Siklus Bisnis: Pengertian, Tahapan, Cara Mengukur dan Manfaat Siklus bisnis menjadi salah satu topik pekerjaan yang ada di dalam bidang keuangan. Selain itu dengan melakukan siklus bisnis juga memberikan harapan besar terhadap kenaikan ekonomi atau fluktuasi secara berkala, harus selalu di perhatikan seperti siklus akuntansi. Pada saat menjalani sebuah bisnis juga membutuhkan sebuah sistem modern seperti aplikasi akuntansi yang bisa membantu di dalam proses mengatur keuangan. Tanpa disadari dengan adanya siklus bisnis juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia industri maupun organisasi. Ketika proses menjalankan usaha dengan menggunakan siklus ini juga bisa mempersiapkan beberapa variasi yang baru. Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara tuntas mengenai siklus bisnis, aplikasi akuntansi, pembukuan usaha dari Mekari Jurnal. Untuk lebih lanjutnya anda bisa langsung saja menyimak penjelasan di bawah ini secara cermat. Pengertian Siklus Bisnis Sebelum membahas lebih jauh mengenai dunia bisnis, lebih baik memahami dari mulai segi pengertian terlebih dahulu. Pengertian dari siklus bisnis adalah terjadinya ekspansi dan pertumbuhan kontraksi ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Sedangkan, Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus (2009) mendefiniskan siklus bisnis sebagai pola naik turunnya aktivitas ekonomi yang berlangsung secara berulang, terdiri dari fase ekspansi (pertumbuhan ekonomi) dan kontraksi (resesi) dalam periode waktu tertentu. Tentunya untuk kontraksi ekonomi ini bisa terjadi pada beberapa periode tertentu saja. Setiap produk juga mengalami naik turun atau yang disebut dengan domestik bruto (PDB). Pada suatu negara bisa menentukan awal maupun akhir dari terjadinya siklus bisnis. Untuk siklus bisnis ini juga mempunyai nama lain atau sering dikenal dengan siklus ekonomi maupun perdagangan. Ketika terjadinya siklus tersebut akan melakukan perhitungan pertumbuhan serta penurunan dari kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu. Bahkan untuk pihak pemerintah juga bisa melakukan pengelolaan siklus bisnis dengan bantuan dari aplikasi akuntansi dan pembukuan usaha dari Mekari Jurnal. Sedangkan untuk bank sentral biasanya bisa dipergunakan untuk melakukan kebijakan moneter dalam menurunkan suku bunga. Selain itu, bank sentral juga bisa membantu dalam sejumlah pengeluaran maupun investasi. Untuk pihak legislatif juga bisa menggunakan kebijakan fiskal dengan melakukan pendorongan maupun memperlambat pertumbuhan ekonomi. Beberapa Tahapan Siklus Bisnis Siklus bisnis ini akan berlangsung dan beroperasional hampir setiap waktu dan bahkan sepanjang waktu. Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan ketika melakukan siklus bisnis. Untuk beberapa tahapan tersebut adalah : Ekspansi Pada tahapan siklus bisnis paling utama ada pada ekspansi. Ketika berada di tahap yang satu ini juga ada beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh beberapa pelaku usaha atau perusahaan. Untuk beberapa indikatornya adalah mempunyai ekonomi positif secara jelas, masuk di dalam pertumbuhan pendapatan, mempunyai lapangan kerja, bisa memenuhi segala permintaan, melakukan penawaran dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Selama berada di tahap utama atau ekspansi di dalam siklus bisnis ini akan diberikan frekuensi investasi yang akan cenderung selalu mengalami peningkatan. Sedangkan untuk peningkatan yang dialami ini bisa berbentuk individu dan pada umumnya dipergunakan untuk membayar hutang supaya tepat waktu. Puncak Pada tahapan siklus bisnis yang kedua adalah puncak. Sudah menjadi hal biasa ketika melakukan kegiatan ekonomi bisa merasakan jenuh dan pertumbuhan tidak bisa semakin meningkat dan berlanjut. Untuk siklus bisnis bisa dikatakan berada di tahap puncak ketika upah, tingkat pekerjaan, harga barang serta jasa berada sudah mencapai jumlah tinggi. Setelah berada di titik tersebut, baru bisa dikatakan bahwa untuk indikator ekonomi ini melakukan peningkatan yang lebih lanjut. Ada banyak sekali macam-macam bisnis maupun individu yang melakukan pemeriksaan kembali dengan beberapa anggaran. Untuk pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi. Akan tetapi untuk saat ini, ketika melakukan pengecekan anggaran bisa langsung dengan menggunakan aplikasi akuntansi dan pembukuan usaha dari Mekari Jurnal. Dengan adanya bantuan kedua alat tersebut untuk proses pengecekan bisa berjalan dalam jangka waktu hitungan detik saja. Kontraksi Untuk tahap siklus bisnis selanjutnya ada pada Kontraksi. Di dalam tahap kontraksi ini juga terdapat lagi beberapa tahapan yang harus dipahami dan dimengerti oleh kalangan masyarakat. Ada dua tahapan yang harus dipahami oleh masyarakat yaitu: Resesi Pada saat akan melakukan tahap kontraksi ini bisa dilakukan atau dimulai secara cepat setelah semua proses ekspansi dan aktivitas ekonomi sudah berakhir atau mengalami penurunan. Tahapan kali ini bisa dilangsungkan selama PDB masih berada di titik yang menandai dari awal atau tahap ekspansi. Selama berada di tahap resesi, semua permintaan yang menurun ini akan segera ditangani langsung. Sehingga dengan hal tersebut juga dijadikan alat untuk mengatasi produsen yang gagal. Setiap usaha maupun perusahaan tentunya melakukan kegiatan produksi atau mempunyai produsen yang disesuaikan lagi dengan output pasar. Sedangkan untuk saat ini indikator ekonomi positif seperti harga maupun upah sedang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Depresi Untuk tahapan yang ada di Kontraksi selanjutnya adalah Depresi. Untuk melakukan tahap depresi ini baru bisa dimulai setelah proses PDB sudah turun dibawah tingkat pra ekspansi maupun garis pertumbuhan yang stabil. Ketika berada di tingkatan depresi, untuk jumlah tingkat pengangguran semakin mengalami peningkatan yang sangat fantastis. Selain itu, juga untuk masalah pertumbuhan ekonomi yang khususnya ada di Indonesia juga mengalami penurunan. Pada tahap depresi pada siklus bisnis ini tetap saja masih bisa berlangsung sampai dengan kegiatan ekonomi mengalami penurunan lebih jauh. Palung Kalangan masyarakat hanya mengerti bahwa untuk tahapan depresi menjadi titik yang paling rendah pada siklus bisnis. Akan tetapi masih ada lagi tahapan yang paling rendah di pembahasan kali ini yaitu palung. Ketika sudah berada di titik ini, setiap negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi secara negatif. Hal tersebut juga bisa terjadi karena untuk penawaran maupun permintaan yang diberikan oleh kalangan masyarakat sedang mengalami penurunan serendah-rendahnya. Pemulihan Setelah tahapan, depresi serta palung sudah mencapai pada titik terendah pada saat melakukan siklus bisnis. Untuk tahapan yang bisa dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu proses pemulihan. Untuk berada di tahap ini, semua ekonomi bisa mulai pulih dan membalikan semua tren negatif. Selain itu untuk masalah permintaan yang mengalami peningkatan dan pasokan ini akan segera untuk menyusul ke tahap lebih tinggi. Ketika semuanya sudah mengalami perubahan yang lebih tinggi lagi, pada akhirnya untuk proses investasi terus masih bisa dilanjutkan. Bahkan untuk lapangan kerja yang ada di luaran sana akan terus mengalami peningkatan produksi secara signifikan. Ketika berada di tahap pemulihan ini tetap masih bisa berlangsung sampai dengan PDB kembali lagi garis pertumbuhan yang stabil. Ketika sudah berada di titik tersebut, untuk siklus bisnis ini bisa berakhir dan memulai dengan hal baru atau sering disebut dengan tahap ekspansi. Dampak Siklus Bisnis pada Perusahaan Siklus bisnis, yang meliputi fase ekspansi dan kontraksi ekonomi, memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek perusahaan. Pada fase ekspansi, perusahaan cenderung mengalami peningkatan permintaan konsumen, yang berujung pada kenaikan penjualan, pendapatan, dan keuntungan. Selan itu, investasi dalam aset baru, ekspansi kapasitas produksi, dan pengembangan produk baru juga meningkat, didukung oleh kemudahan akses pembiayaan. Selanjutnya, perekrutan tenaga kerja meningkat, tingkat pengangguran menurun, dan arus kas perusahaan menguat. Strategi perusahaan pun berfokus pada pertumbuhan dan ekspansi pasar, dengan pengambilan risiko yang lebih besar. Nilai aset perusahaan juga cenderung meningkat selama fase ini. Sebaliknya, pada fase kontraksi, permintaan konsumen menurun, menyebabkan penurunan penjualan, pendapatan, dan potensi kerugian. Investasi dan ekspansi cenderung dikurangi, dan perusahaan fokus pada penghematan biaya. Kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan investasi juga muncul akibat ketidakpastian ekonomi. Pengurangan tenaga kerja dilakukan untuk menekan biaya, yang berakibat pada peningkatan tingkat pengangguran. Arus kas perusahaan menurun, memerlukan pengelolaan yang hati-hati untuk menghindari masalah likuiditas. Strategi perusahaan beralih ke penghematan biaya, efisiensi, dan pengelolaan risiko yang lebih konservatif. Nilai aset perusahaan pun mengalami penurunan selama fase ini. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang siklus bisnis sangat penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang tepat dan mengelola risiko dengan efektif. Cara Mengukur Siklus Bisnis Tentunya pada saat terjadinya siklus bisnis, untuk kalangan masyarakat, pengusaha maupun perusahaan tetap harus melakukan pengukuran. Ada beberapa cara pengukuran yang bisa dilakukan pada saat siklus bisnis. Beberapa cara mengukur tersebut adalah: Waktu Siklus Di Dalam Sebuah Bisnis Pada Negara Indonesia belum bisa menerapkan untuk waktu siklus yang harus dilakukan pada suatu bisnis maupun perusahaan. Berbeda jauh dengan negara Amerika Serikat yang berhasil bisa menentukan tanggal untuk melakukan penelitian siklus bisnis. Ketika melakukan penelitian ini juga harus disesuaikan lagi dengan penelitian ekonomi yang bersifat ekstensif. Ada beberapa permasalahan atau kasus yang sering terjadi pada saat proses penentuan waktu ketika berada di siklus sebuah bisnis, salah satunya yaitu retrospeksi. Untuk siklus retrospeksi ini biasanya bisa terjadi di setiap bulan maupun tahun. Sedangkan durasi dari melakukan durasi dari sebuah ekspansi ini akan terus mengalami peningkatan selama 27 sampai dengan 103 bulan. Meningkatkan Keparahan Dalam Siklus Sebuah Bisnis Pada saat akan mengukur sebuah siklus di dalam bisnis, pasti mempunyai cara yang berbeda-beda. Akan tetapi ada satu cara mudah yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan komunikasi dengan pihak atau lembaga terkait. Ketika proses komunikasi, hanya mempunyai satu titik pembahasan saja yaitu membicarakan mengenai tingkat dari keparahan siklus di dalam sebuah bisnis. Semua pakar ekonomi biasanya melakukan pengukuran dengan tahap resesi dan memisah dengan ekspansi. Saat melakukan pengukuran tingkat keparahan ini juga dibagi menjadi tiga metrik. Untuk ketiga metrik tersebut adalah: Kedalaman melakukan proses pengukuran di dalam kedalaman maka ada satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab. Untuk satu pertanyaan tersebut adalah “berapa lama tingkat intensitas dalam proses tahap resesi?” Difusi langkah selanjutnya ketika melakukan pengukuran juga muncul pertanyaan yang juga harus dijawab. Satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab adalah “seberapa luas tahap resesi dalam pertumbuhan ekonomi nasional?”. Durasi Di dalam durasi juga muncul satu pertanyaan yang juga harus dijawab oleh para pelaku mengalami siklus di dalam sebuah bisnis. Untuk satu pertanyaan yang sering muncul adalah “berapa lama tahap resesi berlangsung”. Tentunya untuk beberapa pertanyaan yang sudah disebutkan diatas harus dijawab sesuai dengan fakta. Pada saat proses menjawab semua pertanyaan yang sudah ada diatas ini juga harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Pasti anda juga sudah mengerti bahwa untuk proses penelitian sendiri tidak bisa dilakukan dengan jangka waktu pendek. Kurang lebih untuk waktu yang dibutuhkan dalam proses penelitian ini adalah tiga sampai dengan lima bulan. Tahapan Mengukur Siklus Bisnis Dirasa dengan beberapa pertanyaan dipergunakan untuk mengukur dari siklus sebuah bisnis masih ada yang kurang. Sehingga muncul beberapa pertanyaan dan tahapan lagi untuk menentukan tingkat keparahan dari sebuah tahap ekspansi. Untuk beberapa tahapan dan pertanyaan tersebut adalah: Pronounced : tahapan yang paling utama pada saat melakukan pengukuran tahap ekspansi adalah pronounced. Pada tahapan kali ini juga ada satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab. Untuk satu pertanyaan tersebut adalah “seberapa mencolok atau signifikankan sebuah tahap ekspansi?” Pervasif : tahapan kedua juga sama seperti yang sebelumnya. Ada juga satu pertanyaan yang harus dijawab oleh para pelaku dari siklus di dalam sebuah bisnis. Satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab ini adalah “seberapa banyak aspek ekonomi yang sudah dicapai pada tahapan ekspansi?” Persistent : untuk tahapan yang paling akhir adalah persistent. Tentunya untuk tahapan kali ini sangat krusial dan penting. Sama juga seperti yang sebelumnya ada juga satu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua para pelaku siklus di dalam bisnis yaitu “apakah ketika tahap ekspansi berlangsung bisa mempunyai waktu yang lebih banyak?”. Beberapa pertanyaan yang juga sudah disebutkan diatas, harus dijawab sesuai dengan faktanya. Sedangkan untuk beberapa pertanyaan yang harus menggunakan atau mempunyai data, bisa juga memberikan. Tanpa disadari dengan memberikan data, bisa membantu dalam proses pengembangan bisnis maupun usaha. Seiring berjalannya waktu untuk proses resesi di setiap negara bisa tangani secara perlahan-lahan. Untuk proses penanganan ini juga membutuhkan bantuan dari beberapa pihak seperti pemerintah, legislatif dan masih banyak lainnya. Manfaat Siklus Bisnis Berdasarkan penjelasan sebelumnya, pemahaman siklus bisnis menjadi hal yang penting bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat siklus bisnis untuk perusahaan: 1. Dasar Pengambilan Keputusan Strategis Pengetahuan ini memungkinkan para pelaku bisnis untuk mengantisipasi perubahan pasar, mengelola risiko, dan memanfaatkan peluang yang muncul di setiap fase siklus. Bagi para profesional keuangan, pemahaman siklus bisnis membantu dalam merancang strategi investasi yang optimal, mengelola portofolio, dan memprediksi kinerja keuangan perusahaan. 2. Mendatangkan Investor Selama fase ekspansi, ketika ekonomi tumbuh dan prospek bisnis cerah, investor cenderung meningkatkan investasi. Mereka melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pertumbuhan perusahaan, peningkatan permintaan konsumen, dan kondisi pasar yang optimis. Mereka mungkin mengalokasikan dana ke berbagai aset, seperti saham, obligasi korporasi, atau proyek-proyek investasi baru, dengan harapan mendapatkan pengembalian yang tinggi. 3. Meminimalisir Resiko Untuk menghindari risiko kenaikan harga aset yang tidak berkelanjutan selama ekspansi, investor perlu menganalisis siklus bisnis dengan cermat. Di sisi lain, investor mampu mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan di setiap fase siklus bisnis, dengan memahami dinamika pasar dan mengadaptasi strategi mereka sesuai dengan kondisi yang berlaku. Mengelola Bisnis dengan Efektif Menggunakan Mekari Jurnal Mempunyai usaha atau perusahaan yang sesuai dengan keinginan ini, tentu saja membutuhkan waktu dan strategi secara matang-matang. Selain itu, untuk juga harus mempunyai pengelolaan keuangan bisnis secara baik dan benar. Mekari Jurnal merupakan sistem akuntansi online dengan laporan keuangan seperti neraca keuangan, arus kas, laba-rugi, dan lainnya. Tujuan Mekari Jurnal adalah memudahkan pembukuan serta proses akuntansi pemilik bisnis. Semua perusahaan dan pengusaha pasti menginginkan administrasi yang berjalan baik sementara masih banyak perusahaan yang kesusahan untuk mengelola administrasi yang baik, untuk itulah Mekari Jurnal hadir sebagai Simple Online Accounting Software untuk menunjang kesuksesan pebisnis. Dengan menggunakan aplikasi anggaran dari Mekari Jurnal, maka lebih menghemat waktu proses administrasi dan operasional, dengan harga yang efisien, efektif dan cepat. Karena itu, pebisnis bisa lebih fokus untuk mengembangkan usahanya. Referensi: Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, (2009), Economics.