Kenali Pengertian, Perbedaan Produk OEM vs Original bagi Manajer Pengelola SCM Melakukan pengadaan barang tentu tidak semudah itu, perlu ada beberapa eksplorasi untuk mengetahui apakah barang tersebut merupakan produk original atau OEM. Ini penting karena penggunaan bahan baku yang tidak sesuai dengan standar perusahaan dapat mempengaruhi kualitas dan tingkat kepercayaan pelanggan kepada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk dapat memahami apa saja perbedaan barang OEM jika dibandingkan dengan original. Simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini. Apa Itu Pengertian OEM? OEM merupakan kependekan dari Original Equipment Manufacturer atau Produsen Peralatan Asli. Bagi orang awam, mungkin masih banyak orang yang menganggap bahwa produk OEM termasuk barang kw atau palsu. Sebenarnya, produk ini dihasilkan oleh perusahaan dari pihak ketiga yang memiliki izin atau lisensi untuk memproduksi produk berdasarkan spesifikasi produk original. Umumnya perusahaan yang memproduksi OEM dapat ditemukan dengan menjalankan kontrak kerja sama dengan sesama pebisnis atau perusahaan (B2B). Produk OEM juga biasanya sering digunakan sebagai komponen untuk melengkapi produk original dari perusahaan yang memesan, ini untuk mengurangi biaya dan waktu tunggu yang dibebankan jika memproduksi di satu pabrik yang sama. Walaupun umumnya produk OEM diakses lebih banyak untuk kepentingan B2B, tidak jarang banyak orang juga membeli produk OEM untuk kebutuhan pribadi. Mereka dapat bertransaksi langsung ke pihak perusahaan manufaktur atau ke pihak retailer yang bekerja sama dengan pabrik produksi. Lalu beberapa singkatan yang perlu Anda ketahui terkait OEM ini adalah sebagai berikut: Ori = Original OEM = Original Equipment Manufacture KW Super = Kualitas barang dengan KW Super KW 1 = Barang dengan kualitas dibawah KW Super KW 2 = Barang dengan kualitas dibawah KW 1 KW 3 = Barang dengan kualitas dibawah KW 2 Pengertian Produk OEM dan Original Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan OEM dan original, penting untuk memahami definisi dari kedua jenis produk ini. OEM (Original Equipment Manufacturer) merujuk pada produk yang dibuat oleh satu perusahaan, tetapi dipasarkan oleh perusahaan lain dengan merek mereka sendiri. Produk OEM biasanya dihasilkan oleh pabrikan yang juga memproduksi komponen untuk merek-merek besar, namun dijual dengan nama merek pihak ketiga. Produk Original adalah produk yang dibuat dan dipasarkan langsung oleh perusahaan yang menciptakan merek tersebut. Produk ini diproduksi sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, dan biasanya dijual langsung dengan label atau merek perusahaan itu sendiri. Tujuan Produksi Produk OEM Tentunya, memproduksi produk OEM bukan tanpa alasan, terdapat beberapa faktor penting mengapa perusahaan B2B membutuhkan jasa perusahaan lain untuk memproduksi produk OEM. 1. Terspesialiasi dan Berkualitas Terkadang perusahaan OEM memiliki karakter yang sering kali memiliki pengetahuan, keterampilan, dan peralatan khusus yang mungkin tidak tersedia secara ekonomi untuk dikembangkan sendiri oleh perusahaan pemesan. Hal ini yang tentu dapat menyajikan kualitas yang lebih tinggi, waktu tunggu yang lebih cepat untuk dapat dipesan, dan terkadang bisa lebih murah dibandingkan perusahaan asli jika juga memproduksinya. 2. Efisiensi Biaya Salah satu tujuan utama dari adanya kerja sama untuk memesan produk OEM adalah dapat menurunkan biaya produksi secara efektif tanpa mengurangi kualitas produk. Efisiensi biaya ini memungkinkan perusahaan pembelian untuk fokus pada aspek lain dari bisnis mereka sambil memanfaatkan keahlian dan efisiensi OEM. 3. Skalabilitas Masih menyambung ke poin yang pertama, adanya perusahaan produk OEM yang membantu tentu akan meningkatkan produktivitas perusahaan dalam memenuhi pesanan. Waktu tunggu berbagai komponen yang cepat dapat memenuhi permintaan pasar yang sering berfluktuasi, atau jika ingin meningkatkan target penjualan yang masuk. 4. Daya Tahan Karena menerapkan lisensi yang berasal dari perusahaan sebenarnya, produk OEM biasanya tidak hanya berkualitas baik tetapi juga tahan lama. Misalnya, ketika membeli ban serep, ban OEM biasanya lebih baik daripada membeli ban purnajual karena bahan yang digunakan dalam pembuatannya dapat dipastikan. Hal ini tentunya yang dapat meningkatkan masa pakai yang lebih lama dibandingkan suku cadang purnajual. Ciri atau Karakteristik Produk OEM Produk Original Equipment Manufacturer (OEM) merupakan komponen atau barang yang dibuat oleh satu perusahaan dan digunakan oleh perusahaan lain sebagai bagian dari produk akhir mereka. Seringkali, produk ini diproduksi dengan spesifikasi khusus yang memenuhi kebutuhan perusahaan yang membeli komponen tersebut. Berikut ini adalah beberapa ciri atau karakteristik utama dari produk OEM yang perlu dipahami: 1. Label atau Tanda Pengenal Produk OEM Salah satu ciri paling mendasar dari produk OEM adalah adanya label atau tanda pengenal yang jelas menunjukkan bahwa produk tersebut merupakan produk OEM. Label ini berfungsi sebagai identitas yang menjelaskan bahwa produk tersebut bukan barang jadi atau produk akhir yang langsung dijual kepada konsumen. Produk OEM biasanya dikemas dengan label minimalis, berbeda dengan produk akhir yang biasanya dikemas secara lebih menarik untuk menarik perhatian konsumen. Label pengenal ini penting untuk membedakan produk OEM dari barang jadi karena biasanya pembeli produk OEM adalah perusahaan yang membutuhkan komponen untuk merakit atau memproduksi barang jadi. 2. Produk Dijual ke Perusahaan Lain, Bukan Konsumen Akhir Ciri lainnya dari produk OEM adalah bahwa produk ini tidak dijual langsung kepada konsumen akhir. Produk OEM biasanya dipasarkan dan dijual kepada perusahaan lain yang membutuhkan komponen tersebut untuk membuat produk akhir. Perusahaan pembeli kemudian akan menggunakan komponen ini sebagai bagian dari proses produksi atau sebagai bagian dari produk yang lebih besar dan lebih kompleks. Misalnya, pabrik elektronik yang membuat ponsel pintar akan membeli komponen seperti layar, prosesor, atau baterai dari produsen OEM. Komponen-komponen ini kemudian dirakit bersama dengan komponen lain untuk membentuk produk akhir yang dijual ke konsumen. 3. Komponen atau Bagian dari Produk Akhir Produk OEM seringkali merupakan bagian dari suatu produk yang lebih besar dan kompleks. Komponen-komponen yang diproduksi oleh perusahaan OEM adalah bagian dari produk akhir yang akan dijual oleh perusahaan pembeli. Misalnya, dalam industri otomotif, komponen seperti piston, silinder, atau katup yang diproduksi oleh OEM digunakan oleh perusahaan mobil untuk merakit mesin mobil. Hal ini menunjukkan bahwa produk OEM memiliki peran penting dalam proses produksi barang jadi, tetapi jarang dikenal oleh konsumen karena produk tersebut biasanya menjadi bagian integral dari produk yang lebih besar. 4. Spesifikasi Produk yang Rinci dan Khusus Produk OEM sering diproduksi dengan spesifikasi yang lebih rinci dan disesuaikan dibandingkan dengan produk yang dijual langsung kepada konsumen. Perusahaan yang membeli produk OEM biasanya memberikan spesifikasi khusus sesuai kebutuhan produk akhir mereka. Ini berarti bahwa produk OEM dirancang secara spesifik untuk berfungsi dalam sistem atau produk tertentu dan tidak dapat digunakan secara sembarangan dalam produk lain. Misalnya, komponen OEM untuk mesin mobil mungkin memiliki dimensi dan karakteristik yang hanya cocok untuk model mobil tertentu dan tidak bisa digunakan pada model mobil lain. 5. Desain yang Sederhana dan Tidak Menonjol Produk OEM sering kali memiliki desain yang sederhana dan tidak terlalu mencolok. Ini disebabkan karena fokus utama produk OEM adalah fungsionalitasnya, bukan estetika. Produk ini dirancang untuk berintegrasi secara sempurna dengan komponen lainnya dalam produk akhir, sehingga tampilannya tidak menjadi prioritas. Misalnya, komponen internal seperti prosesor komputer atau motherboard mungkin memiliki desain yang minimalis, karena tujuan utamanya adalah fungsinya dalam perangkat elektronik tersebut. Produk OEM juga tidak perlu dipasarkan ke konsumen akhir, sehingga tidak memerlukan kemasan yang menarik atau promosi yang berlebihan. 6. Garansi dan Jaminan yang Berbeda dari Produk Akhir Salah satu kekurangan utama dari produk OEM adalah bahwa mereka sering tidak disertai dengan garansi atau dukungan pelanggan yang sama seperti produk original atau barang jadi yang dijual langsung ke konsumen akhir. Karena produk OEM biasanya dijual kepada perusahaan lain yang memproduksi barang jadi, tanggung jawab atas jaminan dan layanan purna jual biasanya jatuh pada perusahaan pembeli, bukan produsen OEM. Hal ini berbeda dengan produk final yang dijual kepada konsumen, di mana produsen sering kali menawarkan garansi yang lebih komprehensif dan dukungan pelanggan yang memadai. 7. Harga Lebih Murah Dibandingkan Produk Akhir Produk OEM biasanya dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk akhir. Hal ini disebabkan karena produk OEM adalah komponen atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang jadi, sehingga harganya tidak termasuk biaya tambahan seperti pemasaran, pengemasan, atau distribusi yang biasanya diterapkan pada produk akhir. Namun, meskipun lebih murah dibandingkan produk akhir, harga produk OEM seringkali masih lebih mahal daripada bahan baku biasa karena produk OEM diproduksi dengan standar yang lebih tinggi dan memenuhi spesifikasi khusus yang ditentukan oleh perusahaan pembeli. Perbedaan Produk OEM dan Original Produk Original Equipment Manufacturer (OEM) dan produk Original (Ori) sering kali dianggap sama oleh sebagian besar konsumen. Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang signifikan baik dari segi produksi, distribusi, maupun harga dan garansi. Perbedaan antara keduanya sangat penting terutama bagi konsumen yang ingin memilih produk berdasarkan kebutuhan dan budget mereka. OEM mengacu pada pabrikan yang membuat komponen atau barang yang digunakan dalam produk akhir yang dijual oleh perusahaan lain, sedangkan produk Ori mengacu pada barang yang diproduksi langsung oleh pabrikan asli dengan merek yang sudah dikenal. Berikut ini adalah perbedaan mendasar antara produk OEM dan produk Ori yang perlu dipahami oleh konsumen. 1. Pihak Pembuat Produk Salah satu perbedaan paling mendasar antara produk OEM dan produk Ori adalah siapa yang membuatnya. Produk Original diproduksi langsung oleh produsen asli yang memiliki hak penuh atas merek dan produk tersebut. Dalam hal ini, produk yang mereka buat adalah barang jadi yang siap dijual kepada konsumen. Misalnya, Apple memproduksi iPhone dengan standar kualitas, desain, dan teknologi mereka sendiri, kemudian menjualnya langsung kepada konsumen akhir. Di sisi lain, produk OEM dibuat oleh perusahaan yang berbeda yang memasok komponen atau bagian dari produk untuk produsen lain. Contoh yang umum adalah produsen chip komputer seperti Intel yang membuat prosesor untuk digunakan dalam laptop atau PC yang diproduksi oleh perusahaan seperti Dell, HP, atau Lenovo. Dalam kasus ini, meskipun produknya adalah chip Intel, ia dipasarkan sebagai bagian dari produk yang dijual oleh perusahaan lain, seperti laptop. Dengan kata lain, produk OEM tidak dijual oleh pembuatnya sebagai barang jadi, melainkan menjadi komponen yang digunakan oleh perusahaan lain dalam produk akhir mereka. 2. Distributor Distribusi produk Ori dan produk OEM juga sangat berbeda. Produk Original biasanya dijual langsung oleh pabrikan kepada konsumen akhir atau melalui pengecer yang memiliki lisensi resmi untuk menjual produk tersebut. Ini artinya konsumen yang membeli produk Ori mendapatkan barang yang langsung diproduksi oleh pabrikan asli, dengan segala jaminan kualitas dan layanan purna jual. Sebaliknya, produk OEM dijual oleh perusahaan pembeli yang menggunakan komponen OEM sebagai bagian dari produk mereka. Produsen OEM jarang sekali menjual produknya secara langsung kepada konsumen akhir. Sebagai gantinya, perusahaan pembeli—seperti perusahaan pembuat laptop atau mobil—menggunakan komponen OEM dalam produk mereka dan menjual produk jadi kepada konsumen. Misalnya, perusahaan otomotif bisa membeli komponen mesin dari pabrikan OEM dan merakitnya dalam mobil yang mereka produksi dan pasarkan. Konsumen sering kali sadar bahwa produk yang mereka beli mungkin mengandung komponen OEM, tetapi komponen tersebut tetap dijual sebagai bagian dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain. 3. Garansi dan Harga Produk Perbedaan lainnya yang sangat signifikan antara produk OEM dan produk Ori adalah garansi serta harga produk. Produk Original biasanya disertai dengan garansi atau jaminan penuh dari produsen asli. Hal ini karena produsen Ori bertanggung jawab atas seluruh produk yang mereka buat dan pastikan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Sebagai contoh, ketika Anda membeli sebuah smartphone merek terkenal langsung dari produsen, Anda biasanya mendapatkan garansi resmi yang meliputi layanan perbaikan atau penggantian jika terjadi kerusakan dalam periode waktu tertentu. Sebaliknya, produk OEM tidak selalu disertai dengan garansi yang sama dengan produk Ori. Dalam banyak kasus, produk OEM mungkin memiliki garansi yang lebih terbatas, atau bahkan tidak memiliki garansi sama sekali, karena produsen OEM hanya bertanggung jawab atas komponen yang mereka buat, bukan produk akhir yang dijual kepada konsumen. Sebagai contoh, jika Anda membeli sebuah komputer dengan prosesor OEM, garansi untuk prosesor mungkin berbeda dengan garansi komputer secara keseluruhan. Dari segi harga, produk Ori cenderung lebih mahal dibandingkan dengan produk OEM. Hal ini karena produk Ori dijual sebagai barang jadi yang telah melalui proses branding, pengemasan, dan pemasaran. Sebaliknya, produk OEM lebih murah karena dijual dalam bentuk komponen dan biasanya tidak disertai dengan biaya tambahan seperti biaya pemasaran atau branding. Misalnya, jika Anda membeli software original dari Microsoft, harganya mungkin setara dengan harga sebuah laptop atau PC. Namun, jika Anda membeli perangkat lunak OEM yang sudah diinstal di komputer yang Anda beli, harganya bisa jauh lebih murah karena lisensi yang digunakan adalah lisensi OEM. 4. Kustomisasi dan Fleksibilitas Perbedaan lain yang sering diabaikan adalah tingkat kustomisasi dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh produk OEM dibandingkan dengan produk Ori. Produk Original biasanya dijual dalam kondisi yang tetap, dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh produsen. Konsumen membeli produk Ori sebagai barang jadi tanpa adanya banyak ruang untuk kustomisasi. Misalnya, jika Anda membeli smartphone dari produsen terkemuka, Anda mendapatkan produk tersebut dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pabrikan, seperti ukuran layar, kapasitas memori, dan jenis prosesor. Produk OEM, di sisi lain, sering kali menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal kustomisasi. Hal ini karena produk OEM biasanya berupa komponen yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai sistem atau produk akhir yang berbeda. Misalnya, produsen PC mungkin dapat memilih komponen OEM seperti RAM, hard drive, atau prosesor yang berbeda untuk merancang komputer yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan tertentu. Dalam banyak kasus, perusahaan yang membeli produk OEM dapat menyesuaikan komponen sesuai dengan spesifikasi produk yang mereka inginkan, yang memberikan lebih banyak opsi bagi konsumen akhir untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kelebihan Dan kekurangan Menggunakan Produk OEM vs Original Lalu, apa kelebihan dan kekurangan produk OEM dengan produk original? Anda bisa melihatnya di sini. Kelebihan Menggunakan Produk OEM Biaya Lebih Rendah Salah satu keunggulan utama dari produk OEM adalah harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk original. Ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis yang ingin menghemat anggaran pembelian atau produksi barang. Misalnya, perusahaan elektronik yang membutuhkan suku cadang seperti layar atau prosesor dapat memilih produk OEM untuk menekan biaya produksi. Dengan harga yang lebih rendah, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan atau menawarkan harga jual produk yang lebih kompetitif kepada konsumen. Namun, harga yang lebih rendah ini juga perlu dipertimbangkan dengan cermat karena kadang kualitas produk OEM bisa berbeda dengan produk original. Waktu Produksi Lebih Cepat Proses produksi OEM umumnya lebih cepat dan efisien karena produsen OEM sering kali sudah memiliki jalur produksi yang terstruktur dengan baik. Mereka juga telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk menyediakan komponen atau produk yang dibutuhkan. Kecepatan dalam proses produksi ini tentu menguntungkan bagi perusahaan yang ingin mempercepat waktu peluncuran produk mereka ke pasar. Dalam situasi di mana permintaan pasar berubah dengan cepat, produk OEM dapat menjadi pilihan yang tepat untuk tetap bersaing dalam persaingan bisnis. Contoh nyatanya adalah dalam industri otomotif, di mana suku cadang OEM bisa diproduksi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan suku cadang original, sehingga perusahaan bisa lebih cepat melakukan perbaikan atau penggantian suku cadang. Fleksibilitas dalam Kustomisasi Salah satu kelebihan produk OEM yang sering kali dianggap sebagai nilai tambah adalah fleksibilitas dalam kustomisasi. Produsen OEM sering kali menyediakan opsi untuk mengkustomisasi produk sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa melakukan branding khusus atau menambahkan spesifikasi teknis yang sesuai dengan produk mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas desain dan fungsi produk tanpa harus memulai produksi dari awal. Sebagai contoh, perusahaan perangkat keras dapat meminta OEM untuk membuat produk dengan desain khusus yang dapat disesuaikan dengan identitas merek perusahaan tersebut. Fleksibilitas ini menjadi faktor penting dalam mendukung inovasi dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Kekurangan Menggunakan Produk OEM Risiko Kualitas yang Tidak Konsisten Meskipun produk OEM sering kali memiliki harga yang lebih rendah, salah satu risiko utama yang harus diperhitungkan adalah masalah kualitas. Tidak semua produsen OEM memiliki standar kualitas yang setara dengan produk original, sehingga produk yang dihasilkan mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah. Dalam beberapa kasus, produsen OEM mungkin tidak memiliki visi atau misi yang sejalan dengan bisnis Anda, sehingga mereka mungkin tidak terlalu fokus pada pengembangan produk berkualitas tinggi. Risiko ini dapat memengaruhi kepuasan pelanggan dan reputasi bisnis Anda jika produk yang digunakan tidak sesuai harapan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan produsen OEM yang tepercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam menghasilkan produk berkualitas. Garansi dan Dukungan yang Terbatas Produk OEM biasanya tidak disertai dengan garansi atau dukungan pelanggan yang setara dengan produk original. Produsen OEM mungkin memberikan garansi yang lebih singkat atau bahkan tidak menyertakan layanan purna jual yang memadai. Hal ini tentu menjadi kekurangan bagi perusahaan yang mengandalkan produk OEM untuk kelangsungan operasional mereka. Ketika produk OEM mengalami masalah, perusahaan mungkin kesulitan untuk mendapatkan bantuan teknis atau penggantian produk, yang pada akhirnya dapat menghambat produktivitas. Oleh karena itu, sebelum memilih produk OEM, penting untuk mempertimbangkan aspek dukungan pelanggan dan layanan garansi yang ditawarkan oleh produsen. Risiko Kesesuaian dan Keamanan Produk OEM mungkin tidak selalu kompatibel dengan infrastruktur atau sistem yang sudah ada di bisnis Anda. Misalnya, jika Anda menggunakan produk OEM untuk suku cadang mesin atau perangkat lunak, ada kemungkinan produk tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan sistem yang sudah berjalan. Selain itu, risiko terkait keamanan juga menjadi perhatian penting. Produk OEM yang tidak memenuhi standar keamanan tertentu bisa menimbulkan risiko bagi operasional bisnis, terutama jika produk tersebut digunakan dalam skala besar. Sebagai contoh, produk elektronik OEM yang tidak memenuhi standar keamanan listrik dapat berpotensi menyebabkan bahaya kebakaran atau kerusakan perangkat. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu melakukan uji kelayakan atau penilaian risiko sebelum memutuskan untuk menggunakan produk OEM. Kelebihan Menggunakan Produk Original Kualitas yang Terjamin Produk original umumnya dibuat sesuai dengan standar kualitas yang ketat, sehingga perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersebut memiliki performa yang baik dan sesuai dengan ekspektasi. Produsen produk original cenderung memiliki kontrol kualitas yang lebih ketat selama proses produksi, sehingga risiko produk cacat lebih rendah. Dukungan Garansi dan Layanan Purna Jual Salah satu keunggulan menggunakan produk original adalah adanya dukungan garansi yang lebih baik dan layanan purna jual yang memadai. Produsen produk original biasanya menawarkan jaminan yang lebih panjang, serta menyediakan layanan teknis yang dapat diandalkan jika terjadi masalah. Kesesuaian dan Kompatibilitas Produk original biasanya dirancang untuk kompatibel dengan sistem atau infrastruktur yang sudah ada. Misalnya, suku cadang asli untuk mobil tertentu akan lebih sesuai dengan spesifikasi mobil tersebut, sehingga risiko kesalahan instalasi atau masalah teknis lainnya dapat diminimalisir. Kekurangan Menggunakan Produk Original Harga yang Lebih Tinggi Salah satu kelemahan utama dari produk original adalah harganya yang lebih tinggi dibandingkan produk OEM. Ini dapat menjadi kendala bagi bisnis yang ingin menghemat biaya produksi atau operasional. Waktu Produksi yang Lebih Lama Karena kontrol kualitas yang ketat, waktu produksi produk original bisa lebih lama dibandingkan dengan produk OEM. Hal ini mungkin menjadi hambatan bagi perusahaan yang membutuhkan produk dalam waktu singkat. Contoh Produk OEM Untuk lebih memahami tentang produk OEM, berikut beberapa contoh produk yang merupakan hasil dari perusahaan OEM di berbagai industri: 1. Komponen Mesin Mobil Produk OEM dalam industri otomotif adalah hal yang umum. Beberapa contoh komponen mesin mobil yang dibuat oleh OEM termasuk silinder, piston, katup, transmisi, dan komponen mesin lainnya. Komponen ini diproduksi oleh perusahaan OEM dan digunakan oleh pabrikan mobil besar untuk merakit kendaraan mereka. Misalnya, komponen mesin dari produsen OEM mungkin digunakan oleh perusahaan mobil untuk berbagai model kendaraan yang mereka produksi. 2. Komponen Elektronik Di industri elektronik, produk OEM juga sering digunakan. Contohnya adalah komponen seperti motherboard, prosesor, dan memori yang digunakan dalam komputer atau perangkat elektronik lainnya. Perusahaan OEM memproduksi komponen-komponen ini dan kemudian menjualnya ke perusahaan yang memproduksi barang elektronik seperti laptop, PC, atau server. 3. Komponen Smartphone Produk OEM juga sangat penting dalam industri smartphone. Misalnya, layar, baterai, dan kamera adalah beberapa contoh komponen smartphone yang diproduksi oleh perusahaan OEM. Perusahaan OEM memproduksi komponen ini dengan spesifikasi yang diberikan oleh produsen smartphone, kemudian komponen tersebut digunakan untuk merakit produk akhir seperti ponsel pintar yang dijual ke konsumen. 4. Komponen Peralatan Elektronik Rumah Tangga Dalam industri peralatan rumah tangga, produk OEM juga digunakan secara luas. Contoh komponen OEM dalam industri ini termasuk motor, gearbox, dan sensor yang digunakan dalam mesin cuci, lemari es, dan peralatan rumah tangga lainnya. Komponen-komponen ini diproduksi oleh OEM dan dijual ke pabrikan peralatan rumah tangga untuk digunakan dalam produk jadi. 5. Komponen Industri Di sektor industri, banyak mesin dan peralatan yang menggunakan komponen OEM seperti katup, pompa, atau gear. Komponen-komponen ini digunakan dalam berbagai aplikasi industri, mulai dari peralatan manufaktur hingga mesin pengolahan. Produk OEM ini dirancang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan oleh industri tersebut dan berfungsi sebagai bagian penting dalam operasi produksi. 6. Komponen Kendaraan Tidak hanya mesin mobil, tetapi komponen lain seperti ban, velg, dan lampu kendaraan juga merupakan produk OEM. Komponen ini biasanya diproduksi oleh perusahaan OEM untuk berbagai merek dan model kendaraan dan digunakan oleh pabrikan kendaraan untuk melengkapi produksi mereka. 7. Komponen Peralatan Medis Produk OEM juga banyak digunakan dalam industri medis. Beberapa contoh komponen OEM di bidang medis meliputi sensor, kateter, infus, dan berbagai alat medis lainnya yang digunakan dalam peralatan medis. Perusahaan OEM memproduksi komponen ini untuk digunakan oleh pabrikan alat kesehatan sebagai bagian dari produk medis yang lebih kompleks. 8. Komponen Peralatan Olahraga Dalam industri olahraga, produk OEM digunakan dalam pembuatan sepeda, alat fitness, dan berbagai peralatan olahraga lainnya. Misalnya, frame sepeda, rem, dan saddle diproduksi oleh OEM dan dijual ke pabrikan sepeda untuk digunakan dalam produk jadi. Industri yang Sering Menggunakan Produk OEM Keuntungan yang besar dalam menggunakan produk OEM dalam operasional bisnis sehari-hari tentu menjadi faktor utama masih banyak perusahaan yang menggunakannya. Beberapa di antaranya, seperti: 1. Perusahaan Automotif Dalam industri otomotif, suku cadang dan komponen OEM sangat penting untuk produksi kendaraan karena standar kualitas, keandalan, dan kinerjanya yang tinggi. Terintegrasi secara mendalam ke dalam supply chain yang kompleks, pemasok OEM berkolaborasi dengan produsen mobil untuk mengelola inventaris dan memastikan pengiriman tepat waktu. Hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan kuota target produksi dalam suatu periode yang biasanya cukup besar karena kebutuha pasar dalam lingkup global. Meskipun biaya awal lebih tinggi, suku cadang OEM menawarkan masa pakai lebih lama dan lebih sedikit perawatan, sehingga berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan secara keseluruhan dan reputasi merek di pasar otomotif yang kompetitif. 2. Industri Elektronik Sama seperti industri automotif, dalam bidang elektronik tentu dibutuhkan skala produksi yang besar karena permintaan yang begitu tinggi untuk konteks global. Oleh karena itu, pengelolaan supply chain masih berkaitan erat terhadap produk OEM untuk berbagai komponen pelengkap, mulai dari prosesor, layar, baterai, dan kebutuhan komponen yang spesifik untuk ponsel pintar, laptop, dan televisi. Manajemen Produk OEM dengan Fitur SCM Mekari Jurnal Pemanfaatan bahan baku yang tepat untuk melengkapi komponen produk jadi perlu pemahaman yang komprehensif dan mendalam. Pengelolaan pengadaan produk yang tepat dapat membantu bisnis tumbuh semakin cepat dan efektif. Tentukan strategi yang terencana, apakah lebih baik menggunakan komponen dengan memproduksi sendiri atau menggunakan produk OEM. Untuk membantu Anda dalam memahami hal ini semua, Anda dapat menggunakan sebuah sistem perangkat lunak yang dapat mengelola berbagai produk yang Anda perlukan. Mekari Jurnal adalah sebuah software akuntansi yang telah terintegrasi dengan berbagai pengelolaan SCM. Fitu-fitur SCM yang dapat membantu Anda mulai dari manajemen persediaan, manajemen produk, hingga menganalisis performa berbagai produk, termasuk OEM. Jika ada pertanyaan lainnya, silahkan hubungi lanjut tim kami dengan klik tombol di bawah ini, terima kasih. Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: CFI, “Original Equipment Manufacturer (OEM)”. WallStreetPep, “Original Equipment Manufacturer (OEM)”.