Daftar Isi
7 min read

Mengenal Promes atau Surat Sanggup Bayar dalam Akuntansi

Tayang 31 Oct 2024
Diperbarui 28 Jan 2025

Apakah Anda pernah mendengar mengenai surat sanggup bayar (surat promes) atau promissory note dalam transaksi keuangan sebelumnya?

Surat promes atau surat sanggup bayar mengacu kepada sebuah instrumen yang dinegosiasikan dalam sebuah dokumen komersial berisikan perintah pembayaran sejumlah uang yang tertera pada waktu tertentu.

Sebenarnya, surat perintah pembayaran ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu wesel, cek, dan surat promes.

Namun pada konteks kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai surat promes dan hubungannya dalam konteks akuntansi keuangan.

Apa Itu Promes atau Surat Sanggup Bayar dalam Konteks Akuntansi?

Secara sederhana, surat sanggup bayar atau surat promes adalah sebuah perjanjian dalam bentuk tertulis untuk menentukan pembayaran sejumlah uang di masa mendatang antara pihak debitur (peminjam) dengan pihak kreditur (pemberi).

Berdasarkan penjelasan tersebut, tidak dipungkiri bahwa dalam prosesnya tidak mengharuskan ada sesuatu yang akan diterima, karena pembuatan surat ini hanya berjanji untuk melakukan pembayaran.

Selain surat sanggup bayar atau promissory note, surat ini juga dikenal dengan accept note, promesse aan order, dan jika dalam konteks akuntansi disebut nota yang dapat diuangkan.

Di Indonesia sendiri, surat promes termasuk ke dalam instrumen surat berharga yang diperjualbelikan, karena lembaga keuangan dapat memperoleh keuntungan berupa bunga dan berbagai macam fee.

Fungsi dan Jenis Surat Promes

Surat sanggup bayar atau nota yang dapat diuangkan memiliki sejumlah manfaat yang penting baik dalam konteks akuntansi keuangan maupun pengelolaan utang.

1. Surat yang Dianggap Sah dan Valid

Surat promes akan dianggap sebagai alat pengakuan utang yang sah antara kedua pihak, yaitu debitur dan kreditur, dengan mengedepankan komitmen kewajiban pembayaran sesuai isi yang terkandung di dalamnya.

Hal ini juga sudah diatur di dalam hukum negara, sehingga dapat membantu meminimalisir risiko sengketa atau kondisi lainnya yang ingin dihindarkan di kemudian hari.

2. Sebagai Pengelolaan Arus Kas

Karena terdapat komitmen yang perlu dipenuhi oleh debitur secara tertulis, maka perusahaan dapat merencanakan pengelolaan arus kasnya dengan lebih baik.

Adanya waktu yang detail mengenai penarikan dana dari pihak ketiga, dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur likuiditas.

3. Pencatatan Akuntansi yang Lebih Akurat

Dari sudut pandang akuntansi, surat sanggup bayar berfungsi sebagai bukti transaksi yang sah dalam catatan keuangan.

Surat sanggup dalam akuntansi akan tercatat sebagai piutang di neraca perusahaan, sebagai bentuk kewajiban pembayaran debitur dalam jumlah tertentu.

Keakuratan ini penting untuk mempertahankan integritas laporan keuangan dan mendukung proses audit sebagai dokumen pendukung yang jelas.

4. Mengelola Utang dengan Lebih Efektif

Surat sanggup juga digunakan sebagai instrumen pengelolaan utang usaha yang efektif untuk perusahaan.

Dalam praktiknya, perusahaan dapat memanfaatkan promes untuk melakukan transaksi dengan pemasok, memberikan jaminan bahwa pembayaran akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan.

Penggunaan promes tentu dapat menjadi alat yang strategis untuk mengelola liabilitas, mendukung kestabilan keuangan, dan meningkatkan kredibilitas serta transparansi utang di mata kreditur.

Jenis-jenis Surat Sanggup Bayar

Terdapat dua jenis surat sanggup bayar atau promes, yaitu surat sanggup bayar yang ditujukan pada pengganti serta surat sanggup kepada pembawa.

Surat sanggup bayar yang ditujukan kepada pengganti adalah instrumen yang menjanjikan pembayaran kepada pihak tertentu, dengan kemungkinan untuk dialihkan kepada pihak lain.

Di sisi lain, surat sanggup bayar kepada pembawa merupakan instrumen yang menjanjikan pembayaran kepada siapa-pun yang memegang surat tersebut, sehingga menawarkan fleksibilitas dan kemudahan dalam pemindahan hak tanpa memerlukan formalitas tambahan.

Apa Saja Persyaratan dan Ketentuan Promes?

Agar surat promes dianggap sah secara hukum dan akuntansi, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

Promes harus dapat memuat beberapa informasi dasar, sepeti nama debitur, nama kreditur, tertera jumlah uang yang dibayarkan, tanggal jatuh tempo, dan tempat pembayaran.

Lebih lanjut, dokumen yang tertulis harus berisikan bahwa peminjam uang harus berjanji untuk membayar kembali hutang yang dipinjamkan.

Karena begitu penting dan formal, maka jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan dari pihak yang menerbitkan surat tersebut, beserta tambahan stempel guna kepentingan perpajakan dan validitas.

Syarat dan ketentuan dalam menerbitkan surat promes sudah diatur dalam negara melalui pasal 174-177 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

Pada pasal 174 KUHD memaparkan agar surat sanggup atau promes memenuhi syarat, harus setidaknya:

  1. Harus tercantum klausul “kepada pengganti” atau “promes kepada pengganti” atau “surat sanggup”.
  2. Harus sanggup membayar uang yang tertera tanpa syarat.
  3. Menetapkan hari pembayaran.
  4. Menetapkan tempat pembayaran.
  5. Nama orang atau penggantinya kepada siapa pembayaran harus dilakukan,
  6. Tanggal dan tempat surat promes ditandatangani.
  7. Bukti tanda tangan orang yang menerbitkan surat promes.

Ada beberapa syarat khusus menyesuaikan situasi dan kondisi pada pasal 175, yakni:

  1. Bila penetapan tanggal tidak ditentukan, maka surat promes akan menganggap bahwa pembayaran di waktu diunjukkan.
  2. Bila tempat pembayaran tidak ditentukan, maka tempat penandatanganan surat akan dianggap sebagai tempat pembayaran.

Contoh Surat Sanggup Bayar dan Implementasinya

Untuk membantu Anda dalam membuat surat promes bagi perusahaan, berikut adalah langkah-langkahnya.

Pertama, ketahui surat mana yang ingin Anda terbitkan, apakah surat sanggup kepada pengganti atau kepada pembawa.

Kemudian, untuk format dan komponen isi informasi yang tercantum di dalamnya, ikuti aturan yang terdapat pada pasal 174 KUHD agar sah, valid, dan mudah dicatatkan kedalam pencatatan akuntansi.

Untuk contoh surat sanggup bayar yang biasa dikeluarkan oleh perusahaan, umumnya akan seperti berikut:

promes akuntansi keuangan
Sumber: Dokumen.tips
contoh surat sanggup atau nota yang dapat diuangkan
Sumber: Privy

contoh surat promes dalam akuntansi

1. Contoh Penerapan pada Perusahaan Start-up

Sebuah perusahaan tengah menghadapi masalah arus kas saat ingin memperluas operasinya karena terdapat penjualan yang signifikan namun belum menerima pembayaran dari pelanggan.

Untuk mengatasi kebutuhan uang tunai yang mendesak, maka perusahaan start-up menerbitkan surat promes kredit korporat kepada pihak lembaga keuangan.

Melalui uraian penjelasan berupa ketentuan pinjaman, termasuk jumlah pokok, suku bunga, dan jadwal pembayaran, yang menetapkan bahwa pembayaran akan dilakukan setelah perusahaan menagih piutang.

Oleh karena itu, dengan membuat surat promes, perusahaan dapat bertahan sambil menunggu pembayaran pelanggan.

2. Contoh Penerapan pada Perusahaan Real Estate

Seorang pemilik usaha kecil mencari pembiayaan untuk membeli properti komersial tetapi tidak dapat memperoleh pinjaman bank tradisional karena masalah kredit.

Salah satu solusi yang ia lakukan kemudian adalah mencari dan mendekati investor yang setuju untuk menyediakan pendanaan dengan imbalan surat promes yang dijamin oleh properti itu sendiri.

Surat perjanjian yang dijamin ini tidak hanya menyediakan dana yang diperlukan bagi pemilik tetapi juga memberikan jaminan kepada investor bahwa investasi mereka didukung oleh aset berwujud.

Jika peminjam wanprestasi, investor dapat mengklaim kepemilikan properti sebagaimana diuraikan dalam perjanjian.

3. Penyelesaian Utang yang Tertunda

Sebuah perusahaan retail tengah menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan utang yang sudah jatuh tempo, sehingga mereka kemudian mengeluarkan surat sanggup bayar kepada pihak krediturnya.

Pada isi surat tersebut, mereka menjelaskan kondisi keuangan dan menyatakan niat untuk membayar utang dalam jangka waktu tertentu.

Jika gagal, mereka akan memberikan jaminan yang telah tercantum pada isi surat promes tersebut, adanya surat ini dapat membantu menjaga hubungan baik dan bersamaan kreditur memenuhi kewajibannya.

Bagaimana Software Mekari Jurnal Bisa Bantu Automasi dalam Proses Hutang Piutang?

Surat sanggup bayar atau sering dikenal dengan promes merupakan sebuah dokumen perjanjian yang sah dan legal secara hukum yang dapat mempermudah proses transaksi antar perusahaan.

Di sisi lain, adanya surat promes membantu untuk mengelola pencatatan arus kas dan utang dalam akuntansi perusahaan.

Sehingga akuntan atau pengelola keuangan perusahaan dapat menyusun perencanaan keuangan di masa depan berdasarkan pencatatan likuiditas dan arus kas pada saat ini.

Selain itu, ada cara lain yang bisa Anda coba untuk mempermudah pekerjaan akuntan pada perusahaan Anda, yaitu dengan menunjang pekerjaan mereka dengan software akuntansi Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi yang terdapat fitur untuk mengelola akuntansi keuangan bisnis, yang salah satunya adalah manajemen hutang dan piutang.

Beberapa di antaranya adalah fitur buat laporan utang supplier untuk memudahkan proses pemantauan pembayaran utang Anda dengan supplier, serta laporan usia hutang yang melacak hutang Anda untuk dapat mengambil keputusan yang lebih tepat.

Masih banyak fitur lainnya yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan efektivitas dan pertumbuhan bisnis Anda, seperti penyusunan anggaran dan laporan keuangan otomatis, pengelolaan pajak otomatis, integrasi dengan POS, serta berbagai fitur manajemen supply chain!

Daftar sekarang dan dapatkan free trial selama 7 hari langsung dari kami dan rasakan manfaatnya!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

UI Library, “Penjualan surat sanggup (Promissory Note) sebagai salah satu alternatif penghimpunan dana untuk perusahaan: Suatu studi kasus pada PT. X”.

Toppr, “Meaning of Bill of Exchange and Promissory Note”.

Debitoor, “Promissory note – What is a promissory note?”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami