Apa Perbedaan Bootstrapping dengan Venture Capital? Apa itu perbedaan Bootstrapping dan Venture Capital? Seperti apa arti dari keduanya? Baca blog Mekari Jurnal sampai habis untuk tahu ulasan lengkapnya! Modal awal adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis. Perjalanan sebuah bisnis tentu akan sangat bergantung dengan modal awal yang dimiliki. Namun, saat hendak memulai usaha, penentuan modal awal sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan pengusaha. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kita harus mencari bantuan modal dari pihak lain atau menggunakan modal yang kita miliki dalam memulai sebuah usaha? Dalam dunia bisnis, kedua strategi tersebut biasa dikenal dengan istilah Bootstrapping dan Venture Capital. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kedua istilah tersebut, berikut penjelasannya. Apa itu Bootstrapping? Sebelum memahami pengertian hingga perbedaan Bootstrapping dengan Venture Capital, pertama-tama Anda harus memahami terlebih dahulu pengertian dari istilah Bootstraping. Menurut Investopedia, Bootstrapping adalah istilah yang diapakai untuk seseorang saat mencoba mendirikan atau membangun sebuah perusahaan dengan dana yang berasal dari keuangan pribadi, atau pendapatan operasional perusahaan baru. Bootstrapping adalah strategi pengembangan bisnis yang mendapat modal dari satu pihak, baik itu dari pendiri (founder) atau pemilik (owner). Dalam hal ini bisa kita sebut sebagai sumber pendanaan internal perusahaan tanpa suntikan dana dari pihak luar. Biasanya, perusahaan yang menerapkan Bootstrapping adalah mereka yang sedang memulai sebuah usaha baru dengan modal kecil. Lalu, mereka mengembangkan bisnisnya hanya dengan mengandalkan perputaran uang dan pendapatan yang didapat dari produk yang terjual. Oleh karena itu, istilah Bootstrapping dalam Bahasa Indonesia sering juga disebut dengan istilah ‘modal dengkul’. Asal dengkul sehat, bisnis masih bisa jalan dan dikembangkan. Gitu kira-kira. Setidaknya, ada sejumlah alasan yang mendasari mengapa sebuah perusahaan memilih strategi Bootsrapping. 1. Idealisme Si Owner Alasan pertama biasanya tak lain karena faktor idealisme yang dimiliki oleh pemilik atau pendiri perusahaan. Pernah dengar kisah awal terciptanya McDonald’s? Dalam sebuah film berjudul The Founder, mulanya Dic dan Mac enggan untuk menerima modal dari luar. Dalam masa perintisannya itu, mereka bersikeras untuk tetap idealis dengan memanfaatkan apa yang mereka punya, baik modal maupun tenaga, Serupa dengan Dic dan Mac, kebanyakan business owner yang idealis juga enggan mendapat intervensi dari pihak luar. Sebab mereka hanya menghendaki kendali penuh dalam menentukan kebijakan, pengelolaan, anggaran, dan, arah sebuah bisnis hanya secara internal. 2. Tak Kunjung Dapat Investor Kedua, kebalikannya dari idealis, untuk yang satu ini lain cerita. Biasanya mereka bukannya tak ingin modal dari luar, melainkan memang belum berhasil tembus perhatian investor saja. Alhasil mereka harus menggunakan strategi Bootstrapping terlebih dahulu. Perusahaan ini biasanya berbentuk UMKM atau perusahaan yang belum memenuhi kriteria dan proyeksi keuntungan belum terlalu menggiurkan. Oleh karena itu, perusahaan harus dijalankan secara mandiri tanpa bantuan dana dari pihak luar. Baik, Saya Mau Coba Aplikasi Mekari Jurnal Untuk UKM Saya! atau Saya Mau Bertanya Kepada Sales Mekari Jurnal! Lalu dengan memahami kelebihan juga kekurangannya, Anda juga akan lebih mengetahui lebih dalam mengenai Bootstrapping dan Venture Capital. Kelebihan Bootstrapping Berikut beberapa kelebihan dari bootstraping pada usaha startup. 1. Memiliki Kuasa Penuh Strategi modal Venture Capital akan mendapat banyak intervensi dari pemilik modal dalam menentukan kebijakan bisnis sebuah perusahaan. Masih dalam contoh kisahnya McDonald’s dalam film The Founder, mereka pada akhirnya berhasil mendapatkan inivestor dari luar dan perlahan menggerus idealismenya. Namun sayangnya, kendali penuh atas perusahaan juga semakin dikorbankan akibat intervensi dari investor. Namun, intervensi-intervensi semacam itu tidak akan Anda temui apabila menerapkan strategi Bootsrapping. Hal ini karena Anda adalah pemilik tunggal dan punya kuasa penuh atas kebijakan perusahaan. 2. Kreatif Memiliki dana besar memang mampu membantu Anda menyelesaikan banyak permasalahan perusahaan, tetapi tidak selamanya demikian. Sebaliknya, jika perusahaan Anda tidak memiliki modal melimpah, Anda akan dipaksa berpikir kreatif untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. 3. Fleksibel Biasanya, sebuah perusahaan tidak mungkin mengubah arah bisnisnya di awal. Dengan kata lain, mengubah jenis bisnis dapat dilakukan dengan mudah apabila Anda adalah pemilik tunggal dari perusahaan. Kelebihan ini tentu tidak ditemukan di strategi Venture Capital karena anda harus mempertimbangkan stakeholder lainnya jika ingin mengubah arah bisnis perusahaan. Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Rintisan Atau Lainnya Adalah Sebagai Berikut Kekurangan Bootstrapping Lalu kekurangan dari bootstrapping bisnis adalah sebagai berikut. 1. Jaringan Terbatas Dalam dunia bisnis, membangun relasi dengan pihak-pihak lain adalah hal yang krusial. Jika pendiri memilih untuk memulai usaha dengan strategi Bootsrapping, maka jaringan ini harus dibangun secara mandiri dan bisnis Anda akan butuh waktu lebih lama untuk berkembang, Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan sistem Venture Capital yang biasanya telah memiliki jaringan luas dan dapat membantu perusahaan untuk dikenal lebih luas. Dengan kata lain, pendiri perusahaan yang menggunakan model Bootstrapping harus lebih giat dalam membangun jaringan usaha untuk berkembang pesat. 2. Risiko Ditanggung Sendiri Memiliki kontrol penuh atas kebijakan sebuah perusahaan tak selamanya menguntungkan bagi pemilik perusahaan. Dalam menjalankan roda bisnis, perusahaan harus mendapat kritik dan masukan dari pihak lain. Hal ini karena seorang investor akan ikut menanggung kerugian apabila perusahaan mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, salah satu kelemahan dari strategi Bootsrapping adalah segala bentuk risiko harus ditanggung sendiri. 3. Perkembangan Lambat Zona nyaman adalah salah satu kelemahan dari strategi Bootsrapping. Jika sebuah perusahaan mulai menunjukkan perkembangan, pemilik biasanya mudah terjebak dalam situasi tersebut. Hal ini karena tidak ada dorongan dari investor untuk mengembangkan bisnis. Dengan kata lain, setiap perusahaan membutuhkan inovasi terus menerus agar mampu melebarkan sayap lebih luas. Apa itu Venture Capital? Selanjutnya, untuk memahami pengertian hingga perbedaan Bootstrapping dengan Venture Capital adalah seperti apa, Anda juga harus memahami pengertian dari Venture Capital. Venture Capital atau yang biasa disingkat VC merupakan strategi yang sering ditemui dalam dunia startup. Venture Capital merupakan modal usaha dalam bentuk uang yang diberikan kepada startup yang dianggap memiliki potensi untuk berkembang pesat. Sedangkan pihak yang akan memberikan modal disebut dengan Venture Capitalist. Pihak ini nantinya akan menjalankan aktivitas manajerial, administrasi pendanaan, dan pengawasan terhadap modal yang telah diinvestasikan. Dengan demikian, Venture Capitalist wajib memiliki proyeksi perhitungan keuntungan yang matang saat hendak menyuntikkan modal kepada startup yang didanai. Biasanya, dana yang dimiliki Venture Capitalist berasal dari Limited Partners (LP). Sementara LP biasanya adalah pihak-pihak yang memiliki modal besar, seperti misalnya orang-orang kaya, perusahaan keluarga, atau sumber-sumber lainnya yang memiliki dana melimpah. Secara sederhana, Venture Capital adalah modal dalam bentuk uang, sedangkan Venture Capitalist adalah pihak yang memberikan modal. Biasanya, startup yang dilirik oleh Venture Capitalist adalah perusahaan yang berpotensi berkembang seratus kali lipat. Oleh karena itu, jika bisnis Anda tak menunjukkan potensi tersebut, jangan berharap Venture Capitalist akan menginvestasikan dana mereka untuk perusahaan Anda. Biasanya untuk meningkatkan kesuksesan mendapatkan modal dari para VC, laporan keuangan pada startup Anda haruslah tertata rapi dan bagus. Baca Juga : Pengertian, Jenis, Format, Contoh Laporan Keuangan Yang Baik Untuk Perusahan Rintisan Adalah Berikut Kelebihan Venture Capital Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Venture Capital. 1. Status Kredibilitas sebuah perusahaan yang didukung oleh Venture Capital biasanya akan lebih cepat melambung. Artinya, perusahaan Anda akan dilirik oleh media dan mencuri perhatian klien. Bahkan, perusahaan Anda akan disegani oleh pesaing bisnis Anda. 2. Membangun Jaringan Venture Capitalist biasanya telah memiliki jam terbang tinggi dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, suntikan dana dari pemodal seperti ini akan membuka pintu besar bagi perusahaan Anda untuk membangun jaringan yang lebih luas. Venture Capitalist akan memperkenalkan perusahaan Anda kepada klien baru dan mengajak banyak pihak untuk bergabung. 3. Keamanan Keamanan sebuah perusahaan yang mendapat suntikan dana dari Venture Capitalist akan terjamin. Kekuatan uang memang bukan solusi dari segala permasalahan sebuah perusahaan, tetapi setidaknya kekuatan ini akan memberi bantuan penting saat bisnis Anda mengalami kendala tertentu. Seetelah memahami kelebihan, Anda juga perlu memahami kekurangan untuk mengetahui lebih dalam mengenai Bootstrapping dan Venture Capital. Kekurangan Venture Capital Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari Venture Capital. 1. Status Kepemilikan Perusahaan yang mendapatkan suntikan dana dari Venture Capitalist akan mendapat suntikan dana besar akan memengaruhi status kepemilikan saham. Hal ini karena besaran modal yang diberikan juga akan berimbas pada besaran saham yang akan dimiliki oleh Venture Capitalist. Bahkan, jika angka kepemilikan saham Venture Capitalist telah melebihi 50%, maka pendiri perusahaan akan kehilangan kontrol terhadap kebijakan perusahaan. Secara sederhana, pendiri perusahaan bisa saja kehilangan status kepemilikan karena kehilangan saham akibat suntikan dana dari Venture Capitalist. 2. Kontrol Terbatas Apabila pendiri perusahaan memutuskan untuk memulai bisnis dengan bantuan Venture Capital, maka mereka harus bersiap kehilangan kontrol penuh dalam menentukan kebijakan. Sebagai seorang investor, Venture Capitalist pasti akan memberikan input atau masukan kepada perusahaan dalam menentukan strategi bisnis dan menentukan kebijakan. Dengan kata lain, intervensi dari investor adalah hal yang tidak dapat dihindari dari model bisnis yang mengandalkan bantuan modal dari pihak luar. 3. Risiko Kegagalan Model bisnis yang menerapkan strategi Venture Capital biasanya memiliki risiko tinggi bagi para investor. Meskipun perusahaan dianggap memiliki prospek cerah, namun risiko kegagalan juga akan tetap mengiringi. Menurut majalah Fortune, persentase kegagalan sebuah startup biasanya 90% dan memiliki beragam latar belakang yang menyebabkan kegagalan tersebut. Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara Bootstrapping dengan Venture Capital. Masing-masing dari strategi modal awal tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, memahami kelebihan dan kekurangan dari strategi tersebut akan membantu Anda untuk mengelola bisnis yang sesuai dengan keinginan Anda. Aplikasi Mekari Jurnal untuk Kelola Keuangan Perusahaan Rintisan Anda Selain itu, untuk mengembangkan usaha, mengelola keuangan dengan baik juga semestinya menjadi perhatian Anda. Laporan keuangan yang disusun dengan rapi dengan Mekari Jurnal juga akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan anda. Baik, Saya Mau Coba Fitur Laporan Keuangan Mekari Jurnal atau Saya Mau Bertanya Kepada Sales Mekari Jurnal! Mekari Jurnal juga merupakan sebuah software akuntansi online, yang dapat memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Mekari Jurnal dapat membantu Anda dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan secara instan dan realtime. Info lebih lanjut mengenai Mekari Jurnal dan fiturnya yang juga merupakan aplikasi pengatur keuangan dapat Anda lihat pada laman utama website kami. Semoga informasi ini tentang Bootstrapping dan Venture Capital dapat semakin membuka wawasan Anda dalam berbisnis. Simak tips dan kiat-kiat menarik lainnya seputar bisnis melalui website dan sosial media dari Mekari Jurnal ya! Pastikan jika bermanfaat, jangan lupa balik lagi ke sini ya!