biaya Rendah: Fokus pada strategi cerdas, bukan anggaran besar. Interaktif: Melibatkan audiens secara langsung (misalnya melalui aktivitas di ruang publik). Viral Potensial: Dirancang untuk memicu pembicaraan organik atau liputan media. Lokasi Strategis: Sering dilakukan di tempat umum ramai (jalanan, taman, acara komunitas). Contoh Kasus: Flash Mob: Pertunjukan spontan di tempat umum yang direkam dan disebarkan secara online. Instalasi Kreatif: Misalnya, patung atau seni jalanan yang berkaitan dengan merek. Stunt Spektakuler: Seperti Red Bull Stratos (lompatan dari stratosfer) atau “Fearless Girl” di Wall Street. Campanye Viral: Ice Bucket Challenge (ALS Association) yang menggabungkan partisipasi publik dan donasi. Ambush Marketing: Memanfaatkan event besar tanpa sponsor resmi (contoh: Nike di Olimpiade). Keuntungan: Dampak Besar: Mudah diingat dan dibicarakan. Biaya Efisien: Cocok untuk UMKM atau startup. Media Sosial & Earned Media: Potensi viral gratis melalui liputan media atau shares audiens. Risiko: Efek Backlash: Taktik kontroversial bisa memicu kritik (misal: graffiti ilegal). Legalitas: Aktivitas di ruang publik mungkin butuh izin. Kontrol Pesan: Pesan bisa disalahartikan atau “diambil alih” publik. Konsep Guerilla Marketing Pada Bisnis Guerrilla marketing merupakan sebuah strategi periklanan yang menggunakan cara yang tidak konvensional dan berbiaya rendah (graffiti, sticker bombing, flash mobs). Konsep pemasaran gerilya dikembangakan pertama kali sebagai sistem yang tidak konvensional dari promosi yang bersandar pada waktu, energi dan imajinasi daripada anggaran marketing yang besar. Tujuan dari konsep pemasaran gerilya ini adalah untuk menciptakan sebuah konsep yang interaktif, komunikatif, unik serta menarik orang untuk berpikir. Semua itu dilakukan untuk menghasilkan buzz, mendorong orang lebih banyak dan intens membicarakan tentang merek dan bisnis Anda. Baca Juga: Definisi, Fungsi, dan Tujuan Marketing Bagi Perusahaan Strategi Guerrilla Marketing untuk Bisnis Guerrilla marketing adalah strategi pemasaran inovatif yang mengandalkan kreativitas dan keterlibatan pelanggan untuk mencapai dampak besar dengan biaya rendah. Dengan membangun komunitas, berpikir kreatif, menggunakan teknik flash mob, menyederhanakan proses transaksi, menangani keluhan dengan baik, dan selalu mengikuti tren terbaru, bisnis dapat memanfaatkan guerrilla marketing untuk meningkatkan kesuksesan mereka. Strategi ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang menarik bagi pelanggan sehingga mereka merasa terhubung dengan brand Anda. Dengan pendekatan yang tepat, guerrilla marketing dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk membangun brand awareness dan meningkatkan loyalitas pelanggan. 1. Membangun dan Mengembangkan Komunitas Salah satu langkah pertama dalam menerapkan guerrilla marketing adalah membangun komunitas yang sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Komunitas ini bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi mengenai produk secara organik. Cara Membangun Komunitas untuk Guerrilla Marketing Manfaatkan Media Sosial: Platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok sangat efektif untuk membangun komunitas. Buat Grup atau Forum: Ciptakan ruang diskusi bagi pelanggan agar mereka merasa terlibat dan memiliki keterikatan dengan brand Anda. Libatkan Influencer atau Brand Ambassador: Melibatkan orang-orang berpengaruh dalam komunitas dapat membantu menyebarkan informasi lebih cepat. Adakan Event atau Kegiatan Online dan Offline: Webinar, gathering komunitas, dan kompetisi online adalah beberapa cara untuk menjaga keterlibatan pelanggan. Dengan komunitas yang solid, merek Anda akan mendapatkan basis pelanggan yang loyal serta potensi pemasaran organik yang lebih luas. 2. Berpikir Kreatif dan Out-of-the-Box Guerrilla marketing menuntut kreativitas tinggi dalam menjalankan strategi pemasaran. Menurut pakar marketing Nathan Dube, pemasaran gerilya merupakan kombinasi dari elemen musik, seni, humor, dan kultur yang digunakan sebagai sarana promosi tanpa terlihat seperti promosi langsung. Tips Berpikir Kreatif dalam Guerrilla Marketing Gunakan elemen kejutan: Buat kampanye yang unik dan tidak terduga untuk menarik perhatian publik. Manfaatkan teknologi terbaru: Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) bisa menjadi strategi marketing inovatif yang membuat brand Anda menonjol. Ciptakan pengalaman interaktif: Seperti pemasangan mural interaktif atau QR code yang mengarahkan pelanggan ke konten eksklusif. Contoh suksesnya adalah kampanye KFC di Rumania yang menawarkan makanan gratis kepada pelanggan saat Twitter mengalami gangguan, menciptakan kehebohan yang besar. 3. Menggunakan Flash Mob untuk Meningkatkan Brand Awareness Flash mob adalah bentuk teater jalan yang dilakukan secara tiba-tiba di ruang publik, biasanya dengan aksi yang menarik dan menyenangkan. Mengapa Flash Mob Efektif untuk Guerrilla Marketing? Menciptakan dampak visual yang kuat: Orang cenderung merekam dan membagikan momen flash mob di media sosial. Menarik perhatian media: Kampanye yang unik sering kali diliput oleh media lokal maupun internasional. Meningkatkan engagement pelanggan: Dengan mengundang pelanggan untuk ikut serta dalam aksi ini, brand Anda bisa lebih mudah menjangkau audiens lebih luas. Agar strategi ini berjalan sukses, pastikan dokumentasi seperti video dan foto diunggah ke media sosial untuk memperluas jangkauan kampanye. 4. Mempermudah Proses Transaksi Pelanggan Sebagian pelanggan menghindari proses pembelian yang rumit. Oleh karena itu, guerrilla marketing dapat diterapkan untuk membuat pengalaman belanja menjadi lebih mudah. Cara Mempermudah Proses Transaksi dalam Guerrilla Marketing Buat sistem checkout yang cepat dan efisien: Gunakan teknologi pembayaran digital seperti QR code dan e-wallet. Sediakan layanan pelanggan yang responsif: Chatbot dan customer service yang cepat merespons dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Tawarkan metode pembayaran yang fleksibel: Semakin banyak opsi pembayaran yang tersedia, semakin besar kemungkinan pelanggan akan menyelesaikan transaksi. 5. Siap Menangani Kritik dan Keluhan Pelanggan Dalam dunia digital, kritik dan ulasan negatif dapat menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menangani keluhan pelanggan dengan profesional. Strategi Menangani Keluhan Pelanggan dalam Guerrilla Marketing Gunakan pendekatan personal: Balas keluhan pelanggan dengan solusi yang ramah dan efektif. Manfaatkan pesan pribadi: Untuk menghindari eskalasi di media sosial, diskusikan keluhan melalui direct message. Posting penyelesaian masalah di media sosial: Dengan menampilkan bagaimana bisnis menangani keluhan, Anda bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan. Blokir pengguna yang sengaja merusak reputasi: Jika ada akun yang secara sistematis menyerang brand tanpa alasan jelas, langkah ini bisa menjadi pilihan. 6. Selalu Beradaptasi dengan Tren dan Perubahan Media sosial dan tren digital marketing terus berkembang. Bisnis yang ingin sukses dengan strategi guerrilla marketing harus selalu mengikuti perubahan tren dan teknologi. Cara Mengikuti Perkembangan Guerrilla Marketing Pantau tren di media sosial: Gunakan alat analitik seperti Google Trends, BuzzSumo, dan Mention untuk mengetahui topik yang sedang populer. Eksperimen dengan format konten baru: Cobalah berbagai jenis konten seperti podcast, video pendek, atau interaksi real-time dengan pelanggan. Ikuti inovasi dalam teknologi pemasaran: Seperti penggunaan AI dalam chatbot atau analitik data pelanggan yang lebih mendalam. Dengan memahami dan menerapkan strategi guerrilla marketing dengan baik, bisnis Anda dapat meningkatkan kesadaran merek, menciptakan hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, serta mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan biaya pemasaran yang lebih rendah. Baca juga: 6 Ide Strategi Marketing FOMO yang Bisa Anda Coba! 7 Contoh Kampanye Guerrilla Marketing yang Kreatif dan Efektif Guerrilla marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan kreativitas dan ide-ide inovatif untuk menciptakan dampak besar dengan biaya pemasaran yang relatif rendah. Strategi ini sering digunakan oleh bisnis kecil maupun organisasi yang ingin meningkatkan kesadaran merek tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk iklan konvensional. Konsep ini memanfaatkan kejutan, interaksi emosional, dan daya tarik visual untuk menarik perhatian audiens secara langsung di tempat umum. Dengan strategi yang tepat, guerrilla marketing dapat meningkatkan brand awareness dan menciptakan perbincangan luas di media sosial. Berikut ini adalah beberapa contoh kampanye guerrilla marketing yang berhasil menarik perhatian dan meninggalkan kesan mendalam di benak masyarakat: 1. UNICEF Finland – “Be a Mom for a Moment” UNICEF Finland mengusung kampanye yang menyentuh hati untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak anak. Dalam kampanye ini, mereka menempatkan beberapa keranjang bayi di berbagai lokasi publik yang sering dilalui orang. Untuk menarik perhatian, mereka menambahkan suara bayi menangis yang berasal dari dalam keranjang tersebut. Saat pejalan kaki mendekati keranjang untuk melihat kondisi bayi, mereka menemukan catatan bertuliskan: “Terima kasih telah peduli. Kami berharap ada lebih banyak orang yang memiliki perhatian seperti Anda. UNICEF – Be a Mom for a Moment.” Kampanye ini sukses menarik perhatian dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan anak-anak di seluruh dunia. 2. Kampanye Film “IT” (2017) – Balon Merah di Saluran Air Ketika film IT versi remake akan dirilis pada tahun 2017, tim pemasaran film ini menerapkan strategi guerrilla marketing yang sederhana namun efektif. Mereka menempatkan balon merah yang diikat di berbagai saluran air di kota-kota besar. Balon merah ini mengingatkan pada salah satu adegan ikonik dari film IT versi 1990, di mana karakter anak kecil, Georgie, diserang oleh badut menyeramkan Pennywise dari dalam saluran air. Untuk memperkuat kampanye, di dekat setiap balon merah, terdapat tulisan: “IT lebih dekat dari yang kamu kira. ITMOVIE tayang 7 September.” Strategi ini berhasil menciptakan rasa penasaran dan ketegangan di kalangan masyarakat, terutama para penggemar film horor. Keberhasilannya juga terbukti dari banyaknya orang yang membagikan gambar balon merah ini di media sosial, meningkatkan antusiasme terhadap film sebelum rilisnya. 3. Tengkorak Naga Raksasa di Pantai untuk Promosi “Game of Thrones” Untuk mempromosikan musim ketiga serial Game of Thrones, layanan streaming BlinkBox menciptakan instalasi seni spektakuler di pantai Dorset, Inggris. Mereka membangun replika tengkorak naga raksasa, seolah-olah makhluk mitos dari dunia Game of Thrones benar-benar ada dan ditemukan di dunia nyata. Ukuran tengkorak ini begitu besar sehingga menarik perhatian banyak wisatawan dan warga lokal. Mereka yang melihat langsung mengambil foto dan membagikannya di media sosial, menciptakan efek viral yang luar biasa. Kampanye ini sukses meningkatkan kesadaran dan ekspektasi tinggi terhadap serial tersebut. Baca Juga: Apa Pentingnya Branding dan Cara Menghitung Anggarannya 4. Kereta Api Indonesia – Kampanye Keselamatan di Perlintasan Rel Di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan strategi guerrilla marketing untuk meningkatkan kesadaran keselamatan di perlintasan rel kereta api. Mereka mengubah desain gerbang pembatas perlintasan menjadi bentuk pisau besar dengan tulisan: “Jangan Nekat Kalau Mau Selamat.” Visual yang menegangkan ini membuat para pengendara motor dan mobil lebih waspada dan berpikir ulang sebelum mencoba menerobos perlintasan rel. Kampanye ini terbukti efektif dalam mengurangi pelanggaran dan meningkatkan keselamatan di perlintasan rel kereta. 5. IKEA – Kampanye “Temukan Rumah Nyaman di Tempat Umum” IKEA, perusahaan perabot rumah tangga asal Swedia, menjalankan kampanye guerrilla marketing dengan menempatkan sofa dan tempat tidur mereka di berbagai lokasi umum, seperti halte bus dan stasiun kereta. Kampanye ini bertujuan untuk menunjukkan kenyamanan produk IKEA dan mengundang orang-orang untuk mencobanya langsung. Para penumpang yang kelelahan saat menunggu kendaraan umum bisa langsung duduk di sofa empuk IKEA. Hal ini tidak hanya menciptakan pengalaman unik bagi pelanggan, tetapi juga meningkatkan kesadaran merek secara signifikan. 6. Coca-Cola – Mesin Minuman “Happiness Machine” Coca-Cola menciptakan pengalaman interaktif dengan mesin minuman otomatis mereka dalam kampanye “Happiness Machine.” Mesin ini ditempatkan di berbagai universitas dan pusat perbelanjaan, tetapi dengan fitur unik: bukan hanya memberikan satu botol Coca-Cola, tetapi juga berbagai hadiah mengejutkan seperti pizza, bunga, atau bahkan tumpukan minuman gratis. Para pengguna yang mendapatkan kejutan ini merasa senang dan membagikan pengalaman mereka di media sosial, menciptakan efek viral yang positif. Kampanye ini menunjukkan bagaimana Coca-Cola menghubungkan mereknya dengan kebahagiaan dan kebersamaan. 7. McDonald’s – Zebra Cross Berbentuk Kentang Goreng Sebagai bagian dari strategi pemasaran kreatifnya, McDonald’s mengubah zebra cross di beberapa kota menjadi bentuk kentang goreng khas mereka. Garis putih zebra cross dicat menyerupai kentang goreng yang keluar dari bungkus merah McDonald’s. Kampanye ini tidak hanya menarik perhatian pejalan kaki tetapi juga menjadi daya tarik visual bagi pengendara yang lewat. Dengan konsep yang unik dan mudah dikenali, strategi ini membantu meningkatkan brand awareness tanpa perlu biaya besar untuk iklan tradisional. Baca Juga: 9 Perbedaan Sales dan Marketing yang Perlu Diketahui Pengusaha Strategi Marketing Yang Baik, Jangan Lupa Terapkan Kelola Keuangan Yang Baik Juga Strategi pemasaran yang tepat memang akan menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Hal penting lainnya yang ikut menjadi faktor penentu adalah pengelolaan bisnis secara baik dan benar. Mengelola keuangan bisnis harus dilakukan dengan teliti dan lengkap. Gunakan software akuntansi terbaik seperti Mekari Jurnal sehingga Anda dapat menjalankan bisnis secara lebih mudah dan nyaman. Software aplikasi Mekari Jurnal hadir untuk menunjang kesuksesan para pebisnis di Indonesia. Dapatkan info lengkapnya di website kami, atau daftar sekarang di sini untuk mencoba 7 hari gratis. Dan lihatlah bagaimana fitur-fitur Jurnal akan memberikan keuntungan dan kemudahan pada bisnis Anda.