Manajemen Aset: Prosedur dan Tahapan Pelaksanaan Setiap perusahaan perlu mengelola aset yang dimiliki dengan melakukan manajemen aset yang tepat. Apa itu manajemen aset dan bagaimana langkah atau teknik untuk melakukannya? Berikut penjelasannya di Blog Mekari Jurnal! Aset dalam akuntansi adalah sumber daya atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas. Di mana setiap perusahaan pasti memiliki sebuah aset, baik yang berwujud seperti tanah, bangunan, perlengkapan, atau pun yang tak berwujud seperti saham, hak cipta, dan merek. Aset merupakan bagian terpenting dari sebuah perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk mendapatkan manfaat bagi perusahaan, sekaligus mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Apa itu Manajemen Aset? Manajemen aset perusahaan adalah proses perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan pengoptimalan aset perusahaan agar dapat memberikan nilai maksimal bagi bisnis. Aset dalam konteks ini bisa berupa aset fisik (seperti bangunan, kendaraan, peralatan produksi) maupun aset tidak berwujud (seperti hak cipta, merek dagang, atau perangkat lunak perusahaan). Tujuan utama manajemen aset adalah mengoptimalkan penggunaan aset, memperpanjang umur aset, dan mengurangi biaya operasional. Lalu, beberapa ahli memiliki pandangan masing-masing tentang apa definisi manajemen aset seperti: Gima Sugiama (2013) Manajemen aset adalah sebuah ilmu atau seni yang memberikan panduan dalam pengelolaan kekayaan. Kegiatan ini mencakup proses merencanakan, mendapatkan, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan, dan menghapuskan, hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien, termasuk inventarisas dan legal audit. Hariyono (2007) Manajemen aset merupakan proses terstruktur yang mencakup semua aset sebagai suatu kekayaan untuk mendukung penyediaan pelayanan. Konsep mengelola atau manajemen aset dan kewajiban secara simultan pertama kali dikembangkan oleh industri perbankan dan asuransi. Namun, Anda dapat menggunakan konsep tersebut untuk meningkatkan kegiatan operasional bisnis apapun termasuk bisnis UKM. Kaganova dan McKellar Merupakan proses pengambilan keputusan dan implementasinya sesuaii dengan akuisisi, penggunaan, dan pembagian dari aset tersebut. Danylo dan Lamer (1999) Yang dimaksud dengan manajemen aset adalah suatu metodologi untuk secara efisien dan adil mengalokasikan sumber daya di antara tujuan dan sasaran yang valid dan bersaing. Adapun serangkaian kegiatan yang dilakukan terkait dengan manajemen aset adalah (Hastings, 2010, 2015): Mengidentifikasi aset yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mengidentifikasi kelayakan atau kebutuhan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Mengakuisisi atau memperoleh aset. Menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset. Menghapus dan memperbaharui aset sehingga dapat memenuhi tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Baca juga: Pengertian dan Pengelolaan Inventaris Pada Sebuah Bisnis Kenapa Manajemen Aset Penting Bagi Perusahaan? Manajemen aset dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset bisa lebih bermanfaat. Hal ini ditentukan oleh berbagai dimensi dan sudut pandang. Aset yang dikelola secara efektif dan efisien dapat mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Manajemen aset tidak sekadar pengelolaan dan pencatatan daftar inventaris dan aset yang dimiliki. Optimalisasi aset harus dilakukan untuk mencegah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan. Aset perusahaan setiap tahunnya harus direview untuk melihat apakah ada aset yang masih bisa dipakai atau harus diganti. Setiap perusahaan harus mengetahui aset yang masih bisa dikelola atau sudah masanya harus diganti. Dengan adanya pengelolaan yang baik, perusahaan bisa menekan pengeluaran dan menambah pemasukan uang kas. Pengelolaan aset dapat dilakukan dengan melibatkan semua pihak dalam level manajemen sehingga keputusan dapat diimpelementasikan secara baik di semua bagian perusahaan. Ibaratnya, Anda harus mempertimbangkan aset dan liabilitas sebagai kombinasi yang menciptakan keuntungan dan risiko bagi bisnis Anda. Anda harus benar-benar memanfaatkan aset bisnis secara efektif dan efisien untuk mendatangkan profit bagi bisnis Anda. Dan diharapkan Anda tidak banyak meningkatkan kewajiban bisnis lebih daripada kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban tersebut di masa depan. Keputusan Anda terkait kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset dan mengambil kewajiban harus Anda pikirkan. Anda tidak perlu khawatir, karena segala sesuatu yang berhubungan dengan manajamen aset dapat dengan mudah dilakukan dengan bantuan dari software akuntansi seperti Mekari Jurnal. Dengan menggunakan berbagai fitur software akuntansi seperti yang terdapat pada Mekari Jurnal, Anda akan mendapatkan laporan yang menampilkan daftar aset tetap dengan harga perolehan awal, akumulasi penyusutan, hingga nilai aset sehingga dapat memudahkan Anda dalam melakukan pengelolaan. Hubungi Sales Mekari Jurnal untuk Mendapatkan Penawaran Terbaik! Manfaat dan Tujuan Manajemen Aset Manajemen aset merupakan aspek krusial dalam operasional perusahaan, baik di sektor manufaktur, jasa, maupun industri lainnya. Aset yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan nilai investasi, serta meminimalkan risiko kerugian akibat penyusutan atau kehilangan. Oleh karena itu, penerapan strategi manajemen aset yang efektif sangat diperlukan guna memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara mendalam manfaat serta tujuan dari manajemen aset dalam suatu perusahaan, serta bagaimana penerapannya dapat mendukung pertumbuhan dan efisiensi organisasi. Manajemen aset merupakan aspek krusial dalam operasional perusahaan, baik di sektor manufaktur, jasa, maupun industri lainnya. Aset yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan nilai investasi, serta meminimalkan risiko kerugian akibat penyusutan atau kehilangan. Oleh karena itu, penerapan strategi manajemen aset yang efektif sangat diperlukan guna memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara mendalam manfaat serta tujuan dari manajemen aset dalam suatu perusahaan, serta bagaimana penerapannya dapat mendukung pertumbuhan dan efisiensi organisasi. Manfaat Manajemen Aset bagi Perusahaan Manajemen aset yang terstruktur memberikan berbagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh: 1. Menjaga Nilai Aset dan Umur Ekonomis yang Lebih Panjang Aset merupakan investasi penting bagi perusahaan. Jika tidak dikelola dengan baik, aset dapat mengalami penurunan nilai secara drastis. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam menjaga nilai aset agar tetap tinggi dan memiliki usia pakai yang lebih panjang. Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Nilai Aset: Melakukan pemeliharaan berkala untuk menghindari kerusakan yang tidak terduga. Menyediakan biaya operasional yang memadai agar aset dapat beroperasi pada kapasitas optimal. Memastikan aset digunakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan guna meminimalkan risiko kerusakan. Sebagai contoh, dalam industri manufaktur, mesin produksi yang dirawat dengan baik akan memiliki masa pakai lebih lama dan dapat menghasilkan output berkualitas tinggi, sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang. 2. Memonitor Penyusutan Aset Secara Efektif Penyusutan adalah fenomena alami yang terjadi pada aset tetap seperti mesin, bangunan, dan kendaraan operasional. Dengan adanya sistem manajemen aset yang baik, perusahaan dapat lebih mudah melakukan pemonitoran terhadap tingkat penyusutan aset. Pentingnya Memonitor Penyusutan Aset: Membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang lebih akurat. Memudahkan dalam melakukan penggantian atau peremajaan aset sebelum mengalami kegagalan operasional. Meminimalkan risiko operasional akibat aset yang mengalami keausan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan transportasi yang memiliki armada kendaraan perlu memantau tingkat penyusutan kendaraan mereka agar dapat menentukan waktu terbaik untuk melakukan peremajaan atau perbaikan kendaraan guna menghindari kecelakaan atau ketidakefisienan operasional. Baca juga: 4 Metode Depresiasi dalam Akuntansi dan Bisnis 3. Mempermudah Pembuatan Anggaran Perencanaan keuangan yang matang sangat bergantung pada informasi yang akurat mengenai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Manajemen aset dapat membantu perusahaan dalam menyusun anggaran yang lebih efektif, terutama dalam hal pengeluaran yang berkaitan dengan aset. Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Penyusunan Anggaran Aset: Pembelian dan Konstruksi Aset Baru – Menentukan aset mana yang perlu dibeli untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan – Mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pemeliharaan aset agar tetap dalam kondisi optimal. Perencanaan Penghapusan Aset – Mengidentifikasi aset yang sudah tidak produktif dan harus digantikan dengan yang baru. Dengan sistem manajemen aset yang baik, perusahaan dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu serta mengalokasikan sumber daya ke area yang lebih strategis. 4. Menghindari Pembelian Aset yang Tidak Diperlukan Tanpa sistem manajemen aset yang baik, perusahaan sering kali melakukan pembelian aset secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan anggaran dan mengurangi efisiensi operasional. Strategi untuk Menghindari Pembelian Berlebihan: Melakukan inventarisasi aset secara berkala untuk mengetahui kondisi dan jumlah aset yang masih layak digunakan. Menggunakan software manajemen aset yang dapat melacak setiap pembelian dan penggunaannya. Membuat analisis kebutuhan sebelum melakukan pembelian aset baru. Sebagai contoh, dalam bisnis ritel, pemilik toko harus mengetahui jumlah stok barang yang tersedia sebelum membeli lebih banyak barang. Tanpa manajemen aset yang baik, pembelian barang yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan stok yang tidak laku dan mengurangi efisiensi keuangan perusahaan. 5. Menciptakan Manajemen Risiko yang Lebih Baik Manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen aset. Dengan mengelola aset secara efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi. Manfaat Manajemen Risiko dalam Manajemen Aset: Mengurangi kemungkinan kehilangan aset akibat pencurian atau kelalaian. Menjaga keberlanjutan operasional dengan memastikan bahwa aset selalu dalam kondisi siap pakai. Menghindari risiko finansial akibat kegagalan aset yang dapat menghambat produktivitas perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan telekomunikasi yang mengelola menara pemancar harus memastikan bahwa aset tersebut dalam kondisi prima agar tidak terjadi gangguan jaringan yang dapat merugikan pelanggan dan mengurangi kredibilitas perusahaan. 6. Meningkatkan Keamanan Aset Perusahaan Salah satu masalah utama yang sering dihadapi perusahaan adalah kehilangan aset akibat pencurian atau ketidakseimbangan inventaris. Dengan manajemen aset yang baik, perusahaan dapat mengamankan aset mereka dengan lebih efektif. Cara Meningkatkan Keamanan Aset: Menggunakan sistem pelacakan aset berbasis teknologi seperti barcode atau RFID. Mengimplementasikan kebijakan keamanan ketat dalam pengelolaan dan penggunaan aset. Melakukan audit aset secara berkala untuk memastikan kesesuaian antara data inventaris dan kondisi fisik aset. Sebagai contoh, perusahaan logistik sering menggunakan sistem pelacakan GPS untuk memonitor pergerakan kendaraan mereka, sehingga dapat mengurangi risiko pencurian atau penyalahgunaan aset. Atau bisa juga memanfaatkan aplikasi seperti Mekari Jurnal. Baca Juga: Bagaimana Cara Menjaga Aset Penting Perusahaan? Tujuan Manajemen Aset dalam Perusahaan Manajemen aset bukan hanya sekadar mencatat atau mengelola aset, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas dalam mendukung strategi bisnis perusahaan. Berikut beberapa tujuan utama dari manajemen aset: 1. Memastikan Status Kepemilikan Aset Dokumentasi yang baik mengenai status kepemilikan aset sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan memastikan bahwa aset benar-benar dimiliki oleh perusahaan. 2. Menginventarisasi Kekayaan dan Masa Pakai Aset Inventarisasi aset yang terstruktur memungkinkan perusahaan untuk mengetahui jumlah aset yang dimiliki serta perkiraan umur pakainya, sehingga dapat dilakukan perencanaan penggantian dengan lebih baik. 3. Menjaga Nilai Aset Tetap Tinggi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aset yang dikelola dengan baik akan memiliki masa pakai yang lebih panjang serta nilai jual yang lebih tinggi jika suatu saat perlu dijual atau digantikan. 4. Meminimalkan Biaya Operasional Dengan strategi pemeliharaan aset yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya perbaikan mendadak serta meminimalkan downtime operasional akibat aset yang tidak berfungsi dengan baik. 5. Memastikan Aset Menghasilkan Keuntungan Maksimum Setiap aset yang dimiliki oleh perusahaan harus dikelola sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang maksimal. 6. Optimalisasi Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Dengan manajemen aset yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa aset digunakan secara efisien dan tidak ada aset yang menganggur atau terbuang sia-sia. 7. Pengamanan Aset dari Risiko Kehilangan Manajemen aset membantu perusahaan dalam mengidentifikasi serta mengelola risiko kehilangan atau penyalahgunaan aset. 8. Sebagai Acuan dalam Penyusunan Neraca Akuntansi Data aset yang lengkap dan akurat akan membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan yang lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Baca juga: Manajemen Piutang Yang Benar, Ketahui Pengelolaan yang Tepat Bagi Bisnis Siklus Manajemen Aset: Tahapan dan Implementasinya dalam Perusahaan Manajemen aset merupakan salah satu aspek krusial dalam operasional perusahaan. Tanpa pengelolaan yang baik, aset dapat mengalami penyusutan nilai, tidak termanfaatkan secara optimal, atau bahkan menimbulkan kerugian finansial. Oleh karena itu, memahami siklus manajemen aset sangat penting untuk memastikan aset dapat memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail tahapan dalam siklus manajemen aset, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga pembaharuan aset. 1. Perencanaan Kebutuhan Aset Tahapan pertama dalam siklus manajemen aset adalah melakukan perencanaan kebutuhan aset yang sesuai dengan strategi perusahaan. Perencanaan ini mencakup identifikasi kebutuhan aset dalam jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk pengadaan, perawatan, hingga penghapusan aset. Tujuan Perencanaan Kebutuhan Aset: Menghindari pembelian aset yang tidak diperlukan. Memastikan aset yang dimiliki mendukung operasional bisnis secara efektif. Mengoptimalkan penggunaan aset untuk memaksimalkan keuntungan. Mengurangi risiko kerugian akibat aset yang tidak produktif. Langkah-Langkah dalam Perencanaan Aset: Identifikasi Kebutuhan – Menentukan aset apa yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas perusahaan. Analisis Anggaran – Menyesuaikan kebutuhan aset dengan anggaran yang tersedia. Perencanaan Siklus Hidup Aset – Memproyeksikan masa pakai aset dan menentukan waktu yang tepat untuk peremajaan atau penggantian. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur yang memerlukan mesin produksi baru harus melakukan perhitungan yang matang agar investasi yang dikeluarkan sebanding dengan keuntungan yang diperoleh dari peningkatan kapasitas produksi. 2. Pengadaan Aset Setelah kebutuhan aset direncanakan, langkah berikutnya adalah pengadaan aset. Pengadaan dapat dilakukan melalui pembelian langsung, sewa, atau dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pengadaan Aset: Kualitas Aset – Memastikan aset yang dibeli memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Harga dan Anggaran – Membandingkan harga dari berbagai penyedia agar mendapatkan harga terbaik. Ketersediaan Suku Cadang dan Pemeliharaan – Memastikan ketersediaan suku cadang jika aset membutuhkan perawatan rutin. Kepatuhan Hukum – Memastikan proses pengadaan aset sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi harus mempertimbangkan aspek legalitas dan pemeliharaan saat membeli armada kendaraan agar dapat digunakan dalam jangka panjang. 3. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset adalah proses pencatatan dan pengecekan kondisi aset untuk memastikan bahwa aset yang telah diperoleh tercatat dengan benar dan dapat dikelola dengan optimal. Proses Inventarisasi Aset: Pencatatan Aset – Mendaftarkan aset yang baru diperoleh ke dalam sistem perusahaan. Pemberian Kode atau Label – Menandai aset dengan nomor seri atau barcode untuk memudahkan pelacakan. Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas – Mengecek kondisi aset apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dokumentasi Legalitas – Memastikan aset memiliki dokumen kepemilikan yang sah. Sebagai contoh, perusahaan ritel yang memiliki banyak cabang perlu melakukan inventarisasi peralatan toko seperti mesin kasir dan rak penyimpanan untuk memastikan semua aset terdata dengan baik. 4. Legal Audit Aset Legal audit adalah proses pemeriksaan status hukum aset guna memastikan bahwa aset tidak memiliki masalah hukum yang dapat menghambat operasional perusahaan. Aspek yang Diperiksa dalam Legal Audit: Dokumen Kepemilikan – Memastikan kepemilikan aset sah secara hukum. Prosedur Pengadaan – Mengecek apakah pengadaan aset telah sesuai dengan peraturan. Mekanisme Pengalihan Hak – Memastikan semua proses pengalihan aset telah dilakukan sesuai prosedur. Penyelesaian Sengketa – Jika terdapat aset yang memiliki masalah hukum, perusahaan perlu mencari solusi agar tidak berdampak negatif terhadap operasional bisnis. Sebagai contoh, dalam sektor properti, perusahaan yang membeli gedung kantor harus memastikan tidak ada sengketa hukum terkait hak kepemilikan tanah atau bangunan. 5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset Tahap berikutnya dalam siklus manajemen aset adalah pengoperasian dan pemeliharaan aset. Aset yang dimiliki harus digunakan sesuai dengan fungsinya agar memberikan manfaat optimal bagi perusahaan. Pentingnya Pemeliharaan Aset: Memastikan aset dapat digunakan dalam jangka panjang. Mengurangi risiko kerusakan yang dapat menghambat operasional bisnis. Mengoptimalkan kinerja aset agar tetap produktif. Jenis Pemeliharaan Aset: Pemeliharaan Preventif – Pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan, seperti servis berkala pada mesin produksi. Pemeliharaan Korektif – Perbaikan aset yang mengalami kerusakan ringan agar dapat digunakan kembali. Pemeliharaan Prediktif – Pemantauan kondisi aset menggunakan teknologi untuk menganalisis kemungkinan kerusakan sebelum terjadi. Sebagai contoh, dalam industri penerbangan, pesawat harus melalui perawatan berkala untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasional. 6. Penilaian Aset Penilaian aset dilakukan untuk menentukan nilai ekonomis suatu aset dalam neraca keuangan perusahaan. Penilaian ini penting dalam menentukan strategi bisnis ke depan. Manfaat Penilaian Aset: Mengetahui nilai aset dalam laporan keuangan. Mempermudah perencanaan anggaran dan investasi. Menentukan strategi peremajaan atau penghapusan aset. Metode Penilaian Aset: Nilai Buku – Berdasarkan harga perolehan aset dikurangi penyusutan. Nilai Pasar – Berdasarkan harga pasar aset saat ini. Nilai Pengganti – Berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk mengganti aset dengan yang baru. Sebagai contoh, perusahaan teknologi yang memiliki perangkat lunak perlu menilai nilai ekonomisnya berdasarkan inovasi terbaru dan permintaan pasar. 7. Penghapusan Aset Penghapusan aset dilakukan ketika suatu aset dianggap tidak lagi produktif atau sudah tidak dapat digunakan lagi. Penghapusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Pengalihan Aset – Pemindahan aset ke unit kerja lain dalam perusahaan atau dijual ke pihak lain. Pemusnahan Aset – Menghancurkan aset yang sudah tidak dapat digunakan agar tidak menjadi beban perusahaan. Faktor yang Menentukan Penghapusan Aset: Aset sudah tidak layak digunakan. Biaya pemeliharaan lebih besar daripada manfaat yang diperoleh. Perubahan strategi bisnis yang tidak lagi membutuhkan aset tersebut. Sebagai contoh, bank yang melakukan digitalisasi layanan mungkin akan menghapus atau menjual beberapa mesin ATM yang sudah tidak digunakan. 8. Pembaharuan Aset Tahap terakhir dalam siklus manajemen aset adalah pembaharuan atau peremajaan aset. Pembaharuan dilakukan agar aset tetap bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Bentuk Pembaharuan Aset: Perbaikan atau Renovasi – Melakukan perbaikan agar aset tetap bisa digunakan. Penggantian Suku Cadang – Mengganti komponen tertentu agar aset tetap berfungsi. Pembaruan Teknologi – Mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi operasional. Sebagai contoh, perusahaan yang menggunakan sistem komputerisasi dapat melakukan pembaharuan perangkat lunak untuk memastikan kompatibilitas dengan perkembangan teknologi terbaru. Tips Melakukan Manajemen Aset Pada Perusahaan Berikut adalah teknik-teknik manajemen dalam mengelola aset dan kewajiban yang bisa berguna bagi keputusan bisnis Anda: 1. Memonitor Nilai Aset atau Revaluasi Aset Segala hal yang dimiliki dan digunakan untuk menjalankan aktivitas bisnis Anda adalah aset. Hal tersebut termasuk kendaraan, bangunan, peralatan, persediaan, kas, piutang dagang, investasi, dan lainnya. Ketika Anda hendak meminjam uang dari kreditur, salah satu syarat yang menjadi pertimbangan kreditur adalah nilai aset bisnis Anda. Namun, nilai tersebut jelas berubah seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, nilai aset tetap Anda akan terdepresiasi seiring dengan penggunaannya. Kemudian piutang yang belum dibayar mungkin ada yang tidak tertagih. Dan tentunya fluktuasi kondisi pasar dapat memengaruhi nilai investasi dan pendapatan bunga bisnis Anda. Penting melakukan manajemen aset dengan merevaluasi aset-aset Anda setiap semester atau setidaknya setiap kuartal untuk memperkuat keputusan bisnis. Karena dengan ini Anda dapat menentukan apakah Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar kewajiban-kewajiban bisnis Anda. Jika setelah melakukan revaluasi aset dan mungkin bisnis Anda masih membutuhkan pendanaan lebih, Anda sudah siap untuk menemui kreditur Anda. Setidaknya dengan revaluasi aset, ini akan meminimalisir risiko-risiko dan keraguan akan keputusan bisnis Anda. 2. Buat Jadwal Arus Kas Masuk dan Keluar untuk Kebutuhan Pembayaran Anda dapat membuat jadwal di kalender yang menunjukkan kapan sekiranya arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi di bisnis. Kalender tersebut akan menyeimbangkan aset kas dengan kewajiban bisnis. Jika Anda melihat bahwa bisnis tidak memiliki cukup uang kas untuk melakukan suatu pembayaran, Anda perlu membuat jadwal pinjaman. Anda juga harus menjadwalkan pelunasan pinjaman saat terjadi pemasukan arus kas. Penjadwalan semacam ini dapat membuat Anda keluar dari berbagai krisis dan membantu Anda mengevaluasi kekurangan bisnis Anda. 3. Optimalisasi Aset Sebisa mungkin, Aset yang Anda miliki harus menghasilkan pendapatan secara efektif. Karena kewajiban bisnis Anda akan menghisap sebagian dari pendapatan itu. Dengan menghitung berapa banyak pendapatan yang dihasilkan aset, Anda dapat menentukan apakah Anda menghasilkan cukup uang untuk melunasi pinjaman dan pembayaran lainnya. Jika Anda menemukan bahwa penghasilan aset tidak seimbang dengan kewajiban, Anda dapat melakukan manajemen menyeimbangkan kembali. Banyak opsi untuk bisa menyeimbangkan hal tersebut. Mungkin Anda bisa menjual sebagian aset atau meningkatkan produktivitas. Dengan konsisten menyesuaikan daya penghasilan dari aset dengan kewajiban, Anda dapat menghindari kemungkinan terburuk seperti gagal dalam melunasi kewajiban bisns. Dan Anda juga dapat menyingkirkan aset yang sekiranya tidak berkontribusi atau tidak produktif lagi bagi bisnis Anda. 4. Optimalisasi Investasi Jika bisnis Anda berhasil mencetak profit atau surplus, Anda bisa menginvestasikan sebagian profit untuk memaksimalkan keuntungan bisnis. Sebagai contoh Anda bisa menginvestasikan sebagian surplus pada saham, obligasi, reksadana, atau jenis investasi lainnya. Namun, semakin banyak Anda berinvestasi, semakin tinggi juga risiko yang Anda ambil. Ini sejalan dengan adagium “High Risk, High Return”. Mungkin Anda dapat kehilangan sebagian investasi atau dengan kata lain, Anda merugi. Namun, jika Anda bisa memanfaatkan manajemen risiko investasi secara baik, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari investasi. Dan tentu Anda bisa mengelola aset dan kewajiban bisnis lebih baik lagi. Hal ini jelas membutuhkan usaha dan kesabaran yang tinggi. Mengelola atau melakukan manajemen aset dan kewajiban sangatlah penting bagi bisnis Anda. Ini juga menjadi kunci keberhasilan bisnis baik secara jangka pendek maupun panjang. Manajemen Aset Jadi Lebih Mudah dengan Mekari Jurnal! Itulah beberapa manfaat yang akan didapatkan perusahaan jika menerapkan manajemen aset dalam bisnisnya. Namun, mengelola aset bukanlah hal mudah dan sangat merepotkan. Oleh karena itu, Mekari Jurnal sebagai software accounting Indonesia terbaik hadir untuk membantu pengusaha dalam pengelolaan aset perusahaannya. Apa saja keuntungan yang bisa Anda dapatkan dalam mengelola aset dengan Jurnal? 1. Mencatat & Menyimpan Daftar Aset Dengan memiliki daftar aset, Anda dapat lebih mudah memonitor aset beserta nilai dari masing-masing aset yang Anda miliki. Jurnal, software akuntansi online yang memudahkan Anda dalam pencatatan dan penyimpanan daftar aset. Daftar aset yang dapat Anda lihat dari Jurnal terdiri dari aset yang masih dimiliki hingga aset yang telah dijual/dilepas perusahaan. Dalam software akuntansi Jurnal terdapat dua metode penyimpanan aset yaitu menyimpan aset pada menu Pembelian dan Pengaturan Aset. Selain itu, Anda juga bisa membagi status aset menjadi 3 bagian yaitu: Aset tertunda Aset aktif Aset dijual / dilepas Status aset memungkinkan dalam pengelolaan aset bisnis secara lebih baik; rencana pembelian di masa depan, waktu yang tepat untuk menjual serta pemeliharaan aset umum. Pengusaha dapat memperoleh gambaran yang lengkap dari aset yang mereka miliki, baik yang telah dijual ataupun aset yang perlu dibeli. 2. Penyusutan Secara Otomatis Semua jenis aset tetap, kecuali tanah akan mengalami penyusutan nilai aset. Di mana, penyusutan merupakan salah satu risiko dari penggunaan aset perusahaan, semakin lama penggunaan aset, semakin berkurang juga nilai aset dalam perusahaan. Dengan menggunakan software akuntansi Jurnal, Anda tidak perlu menghitung nilai penyusutan aset secara manual, karena sistem Jurnal telah membantu dalam penghitungan aset secara otomatis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki nilai aset yang tepat untuk laporan, perencanaan dan penjualan menggunakan metode penyusutan yaitu: Metode Saldo Menurun Metode saldo menurun atau reducing balance method mengurangi aset dengan persentase setiap tahun. Oleh karena itu jumlah yang lebih besar akan disusutkan di tahun pertama dan akan terus mengecil pada setiap tahun berikutnya sampai mencapai nilai sisa. Metode Garis Lurus Sedangkan metode ini digunakan untuk menghitung aset terdepresiasi tergantung pada jenis dan nilai aset atau bagaimana sebuah laporan bisnis terlihat dalam laporan keuangan dan pajak. Metode garis lurus atau straight line method mengurangi aset pada tingkat bunga tetap setiap tahun sampai aset tersebut telah mencapai nilai sisa. 3. Laporan Aset Laporan aset merupakan hal terpenting yang memudahkan Anda untuk memonitor aset. Dengan menggunakan software akuntansi Jurnal, Anda akan mendapatkan laporan aset secara instan dan real-time. Di mana, laporan aset pada aplikasi Jurnal akan menjelaskan bagaimana setiap transaksi memengaruhi nilai pada aset tersebut. Laporan aset pada Jurnal juga akan menampilkan daftar jenis aset tetap yang tercatat beserta harga perolehan awal, akumulasi penyusutan, hingga nilai aset secara real-time. Selain itu, Mekari Jurnal menyediakan banyak fitur seperti invoice online dalam bahasa indonesia maupun inggris, pengaturan stok opname dan masih banyak lagi. Coba sekarang untuk pertahankan performa bisnis Anda dengan tetap pegang kendali penuh pada persediaan stok barang. Daftar Mekari Jurnal sekarang dan dapatkan free trial selama 7 hari atau langsung hubungi sales Mekari Jurnal untuk menjadwalkan demo. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Pelajari selengkapnya tentang fitur manajemen aset Mekari Jurnal dengan menonton video tutorial dibawah ini. Watch this video on YouTube Di atas adalah penjelasan tentang pentingnya manajemen aset perusahaan dan cara atau tips yang bisa Anda coba lakukan. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.