Tips Manajemen Keuangan Bisnis Kecil Yang Efektif Bagi Anda yang ingin mengetahui dan memahami bagaimana mengelola keuangan bisnis, simak beberapa tips manajemen keuangan bagi bisnis atau usaha kecil, simak beberapa contoh dari Mekari Jurnal di bawah! Tidak peduli seberapa kecil usaha yang sedang Anda jalankan, persiapkanlah pencatatannya dengan baik, agar jika suatu hari nanti usaha itu menjadi besar, Anda tidak akan kerepotan. Selain untuk alasan tersebut, sebenarnya pencatatan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur kinerja dan target, apakah sudah tercapai atau belum. Banyak usaha kecil yang bangkrut padahal sebenarnya dapat berpotensi menjadi besar, hanya karena masalah manajemen keuangan bisnis yang kurang efektif. Soal mengatur keuangan usaha memang seringkali menjadi masalah yang sangat rumit bagi pengusaha pemula dan pemilik UMKM. Mengelola keuangan bisnis secara efektif merupakan sebuah metode untuk menjaga laju atau aliran dana perusahaan agar tidak terjadi kebocoran yang berujung kerugian finansial. Apa Itu Manajemen Keuangan? Manajemen keuangan berarti merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan keuangan seperti pengadaan dan penggunaan dana bisnis atau perusahaan. Salah satu contoh dalam melakukan manajemen keuangan baik pada bisnis besar maupun kecil adalah membuat catatan lengkap mengenai keuangan, baik itu cash flow, catatan omset harian, mingguan, dan bulanan, serta catatan pembelian usaha merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat dari Mekari Jurnal Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Kenapa Managemen Keuangan Penting Bagi Bisnis Kecil? Manajemen keuangan juga penting bagi usaha atau bisnis kecil karena berbagai alasan, seperti contoh berikut: Menyusun strategi, atau mengidentifikasi apa yang akan terjadi secara finansial bagi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya. Misalnya, pemimpin membutuhkan wawasan tentang kinerja saat ini untuk perencanaan skenario. Pengambilan keputusan, atau membantu para pebisnis memutuskan cara terbaik untuk mengeksekusi rencana dengan memberikan laporan keuangan terkini dan data tentang KPI yang relevan. Mengontrol, atau memastikan setiap departemen berkontribusi pada visi dan beroperasi sesuai anggaran dan sejalan dengan strategi. 4 Tujuan Utama Manajemen Keuangan Bisnis Di Perusahaan Manajemen keuangan merupakan langkah penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang memiliki berbagai tujuan. Bagi pengusaha, terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mengelola keuangan dengan efektif. Berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan: Meningkatkan Keuntungan Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan meningkatkan jumlah produksi. Namun, perlu diperhatikan permintaan pasar agar produksi tidak berlebihan dan menyebabkan penumpukan barang. Jika jumlah produksi tidak seimbang dengan permintaan, dapat dilakukan strategi upselling untuk mengalihkan penjualan dari produk kurang laku ke produk yang diminati secara lebih intens. Hal ini dapat membantu memaksimalkan keuntungan bisnis. Mengatur Struktur dan Efisiensi Modal Pengelolaan keuangan yang baik melibatkan pengaturan struktur modal yang tepat. Evaluasi berkala diperlukan untuk menilai apakah struktur modal yang diterapkan sudah efektif. Selain itu, perusahaan harus mengelola modal dengan efisien agar tidak ada pemborosan sumber daya selama beroperasi. Mengawasi Keuangan dan Arus Kas Pengawasan keuangan merupakan tujuan penting dalam manajemen keuangan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat memantau aliran masuk dan keluar uang dengan jelas. Penting bagi perusahaan untuk menjaga arus kas yang lancar agar dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan mendukung kegiatan operasional secara keseluruhan. Meningkatkan Aset dan Membayar Utang Manajemen keuangan juga bertujuan untuk meningkatkan aset perusahaan dan membayar utang dengan tepat waktu. Dengan mempertahankan dan meningkatkan aset, perusahaan dapat meningkatkan nilai kekayaan dan daya tahan finansial. Selain itu, membayar utang secara teratur membantu menjaga hubungan baik dengan kreditor dan meningkatkan reputasi perusahaan. Secara keseluruhan, manajemen keuangan yang baik merupakan kunci untuk mencapai keuntungan optimal dan memastikan keberlanjutan bisnis. Perusahaan perlu mengadopsi strategi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka guna mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Bisnis Manajemen keuangan bisnis mencakup empat bidang utama yaitu: 1. Perencanaan Dalam tahap perencenaan, Anda bisa memproyeksikan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan arus kas positif, mengalokasikan dana untuk mengembangkan atau menambah produk atau layanan baru dan mengatasi kejadian tak terduga. Perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa kategori termasuk biaya modal, biaya tenaga kerja serta biaya tidak langsung dan operasional. 2. Penganggaran Mengalokasikan dana perusahaan yang tersedia untuk memenuhi biaya, seperti hipotek atau sewa, gaji, bahan baku, biaya karyawan dan kewajiban lainnya. Idealnya akan ada beberapa anggaran yang tersisa dan disisihkan untuk keadaan darurat. Selain itu juga untuk mendanai peluang bisnis baru. 3. Mengelola dan menilai risiko Menilai dan memberikan kontrol kompensasi untuk berbagai risiko, termasuk: Risiko pasar: Mempengaruhi investasi bisnis serta, untuk perusahaan publik, pelaporan dan kinerja saham. Mungkin juga mencerminkan risiko keuangan khusus untuk industri, seperti pandemi yang memengaruhi restoran atau pergeseran ritel ke model langsung ke konsumen. Risiko kredit: Efek dari, misalnya, pelanggan tidak membayar tagihan mereka tepat waktu dan dengan demikian bisnis tidak memiliki dana untuk memenuhi kewajiban, yang dapat mempengaruhi kelayakan kredit dan penilaian, yang menentukan kemampuan untuk meminjam pada tingkat yang menguntungkan. Risiko likuiditas: Tim keuangan harus melacak arus kas saat ini, memperkirakan kebutuhan kas masa depan dan bersiap untuk membebaskan modal kerja sesuai kebutuhan. Risiko operasional: Ini adalah kategori umum, dan baru bagi beberapa tim keuangan. Ini mungkin termasuk, misalnya, risiko serangan siber dan apakah akan membeli asuransi keamanan siber, pemulihan bencana dan rencana kelangsungan bisnis apa yang ada dan praktik manajemen krisis apa yang dipicu jika seorang eksekutif senior dituduh melakukan penipuan atau pelanggaran. 4. Prosedur Manajemen akan menetapkan prosedur mengenai bagaimana tim keuangan akan memproses dan mendistribusikan data keuangan, seperti faktur, pembayaran, dan laporan, dengan keamanan dan akurasi bagi bisnis. Prosedur tertulis ini juga menguraikan siapa yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan keuangan di perusahaan—dan siapa yang menandatangani keputusan tersebut. Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Mekari Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Fungsi Manajemen Keuangan dalam Pengelolaan Bisnis Manajemen keuangan merupakan aspek penting dalam pengelolaan bisnis yang berperan sebagai panduan bagi pemilik usaha untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi manajemen keuangan yang perlu diketahui: Merencanakan Fungsi utama manajemen keuangan adalah merencanakan keuangan perusahaan. Perencanaan keuangan melibatkan pengaturan penggunaan dana, penentuan laba dan rugi perusahaan, serta tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Alokasi Dana Manajemen keuangan juga melibatkan alokasi dana yang tepat untuk setiap divisi atau departemen dalam perusahaan. Prinsip alokasi ini adalah mengoptimalkan penggunaan dana dengan meminimalkan biaya dan mencapai keuntungan yang maksimal. Pengendalian Pengendalian keuangan merupakan fungsi penting dalam manajemen keuangan. Perusahaan harus mampu mengontrol penggunaan dana sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Evaluasi secara berkala diperlukan untuk memantau kondisi keuangan perusahaan dan mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan. Penggunaan sistem akuntansi dapat membantu memonitor kondisi keuangan secara efektif. Audit Fungsi pengelolaan keuangan lainnya yang tak kalah penting adalah pemeriksaan atau audit. Audit dilakukan secara berkala untuk mencegah penyimpangan keuangan seperti pencucian uang atau pencurian. Dengan adanya proses audit yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi kecurangan serta memitigasi risiko yang terkait. Pelaporan Pemilik usaha perlu menyusun laporan keuangan yang akurat dan transparan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Laporan keuangan menjadi indikator kesehatan perusahaan. Jika laporan keuangan menunjukkan kerugian yang berkelanjutan dalam periode tertentu, perlu dilakukan evaluasi dan perubahan strategi. Sebaliknya, jika laporan keuangan menunjukkan keuntungan yang berkelanjutan, perusahaan dapat disimpulkan sedang berkembang dengan baik. Secara keseluruhan, manajemen keuangan memainkan peran penting dalam pengelolaan bisnis dengan mengoptimalkan penggunaan dana, mengendalikan keuangan, melindungi aset perusahaan, serta memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan yang baik. Prinsip Etika dalam Manajemen Keuangan Bisnis Manajemen keuangan memegang peran penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Untuk menjalankan tugas dengan baik, staf yang terlibat dalam divisi keuangan perlu mengikuti prinsip-prinsip etika berikut: Integritas Integritas adalah prinsip utama dalam manajemen keuangan. Staf keuangan harus menjunjung tinggi kejujuran dan tidak menyembunyikan informasi terkait pekerjaan mereka. Ketika perusahaan mengalami kerugian, pengelola keuangan harus berkomunikasi secara jujur kepada pemangku kepentingan perusahaan. Hal ini penting agar pemilik usaha dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberlanjutan bisnis. Akuntabilitas Pengelola keuangan harus bertanggung jawab atas tugas dan kinerjanya. Mereka harus memastikan transparansi dalam mengelola dana perusahaan, termasuk asal-usul dan alokasi dana tersebut. Akuntabilitas yang baik memungkinkan evaluasi kinerja keuangan dan pengambilan keputusan yang informasional. Konsistensi Manajemen keuangan perlu dilakukan secara konsisten dengan mengikuti sistem yang telah ditetapkan perusahaan. Konsistensi ini memastikan keteraturan dalam pengelolaan keuangan dari tahun ke tahun. Jika ada perubahan dalam sistem, penjelasan yang jelas harus diberikan untuk memahami alasan di balik perubahan tersebut. Perubahan sistem seringkali mengindikasikan adanya kekurangan dalam pengelolaan keuangan. Kelangsungan Bisnis Pengelola keuangan harus menyadari bahwa pekerjaan mereka berdampak langsung pada kelangsungan bisnis dan kesejahteraan individu di dalamnya. Oleh karena itu, mereka harus beroperasi sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. Transparansi Perusahaan harus menjaga transparansi dalam pelaporan keuangan, terutama kepada investor yang berperan dalam menyuntikkan dana segar ke perusahaan. Pemilik usaha harus memperlihatkan kondisi keuangan yang sebenarnya tanpa menyembunyikan informasi yang dapat menimbulkan keraguan di kalangan investor. Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika ini, manajemen keuangan dapat menjaga integritas, transparansi, dan kepercayaan pemangku kepentingan, serta memastikan kesehatan keuangan perusahaan. Contoh Kasus Manajemen Keuangan Bisnis Berikut adalah beberapa contoh studi kasus yang bisa dipelajari: Kasus 1 – Diversifikasi Produk di Perusahaan Pasta Gigi Perusahaan fiktif BrightSmile Care telah 20 tahun memimpin 30 % pangsa pasar pasta gigi nasional. CEO, melihat tren oral-care terintegrasi, hendak meluncurkan lini sikat gigi. Sebelum proses berjalan, tim riset mengungkap fakta: margin laba bruto pasta gigi mereka menurun dua poin persentase akibat kenaikan harga sorbitol. Diversifikasi dinilai cara tepat menambah sumber profit sekaligus mempertahankan merek di benak konsumen. Estimasi Biaya Produksi dan Sumber Pendanaan Manager produksi memperkirakan investasi awal mesin injeksi plastik, moulding bulu sikat, serta packaging sebesar Rp 18 miliar. Opsi pendanaan: (a) menggunakan 60 % laba ditahan + 40 % pinjaman bank jangka menengah 5 tahun berbunga tetap 10 %/tahun, atau (b) pinjaman 100 % dari bank investasi dengan bunga mengambang 3 % + BI-7DRR. Manajer keuangan menyusun capital budgeting: net cash inflow diproyeksi Rp 7 miliar/tahun; NPV skenario (a) +Rp 4,2 miliar, IRR 16 %; skenario (b) NPV +Rp 3,6 miliar, IRR turun karena volatilitas suku bunga. Dewan memutuskan skenario (a) karena kepastian beban bunga tetap. Pengendalian Arus Kas dan Anggaran Selama tahun pertama, likuiditas tertekan: perusahaan merekrut 120 operator, membayar pemasok nilon impor dalam dolar, dan menambah stok 60 hari sebelum peluncuran. Manajer keuangan menyiapkan rolling-cash-forecast mingguan untuk memastikan working capital cukup membayar gaji dan bahan baku. Ia juga menegosiasikan letter of credit 90 hari agar pembayaran dolar mundur hingga sikat gigi mulai terjual. Evaluasi Pasca-Peluncuran Enam bulan setelah rilis, unit terjual 18 % di atas proyeksi dan utilisasi mesin mencapai 85 %. Surplus kas awal dimanfaatkan sebagai earmarked fund riset obat kumur herbal. Namun analisis varians menunjukkan biaya plastik naik 7 %. Kesimpulan: diversifikasi berhasil, tetapi manajer keuangan merekomendasikan kontrak pembelian bahan baku jangka panjang guna menstabilkan margin. Studi kasus ini menekankan pentingnya sinkronisasi strategi produksi, struktur modal, dan manajemen kas saat memperluas portofolio. Kasus 2 – Optimalisasi Manajemen Kas pada Ritel Fesyen UrbanThreads, jaringan butik fesyen dengan 40 gerai di kota-kota besar, mengalami masalah klasik: sales besar saat akhir pekan tetapi arus kas negatif di tengah pekan akibat penjadwalan pembayaran pemasok dan sewa mal. Meski penjualan tahunan naik 12 %, saldo rekening sering turun di bawah garis aman; perusahaan terpaksa memakai overdraft denda tinggi. Manajer keuangan melakukan analisis siklus kas: rata-rata cash conversion cycle 58 hari, sedangkan pemasok meminta pelunasan 30 hari. Ia memutuskan: Implementasi daily cash pooling – semua gerai menyetor pendapatan elektronik ke rekening pusat tiap malam; saldo terkonsolidasi memberi bunga harian positif, menggantikan saldo terpecah tanpa bunga. Negosiasi ulang termin pembayaran ke pemasok kain menjadi 45 hari dengan diskon 1 % jika dibayar dalam 15 hari (2-tier terms). Dengan cash pooling, perusahaan dapat memanfaatkan diskon untuk sebagian invoice, menghemat Rp 900 juta per tahun. Memperkenalkan instalment payment 0 % bagi pelanggan menggunakan fintech pay-later. Penjualan meningkat 8 %, sementara settlement dari fintech diterima T + 1, mempercepat cash inflow. Setelah enam bulan, cash conversion cycle turun ke 28 hari, overdraft dieliminasi, dan interest cost tahunan berkurang Rp 1,3 miliar. Studi ini menegaskan bahwa manajemen kas bukan sekadar menambah penjualan, tetapi mengatur kapan uang masuk-keluar demi meminimalkan biaya pendanaan jangka pendek. Kasus 3 – Pendanaan Skala Besar Startup SaaS Rintisan perangkat lunak CloudLedger menawarkan aplikasi akuntansi berbasis subscription. Dengan pertumbuhan pengguna 15 % bulanan, tim butuh pusat data baru agar latency tetap di bawah 100 ms. Investasi server dan lisensi hyper-converged dipatok US $ 6 juta. Karena arus kas operasional belum positif, CFO menimbang dua skema: (i) venture capital Seri B US $ 10 juta menukar 18 % ekuitas, atau (ii) revenue-based financing (RBF) senilai US $ 6 juta dengan royalti 6 % dari pendapatan bulanan hingga pengembalian 1,4× modal. CFO memproyeksikan jika pertumbuhan tetap di jalur, pendapatan tahunan US $ 20 juta akan tercapai 24 bulan lagi. RBF akan lunas dalam 30 bulan; internal rate of dilution nol tetapi menekan margin kotor. Sebaliknya, VC menambah kas lebih besar untuk ekspansi regional, namun mengurangi kepemilikan pendiri. Setelah simulasi skenario, dewan memilih kombinasi: US $ 4 juta RBF + US $ 4 juta ekuitas. Struktur hibrida ini menjaga runway 18 bulan, menunda dilusi besar hingga valuasi lebih tinggi. CFO memasang key covenants: rasio burn multiple ≤ 1,5 dan kewajiban monthly recurring revenue (MRR) minimal US $ 600 k dalam 12 bulan, agar royalti tidak melampaui 8 % pendapatan. Pelajaran penting: di sektor teknologi berisiko tinggi, manajer keuangan harus menyeimbangkan cost of capital dan hilangnya kendali (dilusi). Instrumen kreatif—RBF, SAFE, convertible notes—bisa dipadukan supaya profil pendanaan selaras dengan kurva pertumbuhan. Kasus 4 – Restrukturisasi Utang Produsen Furnitur Ekspor PT KayuLestari mengekspor furnitur jati 70 % ke Eropa. Pandemi memukul permintaan; pendapatan merosot 35 % sementara cicilan pinjaman berdenominasi USD tetap jatuh tempo. Kurs rupiah melemah, sehingga beban bunga efektif naik. Rasio debt service coverage turun ke 0,9 ×—di bawah covenant 1,2 ×. Manajer keuangan mengajukan restrukturisasi: Perpanjangan tenor sisa pinjaman 4 tahun menjadi 7 tahun, dengan masa tenggang pokok 12 bulan. Hedging natural: menegosiasikan kontrak jual-beli ke buyer Eropa dalam USD agar mismatch valas berkurang. Sale-and-leaseback gudang logistik senilai Rp 50 miliar untuk menghasilkan kas lunak membayar bunga tertunggak. Bank setuju setelah perusahaan menyetor jaminan escrow 10 % dari setiap invoice ekspor. Dalam 18 bulan, penjualan membaik; DSCR naik menjadi 1,35 ×. KayuLestari kemudian melunasi sebagian pokok lebih cepat, menghemat bunga Rp 4 miliar. Kasus ini menegaskan pentingnya proaktif bernegosiasi sebelum gagal bayar, serta memanfaatkan instrumen lindung nilai untuk mengurangi tekanan kurs. Kasus 5 – Analisis Investasi Proyek Energi Surya Perkebunan Sawit Perkebunan Nusa Agro Energi memakai diesel untuk menggerakkan pompa irigasi. Harga solar naik, emisi CO₂ menjadi sorotan pembeli minyak sawit berkelanjutan. Tim keuangan menilai proposal pembangkit surya 5 MWp (capex Rp 65 miliar). Metodologi Penilaian Discounted Cash Flow dengan cost of equity 14 %, cost of debt 9 %, struktur modal 60/40, sehingga WACC 11,4 %. Proyeksi penghematan bahan bakar Rp 13 miliar/tahun, biaya operasi panel Rp 0,8 miliar/tahun. Pemerintah menawarkan insentif tax allowance memotong pajak penghasilan 30 % dalam 6 tahun. Hasil Keputusan NPV +Rp 22 miliar, IRR 17,8 %, payback period 4,9 tahun. Sensitivitas menunjukkan jika harga diesel kembali turun 20 %, IRR tetap di atas WACC (12,4 %). Komite investasi menyetujui dengan syarat: memasang performance guarantee produsen panel minimal 80 % yield selama 10 tahun dan menempatkan cadangan perawatan Rp 3 miliar. Pendanaan Hijau Perusahaan menerbitkan green loan Rp 40 miliar suku bunga 7 %/tahun setelah diverifikasi lembaga ESG independen. Sisa pendanaan dari laba ditahan. Ini menurunkan rata-rata biaya modal dan meningkatkan reputasi keberlanjutan di mata pembeli global. Setelah implementasi, emisi CO₂ turun 7 000 ton/tahun. Perusahaan mendapat premi harga CPO berkelanjutan 3 % yang belum masuk perhitungan awal—menambah upside proyek. Studi kasus menegaskan manajer keuangan harus mengintegrasikan faktor lingkungan dan insentif fiskal ke dalam analisis investasi, tidak semata menilai penghematan biaya langsung. Dari contoh di atas, kita dapat memahami bagaimana manajemen keuangan dijalankan dalam sebuah proses bisnis. Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Mekari Jurnal. Pelajari selengkapnya! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Tips Sederhana Melakukan Manajemen Keuangan Bisnis Kecil Berikut ini merupakan beberapa tips manajemen keuangan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengatur keuangan bisnis kecil yang efektif. 1. Memahami pembukuan keuangan Untuk mengelola pembukuan dengan efektif, setidaknya Anda perlu membuat 5 buku akun terpisah yang mencatat setiap transaksi. Buku akun yang dibutuhkan yaitu buku arus kas yang berisi catatan uang keluar dan masuk, buku persediaan barang, buku pembelian dan penjualan, buku hutang piutang, serta buku biaya dan pendapatan lain selain penjualan barang atau jasa. Pastikan juga anda pelajari alternatif aplikasi excel untuk pembukuan toko sederhana lebih mudah yaitu Mekari Jurnal. 2. Memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi Pada umumnya, yang menjadi faktor utama kebangkrutan usaha kecil adalah karena tidak melakukan pemisahan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Jika hal ini Anda lakukan, maka tidak jelas mana uang untuk bisnis, dan mana uang untuk keperluan pribadi. Anda dapat mengambil gaji dari hasil keuntungan usaha Anda sendiri untuk keperluan pribadi. Kerap kali para pelaku usaha kecil tidak memisahkan keuangan pribadinya dengan keuangan usaha. Alasannya adalah karena usaha yang masih kecil, sehingga dianggap belum kompleks. Padahal hal tersebut merupakan kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan gagalnya bisnis. Baca juga: Cara Pilih Aplikasi Pembukuan Usaha Kecil Terbaik 3. Merencanakan penggunaan uang dengan baik Sebagai seorang pebisnis, Anda harus merencanakan penggunaan uang sebaik mungkin, apalagi saat Anda memiliki modal lebih banyak dari yang telah diperhitungkan. Sebaiknya Anda tidak menghamburkan uang meskipun saldo kas bisnis Anda dalam posisi mempunyai dana yang lebih dari cukup. Sesuaikan rencana pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas sebaik mungkin. Anda dapat menunda rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat dalam meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya-biaya. Selanjutnya, Anda perlu melakukan analisa cost and benefit untuk meyakinkan bahwa penggunaan uang Anda tidak akan sia-sia dan dapat memberikan return yang menguntungkan atau meningkatkan profit usaha. Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut 4. Melakukan putaran kas secara efektif Jangan hanya berpusat pada keuntungan, namun cara mengelola keuangan usaha atau bisnis juga meliputi bagaimana Anda melakukan manajemen hutang, piutang dan persediaan. Banyak usaha yang mengalami kesulitan kas meskipun catatan akuntansi mereka menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana Anda memutar kas, karena putaran kas akan melambat jika termin penjualan kredit lebih lama daripada pembelian, atau jika Anda harus menyimpan persediaan barang dagangan. Anda harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit, dan Anda juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order tanpa membebani keuangan. Kelola Kas & Transaksi Lebih Mudah dan Akurat, Pelajari Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! 5. Memastikan perhitungan keuntungan Tujuan Anda sebagai seorang pebisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan dengan modal kecil. Namun apakah Anda mengetahui berapa keuntungan yang telah didapatkan dari bisnis? Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri, dimana bagian yang paling krusial dalam menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya dapat diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai. Namun sebagian yang lainnya tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Kemudian sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman. 6. Memanfaatkan pihak ketiga atau menggunakan software Anda dapat menggunakan karyawan atau pihak ketiga untuk membantu melakukan pencatatan keuangan usaha kecil Anda. Berinvestasilah pada SDM, atau jika belum memungkinkan, Anda dapat menggunakan bantuan software khusus untuk mengelola keuangan bisnis Anda. Sudah ada banyak sekali software manajemen keuangan sederhana untuk usaha atau bisnis kecil yang dijual di pasaran. Harganya beragam sesuai kebutuhan Anda. Dengan menggunakan software tersebut, Anda dapat menghemat waktu dan pekerjaan Anda. Itulah beberapa tips manajemen keuangan bisnis kecil yang dapat Anda ikuti. Gunakan software akuntansi online Mekari Jurnal yang cocok untuk digunakan para pelaku UKM di Indonesia. Mekari Jurnal dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang dapat membantu Anda dalam mengerjakan pembukuan secara lebih mudah dan praktis. Dengan menggunakan Mekari Jurnal, Anda tidak perlu mengunduh dan menginstal aplikasi apapun pada komputer Anda. Hanya perlu mendaftar dan melakukan login, kemudian Anda dapat mulai mengerjakan pembukuan kapan dan dimana saja dengan mudah! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian manajemen keuangan usaha, serta tips dan contoh dalam menjalankan bisnis termasuk bisnis kecil. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.