Transformasi Digital Dalam Manajemen Produksi dan Manufaktur Highlight Transformasi digital menjadi bagian penting dalam manufaktur untuk mengoptimalkan efisiensi produksi dan akurasi keuangan Sistem industri yang lebih modern membangun ekosistem yang lebih komprehensif dengan mengintegrasikan proses produksi dengan akuntansi, penjualan, dan rantai pasokan lainnya Dukungan teknologi yang canggih penting untuk mengadopsi digitalisasi pada proses produksi, seperti software yang mendukung efisiensi proses produksi yang terintegrasi dengan sistem akuntansi, yang bisa Anda temukan pada fitur unggulan Mekari Jurnal Era industri 4.0 sudah mulai memasuki dunia manufaktur sepenuhnya, sehingga bukan menjadi rahasia jika menjadi penentu daya saing dengan kompetitor lainnya. Bagi sebagian besar pemilik usaha, transformasi digital dalam sektor produksi sudah bukan lagi sekadar wacana futuristik. Berdasarkan studi yang bernama 2024 Manufacturing Vision Study, 92% perusahaan manufaktur dunia yang menjadi responden mengungkapkan bahwa menjadikan transformasi digital sebagai prioritas utama. Walaupun begitu, menurut survei Kementerian Perindustrian, hanya sekitar 20% perusahaan manufaktur dalam negeri yang baru mengadopsi teknologi industri 4.0. Lalu, bagimana caranya untuk dapat mengadopsi digitalisasi dalam manajemen produksi manufaktur yang efektif dan efisien? Dampak Digitalisasi Pada Perusahaan Manufaktur Jika melihat dari kebutuhan nyata akan transformasi digital pada proses produksi, maka salah satu capaian akhirnya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Mengutip dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengapresiasi 76 industri menyandang gelar “Champion INDI 4.0” karena telah sukses melakukan transformasi industri 4.0. Untuk mencapai gelar ini, maka sebuah industri harus memenuhi kriteria seperti: Meningkatkan produktivitas dari 5% hingga 22% Menurunkan konsumsi energi mencapai 4% hingga 40% Menurunkan biaya produksi sekitar 3% hingga 78% Kriteria tersebut menjadi salah satu dampak positif dari adanya transformasi digital dalam manajemen produksi, di mampu menurunkan input dari produksi, namun meningkatkan output yang dihasilkan. Namun, masih terdapat kesenjangan yang menunjukkan urgensi bagi pelaku industri lokal untuk segera beradaptasi dan tidak tertinggal dalam persaingan bisnis. Baca Juga: Mengenal Supply Chain Management 4.0 Di Era Bisnis Modern Studi Kasus Manajemen Produksi Dalam Perusahaan Manufaktur Sebuah bisnis manufaktur skala menengah sedang menghadapi tuntutan produksi yang semakin meningkat, di mana berkaitan dengan aspek efisiensi, akurasi, dan kelancaran operasional. Jika pengelolaan masih dilakukan dengan cara yang lama, yaitu manual dan tradisional, maka proses produksi akan menemukan hambatan berupa inefisiensi dan pemborosan biaya. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur tersebut harus memikirkan solusi terbarukan yang dapat menyediakan sistem manufaktur terintegrasi dengan keuangan, berbasis otomatisasi, dan pembaruan secara real-time. Beberapa fitur yang dapat dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur, seperti Bill of Materials, work order, pengawasan produksi, dan pemantauan gudang. Mekari Jurnal merupakan software yang dapat mendukung operasional bisnis dengan mengintegrasikan berbagai kebutuhan operasional, termasuk manajemen supply chain dengan akuntansi biaya. Melalui proses integrasi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi mereka menjadi lebih efektif dan efisien. Sebelum Anda mengadopsi teknologi canggih, ada baiknya untuk mengidentifikasi terlebih dahulu, apa saja tantangan dan masalah yang harus dihadapi dalam manajemen produksi. Tantangan dan Masalah dalam Manajemen Produksi Berdasarkan studi kasus di atas terhadap sebuah perusahaan manufaktur, maka bisa kita identifikasi bahwa terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi, yaitu: Sistem tradisional dan manual yang dapat menyebabkan inefisiensi, salah perhitungan, dan keterlambatan produksi Kurangnya pelacakan dan visibilitas produksi dan inventaris Manajemen stok yang sering mengalami ketidakselarasan antara ketersediaan gudang dengan kebutuhan produksi Kesulitan menyesuaikan aspek penting produksi seperti bahan baku, jadwal produksi, dan output produksi dengan akurat Kurangnya kolaborasi antara tim produksi, gudang, keuangan, dan penjualan Cara Mengatasinya Memperlancar perencanaan produksi dengan proses BOM dan work order yang terstruktur. Meningkatkan visibilitas dengan pelacakan produksi secara real-time dan sinkronisasi gudang. Mengotomatiskan perhitungan biaya untuk memastikan keakuratan finansial dalam produksi. Meningkatkan kontrol inventaris Memungkinkan integrasi yang lancar (seamless) antara produksi, rantai pasokan, dan modul finansial. Meningkatkan kolaborasi tim melalui dasbor terpusat dan otomatisasi alur kerja. Mekari Jurnal Sebagai Solusi Teknologi Digital untuk Manajemen Produksi Mekari Jurnal merupakan software akuntansi yang terintegrasi dengan berbagai kebutuhan operasional bisnis yang komprehensif. Melalui fitur-fitur yang mendukung manajemen supply chain, beberapa di antaranya termasuk memberikan dukungan pengelolaan produksi. 1. Pengelolaan Bill of Materials (BoM) Melalui fitur pengelolaan BoM Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola secara tepat mengenai item, bahan, material yang dibutuhkan untuk merakit produk akhir. Selain bahan baku, dalam BoM juga akan menjabarkan terkait proses produksi secara deskriptif, mulai dari assemblies, sub-assemblies, dan detail bagian lainnya. Saat ini terdapat BoM yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang sering menerima pesanan khusus yang memerlukan modifikasi kecil yang disimpan dalam SKU barang jadi yang sama. Baca Juga: 10 Strategi Kelola Inventori Bisnis dengan SKU 2. Manajemen Surat Perintah Kerja Surat perintah kerja atau work order berisikan uraikan rencana dalam proses produksi, mulai dari tahapan proses, bahan, hingga output produksi. Pada Mekari Jurnal, membuat work order dapat dilakukan dengan mudah karena secara otomatis terintegrasi dengan data BoM yang sudah dimuat dalam database. Untuk kustomisasi yang lebih khusus, terdapat juga fitur one-time-use BoM untuk kebutuhan komponen yang lebih fleksibel dan barang jad iyang berbeda. Fitur work order Mekari Jurnal juga bisa menambahkan waktu pelaksanaan aktual produksi untuk meningkatkan pelacakan, akurasi, dan efisiensi proses. Baca Juga: Memahami Konsep Make to Order (MTO) dalam Manufaktur Modern 3. Integrasi dengan Batch and Serial Number Fitur SCM terbarukan dari Mekari Jurnal yang mengintegrasikan batch dan nomor seri dalam surat perintah kerja untuk menginformasikan lebih lanjut terkait lokasi penyimpanan. Pada proses ini, Anda juga dapat menerima informasi seputar penetapan biaya produk rata-rata tertimbang. 4. Fitur Analisis Biaya untuk Produksi Fitur ini membantu pengguna untuk menggali lebih dalam terkait biaya untuk bahan serta produksinya dengan menganalisis varians praproduksi dan pascaproduksi. Melalui analisis varians, membantu proses produksi untuk mengevaluasi biaya antara aktual dan biaya standar (yang dianggarkan). Sehingga dapat mengidentifikasi inefisiensi, meningkatkan pengendalian biaya, dan mengoptimalkan operasi. Itulah beberapa fitur dari manajemen supply chain yang bisa Anda adopsi untuk digunakan dalam mentransformasi digital dalam proses produksi pada perusahaan Anda. Masih banyak dukungan fitur SCM lainnya yang dapat mendukung efisiensi dalam produksi, seperti manajemen inventaris, multi-warehouse, dan manajemen produk. Semuanya dapat Anda akses beserta fitur-fitur unggulan akuntansi dan keuangan bisnis dalam Mekari Jurnal dalam satu plaftorm. Ingin mencoba dan menggunakannya sekarang? Konsultasi Gratis dan Rasakan Manajemen Produksi yang Efisien dengan Mekari Jurnal Sekarang! Apa Dampaknya Setelah Mengadopsi Mekari Jurnal? Dengan mengadopsi software yang dirancang untuk mendukung proses produksi dan operasional, perusahaan dapat mengoptimalkan alur kerja yang optimal. Mengapa demikian? 1. Otomatisasi Alur Kerja Produksi Dengan mengurangi pekerjaan manual, proses produksi perusahaan dapat: Menghemat waktu karena proses yang memakan waktu berjam-jam dapat terselesaikan dalam hitungan menit Mengurangi kesalahan manusia, baik itu kesalahan input atau prosedur Karyawan dapat lebih fokus dalam mengerjakan tugas yang lebih strategis sehingga lebih produktif Baca juga: Digital Business: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Keuntungannya 2. Visibilitas Produksi Real-time Melalui bantuan pemantauan yang lebih transparan dan secara langsung, perusahaan bisa mendapatkan akses langsung ke data produksi secara aktual. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah lebih awal, mengambil keputusan lebih cepat, dan memastikan kelancaran operasional. 3. Peningkatan Akurasi Inventaris Sistem otomatis mendukung pencatatan setiap pergerakan barang dalam inventaris dengan presisi tinggi. Fitur ini mendukung data inventaris yang kuat, sehingga menghindari overstocking atau kekurangan stok yang merugikan. Baca Juga: Inventory Accuracy: Dampak dan Strategi Meningkatkan Akurasi Persediaan 4. Manajemen Biaya yang Optimal Adanya integrasi antara proses manajemen produksi dengan menyediakan estimasi biaya dan pelacakan profitabilitas, memberikan perusahaan informasi yang akurat mengenai efisiensi proses. Pembukuan digital yang mencatat secara berkala membantu mengidentifikasi area yang boros dan merencanakan anggaran lebih efisien. Referensi: Indotelko, “Peta jalan Making Indonesia 4.0 pacu sektor manufaktur”.